Gilang meletakkan kembali map rumah sakit itu dan memeriksa keadaan Elsa.
"Sa.. Kamu gak apa-apa kan?" tanya Gilang setelah membawa Elsa keluar dari kamar mandi. Elsa mengangguk.
"Kamu seperti nya masuk angin, kita ke klinik yah?"
Elsa menggeleng kan kepala nya, dia tidak mau merepotkan Gilang yang baru saja datang.
Tidak beberapa lama akhirnya dia membaik. Lama kelamaan akhirnya Elsa memutuskan untuk jujur karena cepat atau lambat semua orang pasti akan tau.
Kehamilan nya bukan lah penderitaan nya yang selama ini bisa di tutupi.
Mendengar Elsa membuat perasaan Gilang hancur. Sudah sangat lama dia menyukai Elsa, hanya karena ingin menjaga Elsa dia tidak mengajak nya berpacaran.
Namun sekarang belum sempat menjadi kekasih nya, pujaan hati nya sudah mengandung anak orang lain.
Gilang sangat kecewa sampai meninggalkan Elsa begitu saja.
Elsa tidak bisa melakukan apapun selain menyesali semua nya. Ini juga kelalaian nya sangat mudah tertipu.
Semenjak dari saat itu Gilang sama sekali tidak merespon Elsa. Perasaan Elsa juga sangat sakit ketika pria yang dia sukai menjauhi nya.
Beberapa hari kemudian...
Jam dua malam Elsa baru pulang, dia langsung bersih-bersih badan, tidak mandi karena sangat dingin sekali.
Ia duduk di kursi menandai kalender yang di samping tempat tidur nya.
"Sudah 20 Minggu dia di dalam perut ku, perut ku semakin besar."
Elsa menyentuh perut nya. Semua orang di Club sudah tau tentang itu, mereka sama sekali tidak mempermasalahkan tentang itu, namun menejer tidak ingin Elsa bekerja semasa hamil karena bisa membahayakan Elsa juga.
Sementara Elsa harus tetap bekerja untuk mempersiapkan uang untuk mengaborsi anak yang di dalam perut nya itu.
Sementara Elsa berusaha menutupi dari teman-teman nya di kampus. Tapi dia tidak tau mau sampai kapan menutupi semua nya.
Elsa sudah mengikuti semua saran teman-teman untuk membunuh anak nya secara pelan-pelan, hanya saja tidak berpengaruh semua nya baik-baik saja, justru itu semakin menyiksa badan nya sendiri.
Keesokan harinya...
Ia merasa uang nya sudah cukup untuk melakukan pembuangan bayi yang di dalam perut nya yang sudah mulai aktif bergerak di dalam.
"Ya Allah, ampuni lah hamba. Hamba tidak ingin membuat anak ini merasakan betapa jahat dan kerasnya dunia ini."
Sebelum berangkat Elsa berdoa. Tidak beberapa lama sampai di rumah sakit yang sebelumnya sudah membuat janji dengan nya.
Elsa sangat gugup, gemetar, dan juga takut sekali.
Tidak biasanya bayi yang di dalam perut nya bergerak terus menerus, namun kali ini bayi itu bergerak seperti berontak.
"Yakin kamu mau menggugurkan anak kamu? Usia nya sudah lima bulan dan mereka Kembar."
Lagi-lagi Elsa di berikan kejutan setiap ke rumah sakit. "Kalau mengaborsi akan berefek samping kepada kamu."
Elsa terlihat kebingungan, dokter meminta nya untuk memikirkan nya terlebih dahulu.
Namun di rumah sakit itu dia melihat banyak ibu-ibu hamil datang bersama suami nya, mereka tampak sangat bahagia sekali.
"Aaaaaaa!!!!!!" Elsa berteriak sekuat mungkin melihat hasil USG nya.
"Bisa tidak kalian pergi dari kehidupan ku? Aku tidak menginginkan kalian!"
Elsa menangis di lorong yang sangat sepi itu. Dia tidak tega membunuh dua anak nya sekaligus.
Elsa jatuh pingsan, beberapa dokter lewat dari lorong itu.
Salah satu dokter langsung mengangkat tubuh Elsa dan di periksa.
Dua jam kemudian Ia sadar dan minta maaf sudah merepotkan dokter yang menunggu nya sampai sadar.
"Di mana suami kamu?" tanya dokter itu.
"Suami? Saya tidak memiliki suami."
"Saya sudah tau tentang kamu dari dokter yang menangani kamu."
Elsa diam menunduk. "Apa kamu mau melanjutkan aborsi?"
Elsa melihat ke arah perut nya. Elsa menggeleng kan kepala nya.
"Tidak Dok, saya tidak berani melakukan nya," Elsa menangis.
"Saya akan bantu kamu sampai kamu melahirkan."
Elsa menatap dokter itu.
"Maksudnya Pak?"
"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya pengobatan, USG atau lahiran nanti, semua nya akan saya tanggung asal kamu menjaga kandungan mu dengan baik."
Elsa seperti bermimpi bertemu dengan dokter baik, Tampan dan sangat ramah itu.
Singkat cerita....
Empat bulan berlalu, sampai sekarang Elsa belum merasakan tanda-tanda mau melahirkan sementara usia kandungan nya sudah 9 bulan.
Elsa melihat perut nya yang benar-benar sangat besar sekali dari perut ibu hamil biasanya.
Sudah tiga bulan Elsa tidak bekerja, dia juga tidak kuliah. Dokter itu menanggung semua kehidupan Elsa.
Elsa melakukan aktifitas agar pinggang nya tidak sakit. Namun dia mengalami kontraksi.
Dia harus berangkat ke rumah sakit dengan adik nya Citra.
Awalnya dokter memutuskan untuk operasi karena usia Elsa cukup muda dan fisik tidak kuat untuk mengeluarkan kedua bayi itu.
Namun ternyata Elsa di berikan kemudahan untuk melahirkan kedua anak nya.
Dengan penuh kesabaran dokter berhasil mengeluarkan anak itu selamat dan juga Elsa selamat.
"Kak, mereka sepasang dan sangat imut-imut," ucap Citra.
Elsa tersenyum belum sempat melihat bayi nya dia sudah lemas dan pingsan.
"Ya Allah terimakasih, ini semua berkat bantuan mu," ucap nya sebelum pingsan karena kecapean.
Setelah selesai di bersihkan mereka di pindahkan keruangan rawat inap.
Keadaan Elsa sangat baik, begitu juga dengan kedua anak nya.
"Citra... kamu masih di sini?" tanya Elsa baru saja sadar karena mendengar suara tangisan bayi.
"Kakak sudah sadar? Lihat lah betapa lucunya mereka."
Namun Elsa tidak mau melihatnya ketika Citra mau memberikan nya kepada Elsa dia membuang pandangannya.
Dokter datang. "Kamu sudah sadar? Sebaiknya kamu berikan anak kamu untuk minum," ucap dokter itu.
Elsa tidak bisa menolak, dengan perasaan enggan dia memberikan nya.
Elsa sama sekali tidak di berikan kesusahan untuk menyusui kedua anaknya karena asi nya lumayan.
Beberapa hari di rumah sakit Elsa memutuskan untuk kembali ke kost nya.
"Terimakasih banyak dokter, saya tidak tau cara membalas kebaikan dokter seperti apa."
"Kamu rawat saja anak mu dengan baik, balas saya dengan cara itu saja."
Elsa mengangguk. "Oh iya nama saya Kimdan. Kamu boleh cari saya kalau kamu membutuhkan saya."
"Terimakasih banyak dokter."
Setelah itu Elsa dan Citra membawa kedua bayi yang sangat menggemaskan itu untuk pulang.
Sesampainya di kost ternyata kedua teman nya sudah menunggu mereka di kost, menyambut mereka dengan cukup meriah.
Namun Elsa tampak tidak suka dengan sambutan mereka. Setelah bayi yang di pelukannya di ambil dia langsung berbaring di tempat tidur yang sudah di bersihkan.
Mereka semua terdiam. Tidak berani mengatakan banyak hal melihat wajah Elsa saja membuat mereka mengerti apa yang di alaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
IndraAsya
lanjut 💪😘
2023-09-08
0