Elsa kembali bekerja di Club

Keesokan harinya di saat Gavin baru keluar dari rumah sakit memeriksa kesehatan nya dia tidak sengaja melihat Elsa.

"Apa itu Elsa?" tanya nya kepada pengawal nya.

"Iyah Pak, apa perlu saya memanggil nya?"

"Tidak perlu, ayo ikuti saja dia."

Mereka mengikuti Elsa keluar dari rumah sakit. "Apa yang kamu lakukan di rumah sakit pagi-pagi?" tanya Gavin.

Elsa kaget karena bertemu dengan Gavin di sana.

"Apa sesuatu terjadi kepada Ari?"

"Elsa, kenapa kamu bisa di sini?" tanya Michael.

Elsa terlihat semakin gugup dan bingung mau jawab apa.

"Apa terjadi sesuatu kepada Ari? Perasaan kemarin baik-baik saja."

"Humm saya ke sini menjenguk teman saya yang sedang sakit Dok."

"Oohh, aku pikir terjadi sesuatu kepada Ari."

"Apa kamu mau berangkat ke kampus?"

Elsa mengangguk. "Baiklah Kaka begitu ayo berangkat bersama, kebetulan saya juga ada urusan tidak jauh dari kampus kamu."

Michael permisi kepada Gavin dan pergi.

"Apa-apaan ini? Baru beberapa minggu kenal, mereka sudah sangat dekat?" ucap Gavin.

"Seperti nya hanya aku yang di benci oleh wanita itu."

karena sangat penasaran ngapain Elsa ke rumah sakit, akhirnya Gavin nekat cari tau sendiri.

Dia melihat dari mana Elsa keluar tadi dan langsung menanyakan ke dokter yang ada di sana.

Di malam hari nya...

Gavin sedang minum bersama rekan-rekan kerjanya. "Cikita..." dokter Michael datang.

"Eh dokter, apa dokter mau minum sesuatu?" tanya Cikita.

"Tidak perlu, aku ke sini hanya melihat pasien ku."

Dia menunjuk ke arah Gavin yang minum cukup kuat.

"Hufff pak Gavin benar-benar tidak jerah, dia minum sangat banyak sehingga tidak mengingat penyakit nya."

"Oh iya, dokter akhir-akhir ini terlihat sangat sibuk sehingga jarang datang ke sini, apa dokter memiliki kasus baru?"

"Kamu benar, saya menangani anak Elsa."

"Elsa mana?" tanya Cikita.

"Siapa lagi kalau bukan wanita yang sudah mengutuk pak Gavin." Cikita tertawa mendengar nya karena dia tidak tau apa yang di maksud oleh Michael.

"Kenapa kamu tertawa?"

"Apa maksud dokter dengan mengutuk?"

"Tidak mungkin kamu tidak tau kalau Gavin sudah di kutuk oleh Elsa karena mengambil keperawanan nya saat dalam keadaan mabuk di pengaruhi obat perangsang."

Cikita yang tadi nya tertawa seketika langsung terdiam. Dia langsung mengingat semua apa yang terjadi, apa yang di bicarakan dengan Gavin dan anak-anak Elsa.

"Penyakit apa?" tanya Cikita.

"Anak Elsa mengalami penyakit jantung bawaan sama seperti yang di alami oleh Gavin."

Cikita terdiam, dia membulatkan mata nya, dia sudah menemukan sesuatu malam ini.

"Kamu kenapa Cikita?" tanya Michael. Cikita menggeleng kan kepala nya.

"Tidak apa-apa Dok, saya ke toilet sebentar."

Dia langsung pergi dari sana.

"Berarti pada malam itu pak Gavin sudah meniduri Elsa, dan yang mengambil keperawanan Elsa adalah pak Gavin. Setelah itu Elsa hamil sementara dia tidak pernah dekat dengan pria lain dan dia juga tidak mungkin memberikan tubuhnya kepada pria lain kalau bukan terpaksa."

Cikita menggeleng kan kepala nya. "Ini tidak mungkin, ini seperti mimpi kalau ternyata kedua anak kembar itu adalah anak dari pak Gavin."

"Wahh..Ini semua seperti tidak mungkin, tapi beberapa orang mengatakan yang sudah melihat anak Elsa sangat mirip dengan pak Gavin."

"Cikita..." tiba-tiba seseorang membuat nya kaget.

"Aaaa!!!" dia kaget.

"Kenapa kamu kaget sih?" tanya Elsa.

"Elsa! Kamu kembali bekerja lagi?" tanya Cikita. Elsa mengangguk.

Cikita langsung memeluk Elsa karena sudah sangat merindukan nya.

"Kamu kenapa melamun sih tadi? Apa yang kamu pikirkan sehingga berbicara sendiri?"

"Enggak, gak ada kok."

Cikita mengalihkan pembicaraan mereka.

Gavin masih asik minum, dia melihat Elsa ternyata sudah bekerja malam ini.

"Gavin, kau mau kemana?" tanya Teman nya.

"Saya ke toilet sebentar," Gavin mengikuti Elsa. Elsa kaget karena tangan nya tiba-tiba di tarik oleh Gavin.

"Pak Gavin," ucap Elsa.

"Kenapa kamu di sini?"

"Apa Bapak tidak melihat saya bekerja?" tanya Elsa.

"Ari dan Ani bagaimana?" tanya Gavin.

"Mereka di rumah, mereka sudah terbiasa tinggal berdua di saat aku bekerja."

Gavin tiba-tiba mendorong badan Elsa ke dinding. "Orang seperti apa yang meninggal anak dua tahun di rumah hanya berdua saja tanpa ada orang Dewasa di malam hari?" tanya Gavin meninggikan suara nya.

Elsa menatap Gavin. "Aku sudah mengajari mereka menjaga diri dan tidak membuka pintu untuk siapapun. Mereka sudah terbiasa."

"Apa kamu tidak memikirkan keadaan Ari? Bagaimana kalau penyakit nya tiba-tiba kambuh?"

"Aku adalah orang tua mereka, aku lebih tau tentang mereka, mana yang baik mana yang buruk."

"Pulang lah dan berhenti bekerja mulai dari sekarang."

Elsa menghela nafas panjang. Dia menatap Gavin.

"Apa Bapak tidak pernah puas melihat aku menderita bersama anak-anak ku? Ini adalah pekerjaan yang bisa aku harapkan untuk memberikan anak-anak ku makan, namun sekarang Bapak memecat saya."

Gavin terdiam sejenak. "Saya tidak bermaksud seperti itu, saya mengkhawatirkan Ani dan Ari di rumah."

"Aku sudah mengatakan mereka baik-baik saja di rumah, aku melakukan ini demi mereka."

"Saya akan memberikan mu uang, segera lah pulang dan jangan bekerja di sini lagi."

Elsa menggeleng kan kepala nya.

"Tidak perlu Pak, saya tidak butuh belas kasihan dari bapak."

Elsa meninggal kan Gavin begitu saja. Cikita melihat itu.

"Seperti nya Elsa menutupi semua nya dari Gavin," batin Cikita.

Gavin menghela nafas panjang. Dia menghubungi beberapa pengawal nya untuk berjaga di depan rumah Elsa.

"Pak Gavin, ini sudah jam 12 malam, sebaiknya kita pulang," ajak rekan nya.

"Kalian pulang saja terlebih dahulu," ucap Gavin.

Tinggal hanya dia sendiri di sana. Michael mendekati nya.

"Ingat kesehatan mu Gavin, baru beberapa hari ini kau membaik, jangan membuat tubuh mu semakin sakit," ucap Michael.

"Kau terlalu cerewet, aku sudah bilang kau fokus saja kepada Ari."

Michael menghela nafas panjang, dia duduk di samping Gavin dan minum alkohol bersama Gavin.

Namun sudah jam dua malam Michael harus pulang karena besok bekerja. Sementara Gavin masih setia duduk di tempat duduk nya menunggu Elsa selesai bekerja.

Setelah jam tiga pagi Elsa selesai, dia keluar dari club itu.

"Huff sudah lama tidak bekerja, baru bekerja satu hari badan ku terasa sangat pegal-pegal."

Elsa berjalan ke arah halte bus berharap masih ada Bu yang lewat.

"Tin.. Tin..." suara klakson mobil yang tidak jauh dari nya membuat dia terkejut.

Elsa melihat mobil mewah di depan nya. Gavin keluar dari dalam.

"Pak Gavin Kenapa masih di sin?" tanya Elsa.

"Masuk ke dalam mobil."

Elsa terdiam sejenak. Namun Gavin menarik tangan nya ke dalam mobil.

Terpopuler

Comments

IndraAsya

IndraAsya

lanjut 💪

2023-09-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!