Dengan perasaan yang penuh penasaran Gavin bertanya kepada dokter.
"Hasil nya negatif Pak," ucap dokter. "Bagaimana bisa Dok?" tanya Gavin sangat kecewa mendengar nya.
Dokter menjelaskan nya.
Setelah itu dia keluar membawa hasil tes itu.
"Sudah ku bilang, jangan terlalu yakin. Lagian mana mungkin Elsa memiliki anak dari mu."
Namun Gavin memilih untuk mencari Elsa. "Elsa, seseorang mencari mu di luar," ucap teman nya.
Elsa yang sedang di kantin kampus bersama Nadira dan Diana bingung siapa yang mencari Elsa.
"Kalian tunggu sebentar yah, aku keluar dulu," ucap Elsa.
Dia melihat Gavin di depan kampus. "Jelas kan ini! Kamu sudah mengatur semua nya agar hasilnya negatif kan?" ucap Gavin.
Semua orang melihat nya karena Gavin membentak nya.
Elsa menarik tangan Gavin ke tempat yang sepi.
"Berapa kali aku bilang kalau mereka bukan anak bapak, sebaiknya bapak berhenti mengganggu kami."
"Saya ingin melakukan tes DNA lagi," ucap Gavin karena merasa janggal dengan hal itu.
Elsa menghela nafas panjang. "Mau berapa kali pun Bapak melakukan nya, hasil nya tetap negatif," ucap Elsa.
"Seperti perjanjian kita sebelum nya, kalau negatif Bapak harus berhenti menemui kami."
"Urusan kita sudah selesai, sebaiknya saya kembali ke kelas."
Gavin menarik tangan Elsa. "Saya yakin Ari dan Ani anak saya, kamu pasti melakukan kecurangan di sini. Saya akan membuktikan nya."
Elsa pergi begitu saja. Setelah jauh dari Gavin dia membuang nafas beberapa kali seperti di kejar hantu saja.
"Aku minta maaf karena harus menukar darah itu," batin Elsa. Dia mengingat dua hari yang lalu saat darah sudah di ambil hendak di tes, Elsa menyelinap masuk dan mengacak-acak sampel darah.
Elsa pulang dari kampus nya, dia melihat anak-anak nya seperti biasa sibuk dengan mainan nya.
Namun tiba-tiba Gavin datang. "Kenapa Bapak ke sini lagi? urusan kita sudah tidak ada lagi."
"Saya ingin bertemu dengan Ari dan Ani."
Mereka sedang tidur, sebaiknya jangan di ganggu, bapak pergi lah dari sini."
Elsa langsung menutup pintu. Gavin sangat emosi sekali.
Keesokan harinya...
Elsa lagi bekerja di malam hari nya, namun tiba-tiba Nadira menghubungi nya karena dia meminta Nadira menjaga anak-anak nya.
Elsa kaget karena anak-anak di bawa oleh Gavin. Tapi dia tidak bisa meninggalkan pekerjaan nya.
"Cikita, aku bisa minta tolong untuk mengganti kan aku sebentar? Aku harus melihat anak-anak ku di bawa oleh pak Gavin."
Cikita belum menjawab namun Elsa langsung pergi.
"Huff mau sampai kapan Elsa membohongiku pak Gavin. Dia tidak akan menang dari pak Gavin," batin Cikita.
Elsa menyusul anak nya ke rumah sakit. Setelah sampai di sana ternyata sudah selesai di tes.
Elsa langsung mengambil anak-anak nya. "Saya akan melaporkan tindakan bapak yang menculik anak saya."
Gavin tersenyum. "Saya akan membuktikan kalau mereka adalah anak-anak saya," ucap Gavin.
"Aku tidak mau memiliki Papah seperti Om jahat, ayo pergi dari sini Mah," ucap Ani.
Elsa mengangguk, dia menarik tangan Ari. Namun Ari diam di tempat.
"Kita ke sini dengan Om Gavin."
"Ayo pulang Ari!" ucap Elsa.
Elsa membentak nya dan memaksa anak nya pulang.
Sampai di rumah. "Kenapa kalian mau di bawa oleh pria itu? Apa kalian tidak takut?" tanya Elsa.
"Maaf mah, tadi Om jahat bilang akan beli mainan dokter yang banyak."
"Berapa kali Mamah sudah bilang, jangan mudah tergiur dengan apa yang di katakan orang lain!"
"Dan kamu Ari! Sudah tau sakit masih saja mau di ajak keluar, dan kamu yang membujuk adek kamu kan?" tanya Elsa.
Ari mengangguk, karena dia sangat ingin bersama Gavin.
"Sekarang kalian di hukum!" ucap Elsa.
Seperti biasa mereka akan berdiri di sudut ruangan dan juga menunduk kan kepala nya.
"Kamu terlalu keras kepada mereka Elsa," ucap Nadira.
"Kamu tidak tau bagaimana khawatir nya aku ketika mereka di bawa oleh orang lain tanpa sepengetahuan ku!" ucap Elsa.
"Tapi kamu tau kan kalau Ari sangat suka bersama pak Gavin."
"Apa kamu pernah melihat Ari tersenyum selain bersama pak Gavin?"
"Jadi kamu menyalahkan aku sekarang?" tanya Elsa.
"Kamu jujur saja Elsa, mereka anak-anak pak Gavin kan?" tanya Nadira.
Elsa terdiam sejenak. "Kami sudah tau kok, dan siapapun yang melihat ini pasti sudah tau pak Gavin adalah Papah kandung mereka."
"Jangan sok tau deh, aku lagi kesal sekarang."
Nadira melihat Elsa masuk ke dalam kamar. "Sudah jangan berdiri di sana lagi, ayo sini duduk sama Tante."
"Nanti mamah marah kalau kami pindah."
"Nanti Tante yang akan ngomong, ini sudah malam sebaiknya kalian istirahat, dan lain kali jangan mau di bujuk orang lain lagi yah."
"Iyah Tante, terimakasih yah."
Mereka masuk ke dalam kamar nya.
"Aku tidak mau punya Papah seperti Om jahat," ucap Ani. Ari menoleh ke arah Adek nya.
"Om Gavin sangat baik kepada kita, kenapa kamu membencinya?"
"Dia sangat jahat sama Mamah, aku sering melihat om jahat membentak Mamah, dia juga sering kasar sama Mamah."
"Itu karena mamah tidak jujur, kalau Papah kita adalah Om Gavin."
"Papah kita di luar negeri Abang, bukan Om jahat."
"Tapi kita sangat mirip kepala om Gavin."
Setelah beberapa lama akhirnya mereka berdua ketiduran.
Keesokan harinya Elsa datang ke rumah sakit. Dia bertanya kapan hasil tes keluar lagi.
Dokter mengatakan Besok, dia segera bergegas pulang ke rumah.
"Kita mau kemana Mah?" tanya Ari melihat Elsa merapikan semua baju, barang-barang.
"Kita harus pindah dari sini."
"Kemana Mah?"
Elsa tidak menjawab nya. "Aku tidak akan membiarkan dia mengambil Ari dan Ani dari ku," ucap Elsa.
Elsa mencari rumah sewa baru untuk bersembunyi dari Gavin. Tidak ada satu pun tau dia pindah.
Keesokan harinya...
Gavin mengambil hasil tes, dia tersenyum melihat hasil nya positif.
"Aku memiliki anak? Aku sudah yakin kalau mereka adalah anak-anak ku," ucap Gavin.
Dokter minta maaf karena sebelumnya ternyata mereka baru sadar banyak kesalahan sehingga darah jadi campur.
Gavin tau itu adalah ulah Elsa.
"Tunggu kamu Elsa, aku akan memberikan pelajaran kepada mu. Sekarang aku harus bertemu anak-anak ku."
Sampai di rumah dia melihat kembali hasil tes itu. "Aku menjadi seorang Papah? Huhhh!!!!!!" dia tampak sangat senang sekali.
Michael hanya bisa menghela nafas panjang melihat itu.
"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" tanya Michael.
"Aku harus mengambil Ari dan Ani dari Elsa, mereka adalah anak ku, dan aku akan merawat mereka. Ari harus sembuh," ucap Gavin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments