Elsa menolak nya karena merasa tidak pantas mendapatkan gaun cantik itu.
Ia menyarankan di berikan kepada kekasih dokter Kimdan, namun Kimdan menanggapi nya hanya tersenyum.
"Alangkah baiknya, kita menerima pemberian orang lain kecil atau besar," ucap Kimdan.
"Maksud saya bukan seperti itu Dok. Ah sudahlah lupakan saja, terimakasih banyak dokter."
"Jangan lupa nanti sore saya akan datang ke sini," ucap Kimdan.
Elsa mengangguk sambil tersenyum. Setelah dokter pergi Elsa bergegas mencoba dress itu.
"Sebenarnya aku sudah lama tidak membeli pakaian yang aku suka, aku menghabiskan uang untuk membeli pakaian yang sama sekali tidak aku suka, tapi itu semua harus aku pakai untuk bekerja," batin Elsa.
Di ruangan perusahaan Gavin. Dia berdiri di jendela kaca sambil melihat ke arah luar.
Satu tangan di masuk kan ke dalam saku celana nya, sementara yang satunya memegang rokok.
Sambil menghembuskan asap rokok ke udara dia memikirkan hasil tes itu.
"Kenapa aku sangat yakin hasil nya positif? Apa ini pertanda?" batin Gavin.
"Permisi Pak," Bunga sekertaris nya tiba-tiba masuk. Gavin memutar badan nya.
"Kenapa kamu masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu?" tanya Gavin.
"Maaf Pak, tapi saya ingin mengatakan kalau malam ini satu klien dari luar provinsi ingin mengajak Bapak makan malam."
Gavin melihat jam tangan nya. "Saya memiliki janji malam ini, saya tidak bisa ikut makan malam dengan mereka."
"Tapi pak, beliau sudah lama ingin bertemu dengan bapak. Beliau pasti sangat kecewa kalau bapak tidak datang."
Gavin menghela nafas panjang, dia ingin ke rumah Elsa malam ini tapi seperti nya tidak bisa.
Di sore hari nya Kimdan sudah menunggu di depan rumah Elsa.
"Om dokter sangat tampan kalau berpakaian seperti ini," ucap Ani.
"Kamu bisa saja," ucap Kimdan sambil menggendong Ani.
Kimdan melihat Elsa dan Ari datang bersama. Dia tersenyum sangat terpesona melihat gaun yang di pakai oleh Elsa sangat cantik sekali.
"kamu sangat cantik pakai gaun seperti ini dari pada pakaian seksi itu," ucap Kimdan.
Elsa tersenyum. Setelah itu mereka berangkat.
Ari hanya diam saja, seperti biasa dia akan lebih banyak diam mungkin karena sakit nya.
Ani sangat bersemangat sekali. Mereka jalan-jalan terlebih dahulu mengajak Ari dan Ani main-main. Membeli mainan dan masih banyak melakukan hal yang lain nya.
Dan semua nya di tanggung oleh Kimdan. Elsa juga senang melihat anak nya bahagia.
Tidak terasa hari semakin malam...
"Selamat datang Pak, maaf membuat bapak lama menunggu." Gavin baru saja sampai di salah satu restoran yang terkenal akhir-akhir ini.
"Senang bisa bertemu dengan kamu," ucap pria yang sudah lanjut usia itu sambil berpelukan dengan Gavin.
Gavin melihat wanita muda, cantik duduk di samping rekan nya itu.
"Oh ini Gavin, perkenalkan Putri saya," ucap rekan nya.
Gavin melihat wanita itu sambil tersenyum dan memperkenalkan diri.
Gavin sudah tau apa tujuan pria tua itu membawa putrinya, pasti mau menjodohkan mereka berdua.
Kejadian seperti ini sudah terjadi berulang kali, namun Gavin sama sekali tidak tertarik dengan wanita-wanita yang hanya ingin mendekatinya demi perusahaan mereka.
Gavin lebih memilih wanita bayaran di luar sana, dari pada para penghianat.
Namun kali ini Gavin cukup tertarik dengan wanita cantik itu, karena hubungan nya dengan rekan nya itu cukup baik sebelum nya sampai sudah tua mereka masih kerja sama.
Namun saat sedang asik berbincang-bincang, Gavin kaget melihat Elsa dan kedua anak nya serta dokter yang di benci oleh Gavin ada di sana.
Meja yang mereka pesan juga meja VIP sehingga tidak berjauhan dari meja Gavin.
"Om Ari," ucap Ari mengejar Gavin. Elsa baru menyadari ada Gavin di sana.
"Huhh, bagaimana bisa dia ada di sini juga?" batin Elsa sangat kesal.
Namun dia berusaha untuk abaikan tentang itu. "Maaf pak, anak saya mengganggu," mereka langsung ke meja mereka.
Pandangan mata Gavin tidak lepas dari Elsa.
"Cihh, dia memilih libur hari ini demi pergi kencan dengan pria itu?" batin Gavin.
"Mereka juga membawa Ani dan Ari saat berpacaran?" batin Gavin lagi.
"Gavin.." panggil rekan nya karena tidak fokus.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka selesai makan. Tidak lama Elsa dan Kimdan di sana.
"Pak, saya ke toilet sebentar," ucap Gavin namun ternyata dia menyusul Elsa dan Kimdan.
"Elsa! Kita perlu bicara!"
Gavin berdiri tidak jauh dari mereka.
"Humm, sebaiknya dokter masuk terlebih dahulu," ucap Elsa. Kimdan membawa anak-anak masuk ke dalam mobil.
"Kenapa kamu membawa Ari dan Ani di malam hari seperti ini demi pacaran dengan pria itu?" tanya Gavin.
"Apa maksud Bapak?" tanya Elsa.
"Tidak perlu pura-pura tidak mengerti, berapa di bayar di bayar pria itu sehingga kamu mau pergi dengan nya?"
Elsa menghela nafas panjang. "Bapak tidak memiliki hak untuk ikut campur dengan hidup ku!"
"Saya belum selesai berbicara Elsa!"
"Apa yang bapak inginkan?"
"Jangan bilang kemarin kamu pasang KB untuk ini? Agar kamu bebas berhubungan dengan pria mana pun kan?" tanya Gavin.
"Bapak mengikuti ku?" tanya Elsa.
"Bapak tidak memiliki hak untuk ikut campur dan cari tau apa yang aku lakukan," ucap Elsa.
"Saya berhak, karena Ari dan Ani anak saya."
"Mereka bukan anak bapak, mereka adalah anak-anak ku."
"Saya yakin mereka adalah anak saya, kalau hasil membuktikan semua nya, saya akan mengambil alih hak asuh mereka."
Gavin langsung pergi meninggalkan Elsa.
"Enggak! Gak bisa, aku tidak boleh membiarkan itu terjadi," ucap Elsa.
Gavin menemui Michael di apartemen nya. "Ada apa kau ke sini?" tanya Michael.
"Kira-kira hasil tes DNA nya kapan keluar?" tanya Gavin.
"Kau orang yang tidak bisa sabar menunggu? Kita tunggu kabar dari dokter," ucap Michael.
"Aku yakin mereka adalah anak ku, aku akan mengambil mereka," ucap Gavin.
Michael menghela nafas panjang. "Jangan bertindak gegabah Gavin. Kau harus ingat mereka adalah anak di luar nikah kalau seandainya mereka anakmu. Nama mu akan tercoreng."
"Aku tidak perduli," ucap Gavin.
Michael menghela nafas panjang. Dia tidak tau apa yang terjadi kepada teman nya itu.
Dua hari kemudian hasil tes keluar. Gavin tidak melihat ada Elsa di rumah sakit.
Perasaan nya campur aduk, dia tidak sabar menunggu di panggil dokter.
Michael dan Bunga ikut menemani nya. Michael melihat Gavin yang terlihat sangat tidak sabar.
"Di mana Elsa? kenapa dia tidak datang?" ucap Michael.
"Bagus dia tidak datang," ucap Gavin.
Tidak beberapa lama dokter memanggil nya.
"Bagaimana hasil nya Dok?" tanya Gavin.
Hai semua nya, kalau ada yang salah, atau saran langsung komen saja yah🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
IndraAsya
lanjut
2023-09-16
1
Gusliantini
lanjut thor semngat💪💪💪💪💪💪 semga aj halis nya positf
2023-09-16
1
Yustikarini Susanti
lanjut ...yg panjang Thor biar enak kl dibaca..takut lupa ceritanya...
2023-09-16
1