Gavin yang sangat egois

Gavin mendatangi rumah Elsa. "Tok!! tok!! tok!!" ketukan pintu beberapa kali namun tidak ada yang merespon.

Rumah terlihat sangat sepi sekali. "Apa mereka sedang tidur?"

Namun tiba-tiba tetangga sebelah menghampiri Gavin.

"Permisi Pak, mau mencari siapa yah?" tanya pria itu.

"Yang tinggal di rumah ini, apa anda tau mereka kemana?"

"Saya melihat kemarin mereka sudah pindah. Dan sekarang rumah ini kosong."

"Pindah?" Gavin lagi-lagi kaget.

"Iyah Pak. Kalau tidak salah ada mobil putih menjemput mereka."

Gavin langsung ingat dengan mobil dokter Kimdan.

"Elsa seperti nya benar-benar sengaja melakukan ini, aku tidak akan tinggal diam. Aku harus mencari anak-anak ku," ucap Gavin.

Gavin mendatangi dokter Kimdan, namun dokter Kimdan yang tidak tau apa-apa kebingungan dengan pertanyaan dan kekerasan yang di lakukan oleh Gavin.

Akhirnya Gavin memutuskan untuk menunggu di Club nya.

Elsa tau kalau Gavin pasti akan mencari nya ke Club, dia sama sekali tidak datang bekerja pada malam itu.

Gavin meminta pengawal nya mencari keberadaan anak-anak nya sekarang.

Dia hari dia mencari keberadaan Elsa, namun tidak kunjung dia menemukan nya. Dia baru teringat dengan keluarga Elsa.

"Maaf saya mengganggu waktu kamu, perkenalkan nama saya Gavin," ucap nya kepada Citra, dia menghampiri Citra ke sekolah nya.

"Ada apa yah pak?" tanya Citra.

"Kamu pasti tau di mana sekarang Elsa bukan?" tanya Gavin.

Citra terlihat bingung. "Jangan membohongi saya, sebaiknya kamu beri tau kepada saya di mana dia sekarang."

"Saya tidak tau Pak," Ucap Citra.

"Jangan berbohong!" ucap Gavin.

Citra sudah sangat takut di tindas oleh Gavin. Namun tiba-tiba handphone Gavin berdering.

"Halo?"

"Bagaimana bisa? Saya akan ke sana sekarang," ucap Gavin. Telpon dari pengawal nya memberi tau kalau Elsa masuk rumah sakit.

Gavin sampai di rumah sakit. Dia melihat Elsa terbaring di tempat tidur rumah sakit di temani oleh kedua anaknya.

"Om Gavin..." ucap Ari langsung memeluk Gavin.

Elsa melihat Gavin datang, dia langsung duduk.

"Kalian keluar sebentar yah," ucap Gavin.

Pengawal meminta mereka di bawa keluar.

"Akhirnya saya menemukan kamu. Kamu pikir bisa kabur dari saya?" Gavin menatap Elsa.

"Jangan ambil mereka, mereka adalah anak-anak saya," ucap Elsa.

"Kenapa kamu menutupi semua nya? Kenapa tidak jujur dari awal?" tanya Gavin.

Elsa menggeleng kan kepala nya. "Saya akan mengambil hak asuh Ari dan Ani. Karena dengan saya hidup mereka jauh lebih terjamin."

Elsa menahan tangan Gavin. "Saya mohon jangan Pak. Biarkan mereka tinggal dengan saya."

Gavin menepis tangan Elsa. "Sebelum nya kamu mencoba membunuh mereka dan juga tidak memperdulikan mereka sama sekali bukan?" tanya Gavin.

Elsa tidak tau dari mana Gavin tau itu semua. Namun sekarang dia sangat berharap anak-anak nya tidak di bawa.

Namun Gavin tidak perduli dengan permohonan Elsa, dia membawa Ari dan Ani.

Dokter Kimdan menahan Gavin. "Kenapa bapak membawa mereka?" tanya Kimdan.

"Anda jangan ikut campur kalau anda tidak ingin terkena masalah!"

"Mereka adalah anak Elsa, walaupun bapak adalah bapak biologis nya, tapi yang merawat mereka sampai sekarang adalah Elsa."

Gavin tidak perduli, dia hanya ingin membawa anak-anak nya bersama dia.

Kimdan masuk ke ruangan Elsa. Dia menangis untuk pertama kalinya dia berpisah dengan anak-anak nya.

"Kamu yang sabar yah," ucap Kimdan.

"Dokter, anak saya Dok," ucap Elsa. Kimdan merasa iba melihat Elsa yang sakit karena mengejar Ari dijalan sekarang harus berpisah.

"Aku mau sama Mamah...." ucap Ani menangis tanpa henti setelah sampai di rumah Gavin.

"Ani.. kamu dan Abang sekarang akan tinggal bersama Papah di sini, karena kamu adalah anak papah."

Ani menggeleng kan kepala nya. "Gak mau, aku gak mau punya Papah seperti Om."

Gavin berusaha membujuk Ani dari tadi, namun dia tidak berhenti menangis.

Gavin melihat ke arah Ari yang memilih diam.

Semalaman Gavin bersama anak-anaknya, dia merasa bahagia bisa bersama mereka dan masih belum nyangka dia memiliki anak kembar.

Malam itu Elsa datang ke rumah Gavin. Dia tidak diijinkan masuk ke dalam.

Sudah dua jam menunggu di luar, namun dia tak kunjung pergi, akhirnya Gavin keluar.

"Kembali kan anak-anak ku, mereka adalah anak ku bukan anak bapak," ucap Elsa sambil menangis.

"Bapak tidak memiliki hak mengambil mereka dari ku, kembali kan mereka."

"Ini adalah akibat kamu sudah membohongi saya, dan saya tidak akan membiarkan mereka di besarkan oleh uang haram hasil tidur dengan Pria."

Gavin meminta pengawal mengusir Elsa.

Keesokan paginya...

Michael datang ke rumah Gavin hendak memeriksa kesehatan Ari. Setelah selesai dia menghampiri Gavin.

"Apa kau sudah gila memisahkan mereka dari Mamah nya?" tanya Michael.

"Apa maksud mu?"

"Yang melahirkan, membesarkan mereka adalah Elsa, kenapa kau merebut nya?"

"Mereka adalah anak ku."

"Tapi apa selama ini kamu tanggung jawab? Bahkan kau tidak tau kau memiliki anak kan?"

"Justru kau yang harus minta maaf dan membayar semua kesalahan mu kepada Elsa dan anak-anak mu, bukan menyiksa mereka seperti ini."

Gavin melihat Ari dan Ani tidak seceria biasanya. Dia mengingat tangisan Elsa tadi malam.

"Aku tidak tau bagaimana kau berfikir, jangan pernah membuat kehidupan anak-anak mu sama seperti kehidupan mu yang begitu keras!" ucap Michael.

"Aku melakukan ini demi kebaikan Ari dan Ani."

"Dengan cara memisahkan mereka dengan mamah nya? Mereka bukan kau yang bisa hidup tanpa seorang Ibu."

"Berhenti membahas tentang ku!" ucap Gavin marah.

Michael menepis tangan Gavin dari baju nya. "Kalau kau menyanyangi Ari dan Ani, kembalikan mereka kepada Elsa."

Michael langsung pergi Gavin terdiam.

"Aku hanya tidak ingin Elsa melarang ku bertemu dengan anak-anak ku, dia pasti akan melakukan cara apapun agar aku tidak bisa bertemu dengan Ari dan Ani."

Di siang hari nya dia mencari Ari. "Ari... apa kamu tidak makan siang?" tanya Gavin.

Ari duduk sendirian di taman. "Aku rindu mamah, aku mau pulang."

"Kenapa? Apa di sini tidak enak? Rumah ini jauh lebih besar, begitu banyak mainan, tempat bermain dan semua yang kamu mau ada di sini."

"Apa kamu tidak menganggap Om sebagai papah kamu?"

"Aku senang memiliki Papah, tapi kenapa Papah harus memisahkan kami dari Mamah?"

"Kasian mamah tinggal sendirian, dia pasti sangat sedih."

"Mamah sangat baik kepada kami, dia bekerja banting tulang tidak ada istirahat agar kami bisa makan."

Gavin mendengar itu lagi-lagi terdiam, dia tidak tau harus apa sekarang.

Keesokan harinya akhirnya dia memutuskan membawa Ari dan Ani ke rumah Elsa..

Terpopuler

Comments

Yustikarini Susanti

Yustikarini Susanti

lanjut lagi...aq suka2

2023-09-17

0

IndraAsya

IndraAsya

lanjut 💪😘

2023-09-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!