Elsa bertanya kepada dokter.
"Apakah penyakit saya parah Dokter?" tanya Elsa.
Dokter tersenyum mendengar kata-kata pasien nya itu.
"Siapa bilang kamu sakit parah? Kamu sedang mengandung dan usia kandungan nya sudah 10 Minggu."
"Deg!!!"
Tiba-tiba saja rasanya dunia seperti berhenti berputar, jantung Elsa berdetak dengan kencang, dia sangat syok mendengar itu.
"Apa suami kamu tidak ikut?" tanya Dokter menyadarkan Elsa.
"Tidak Dok, kalau begitu saya permisi dulu," Elsa membawa hasil tes nya dan keluar dari sana.
Di luar rumah sakit dia duduk lemas sambil menggenggam erat kertas yang di berikan dokter.
"Ini gak mungkin! Ini pasti salah, aku tidak mungkin mengandung pria yang sama sekali tidak aku tau wajah nya."
Elsa masih tidak menerima, dan aneh nya selama ini dia tidak sadar dia sudah mengandung hampir tiga bulan. Dia berfikir tidak menstruasi hanya karena kelelahan dan stres saja.
Di malam hari nya dia bekerja seperti biasa...
"Elsa..." panggil Cikita.
Elsa baru saja selesai mengantar kan minuman dia menyusul teman nya itu.
"Ada apa Ci?"
"Kamu di cariin sama menejer tu tadi."
"Untuk apa? Aku tidak melakukan kesalahan."
"Sudah pergi saja dulu." Akhirnya Elsa masuk ke ruangan menejer mereka.
"Permisi Pak Ruby."
"Kamu sudah datang, ayo duduk sini."
Elsa duduk di depan menejer nya itu.
"Saya sudah tau kalau kamu tidak perawan lagi, seseorang menginginkan kamu, dan dia akan membayar kamu mahal, bukan kah kamu lagi membutuhkan uang?"
Elsa langsung berdiri. "Saya bekerja di sini bukan menjadi wanita bayaran Pak, walaupun saya membutuhkan uang tapi saya tidak mau bekerja seperti itu."
"Kamu yakin tidak mau? Dia akan membayar 30 juta untuk satu malam dengan syarat kamu harus memuaskan dia."
Elsa menggeleng kan kepala nya. "Bukan kah ada mbak Lilis? Dia selalu menjadi primadona di sini."
"Ya sudah kalau kamu tidak mau, saya berniat membantu kamu saja."
Elsa mengangguk sambil minta maaf. "Tunggu sebentar, ini bonus untuk kamu."
"Akhir-akhir ini sangat banyak pelayan yang memberikan tip kepada saya untuk di berikan kepada kamu."
"Mereka sangat berharap kamu mau menemani malam mereka."
Elsa melihat uang itu. "Apa yang kamu lakukan? Kenapa tidak mengambil uang ini?" tanya pak Rudy.
"Ambil saja, kamu tidak perlu memikirkan apa-apa, ini sebagian dari rejeki kamu."
Pak Rudy terkadang memang sangat kejam namun dia juga baik ketika karyawan nya kesusahan.
Akhirnya Elsa menerima nya, dia sangat senang mendapatkan uang lebih.
"Elsa! Apa yang membuat mu terlihat sangat orang kebingungan?" tanya teman nya.
Namun Elsa tidak menjawab nya. Setelah pulang dari tempat bekerja nya dia langsung tidur di kost nya.
"Besok adalah hari libur, sebaiknya aku pulang ke rumah sekalian bertemu dengan ibu membicarakan hal ini," batin Elsa.
Keesokan harinya sesampainya di rumah ibu nya adik perempuan nya menyambut dia. Mereka bertemu hanya sekali satu bulan.
"Akhirnya kamu datang, mana uang sekolah, uang rumah dan juga jatah Ibu?" tanya Ibu nya yang baru saja keluar dari dalam rumah.
Elsa mengeluarkan uang nya dan memberikan semua kepada ibunya.
"Seperti nya kamu dapat banyak bonus," ucap Ibu nya.
"Itu sekalian sama sekolah Citra yah Bu," ucap Elsa.
"Ibu tau, kamu tidak perlu mengatur Ibu."
"Sudah pergi sana, kamu pasti mau melihat ayah mu yang penyakitan dan miskin itu kan?" ucap ibunya.
"Aku ke sini mau membicarakan sesuatu kepada Ibu."
"Katakan saja!"
"Aku hamil Bu, usia kandungan ku sudah 10 Minggu," ucap Elsa dengan suara yang sangat takut sekali.
"Plakk!!!!!" Tamparan yang begitu keras mendarat di wajah mulus, putih dan cantik milik Elsa.
Wajah ibunya merah padam. "Siapa Ayah dari anak itu? Apa dia adalah karyawan biasa yang miskin itu?" ucap Ibu nya.
"Tidak Bu, ini bukan ulah Gilang. Pada saat itu aku mabuk dan akhirnya semua nya seperti ini."
"Gugur kan anak itu! Jangan membuat Ibu malu kamu!"
"Ibu..."
"Kalau kamu tidak mau, menikah dengan pria yang sudah menghamili kamu."
"Kamu sangat menjijikkan sekali, kelihatan nya saja perempuan baik-baik. Sekarang kamu jangan pernah kembali ke sini lagi, jangan pernah bawa-bawa saya di kehamilan kamu itu!"
"Aku butuh Ibu sekarang."
"Tidak! Pergi dari sini," Wanita itu masuk mengambil barang-barang Elsa dan melemparkannya keluar.
Elsa menangis di pelukan adik nya yang tidak bisa apapun.
"Aku tidak ingin seperti ini Bu, aku butuh bantuan Ibu. Aku mohon jangan usir aku Bu. Aku minta maaf," ucap Elsa memohon di kaki ibu nya namun dia di dorong dan di tendang.
Citra tidak tega melihat Elsa, dia menarik Elsa dan membiarkan ibunya masuk ke dalam.
"Kakak harus bagaimana? Kakak tidak tau sekarang mau kemana."
"Tidak mungkin kakak bekerja dalam keadaan hamil seperti ini."
"Kak, tenang dulu, ada aku di sini," Citra memeluk Elsa.
Elsa mengumpulkan pakaian nya. Mereka kembali ke kost Elsa.
Citra melihat hasil tes Elsa. Citra mengelus perut Elsa yang masih saja menangis.
"Kakak harus menggugurkan anak ini, kakak tidak bisa melahirkan Tampa memiliki suami."
"Kenapa kakak tidak mencari pria itu dan meminta nya untuk tanggung jawab?"
Beberapa minggu kemudian...
Semakin hari perut Elsa semakin kelihatan, dia sudah menunjukkan tanda-tanda hamil.
Walaupun seperti itu dia masih sibuk sekali sehingga tidak sempat untuk istirahat.
Hari Jumat dia duduk di salah satu Cafe menunggu Gilang. Teman SMA nya yang sangat dekat dengan nya.
Orang tua nya tidak setuju dia bersama Gilang.
Karena dia berasal dari keluarga yang miskin dan Gilang memutuskan untuk tidak kuliah dan langsung bekerja di salah satu perusahan kecil.
Sudah lama mereka tidak bertemu karena jarak mereka cukup jauh. Gilang menyempatkan diri untuk bertemu dengan Elsa.
Gilang melihat Elsa, dia membawa begitu banyak makanan dia juga membawa hadiah. Elsa sangat senang menerima nya.
Namun Gilang merasa ada yang aneh dengan Elsa yang terlihat sangat pucat, lesu. Elsa termasuk wanita yang sangat ceria, memiliki energi yang cukup besar sehingga dia tidak pernah kelihatan sedih.
Walaupun Gilang bertanya tetap saja Elsa menyembunyikan semua nya dan berpura-pura tersenyum.
Namun Gilang tidak akan mau diam saja dia pasti akan mencari tau ada apa dengan teman nya itu.
Setelah selesai berbincang-bincang dengan Gilang akhirnya Gilang memutuskan mengantarkan Elsa pulang ke kost.
Gilang masuk ke kost Elsa. "Kost ini sudah tidak nyaman untuk kamu, sebaiknya kamu pindah dari sini, bukan kah kamu memiliki cukup gaji untuk menyewa kost yang bagus?"
Gilang sambil melihat-lihat sekeliling kost Elsa.
Tapi dia melihat hasil pemeriksaan dari rumah sakit.
"Uwekk!!!! Uwekkk!!!" tiba-tiba Elsa muntah di kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Uthie
masih menyimak 👍🤗
2023-09-25
1
IndraAsya
serli/elsa
2023-09-08
1