Anak kembar yang Malang

Selama 40 hari Nadira dan Diana benar-benar meluangkan waktu untuk membantu mengurus anak Elsa.

Citra juga memilih untuk menjaga keponakan nya dan mengabaikan bermain bersama teman-teman nya.

40 hari kemudian... Elsa sudah sehat dia meminta teman-teman dan juga Adek nya untuk fokus sama urusan mereka masing-masing adek nya juga begitu.

Dua tahun kemudian...

Elsa sudah mulai bangkit lagi, walaupun dia masih bertahan di kost kecil bersama anak-anak dan juga bekerja di tempat yang sama.

Namun adek nya selalu ada membantu nya. Dia sangat bersyukur adek nya benar-benar menerima keadaan nya.

Dengan gaji yang pas-pasan dia tetap bertahan. Walaupun hati kecil nya belum bisa menerima semua yang terjadi kepada kehidupan nya itu.

"Kak," panggil Citra di sore hari saat Elsa baru saja pulang dari kampus nya.

"Eh kamu sudah pulang? Kakak pikir kamu belum pulang."

"Sudah kak," ucap Citra sambil duduk di samping Elsa.

Citra minta uang untuk sekolah dan magang nya, serta bayar buku nya yang sudah numpuk.

Elsa kebetulan baru saja gajian dia memberikan uang itu kepada Citra.

"Oh iya kakak juga mau bilang sama kamu untuk fokus saja sekolah, sekarang Abshari dan Hamani sudah mengerti dan bisa di tinggal ke yayasan waktu kakak bekerja dan kamu sekolah."

"Kakak yakin mereka akan mau tinggal di yayasan?"

"Untuk sementara harus seperti itu dek," ucap Elsa.

"Baiklah kak, aku mengerti."

Waktu nya untuk makan malam sebelum Elsa berangkat bekerja.

Elsa melihat kedua anak nya yang sekarang sudah besar. Mereka benar-benar sangat mengerti dengan kondisi orang tua nya.

Mereka jauh lebih dekat kepada Citra dari pada kepada ibu nya sendiri.

Keesokan harinya..

"Kita mau kemana Mamah?" tanya Anshari yang sering di panggil Ari, sementara adik perempuan nya di panggil dengan sebutan Ani.

"Walaupun baru dua tahun tapi mereka sudah pintar berbicara walaupun masih terkadang kurang jelas. Ari termasuk anak yang pintar berbeda dengan Ani yang cukup lama berkembangan nya.

"Mulai hari ini Tante Citra tidak datang menemani kalian lagi, jadi kalian akan Mamah titipkan di yayasan pengasuhan anak."

"Apa itu Mamah? Kami mau sama mamah saja. Kami mau di sini saja."

Ani menangis. "Jangan menangis! Kalau Mamah tidak bekerja apa yang harus kita makan?"

"Kenapa tidak telpon papah saja?" tanya Ani.

Karena Citra membohongi mereka dengan mengatakan Papah mereka sedang di luar negeri mencari uang yang banyak untuk mereka.

"Jangan melawan lagi, ayo siap-siap," ucap Elsa.

Ari anak yang cool, dia tetap diam saja walaupun sekarang adik nya menangis.

Elsa mengantarkan mereka ke yayasan. Setelah pulang bekerja nanti baru di jemput oleh nya. Ani tidak berhenti menangis minta ikut kepada Elsa.

"Aku pusing! Aku sudah mencoba menahan semua nya, aku sudah mencoba untuk bertahan, namun nyatanya aku tidak kuat," Elsa berlari meninggalkan yayasan itu.

Di malam hari nya...

"Selamat malam..." sapa pria tua kepada Elsa yang duduk menunggu pekerjaan nya bersama Cikita.

"Malam pak, apa bapak mau pesan minuman?"

Pria itu tersenyum sambil mengangguk. Setelah menyebutkan pesan minum dia menahan tangan Elsa yang hendak pergi.

"Kamu cukup cantik, kamu juga sangat menggoda, tapi sudah beberapa tahun bekerja di sini kamu masih tetap saja setia dengan pekerjaan seperti ini, sama sekali tidak menghasilkan."

"Saya nyaman bekerja seperti ini."

"Saya dengar kamu sudah memiliki anak dua, tapi kamu tetap saja cantik seperti ini."

"Bapak jangan macem-macem kepada saya!" Ancam Elsa ketika pria tua itu menyentuh paha nya.

"Ayolah Elsa... Saya akan memberikan uang yang banyak untuk kamu, asalkan malam ini kamu menemani saya minum."

Elsa menoleh ke arah Cikita. Cikita memberikan kode agar Elsa mau.

"Melihat wajah mu saja saya sudah tau kalau kamu membutuhkan uang, jadilah lah wanita simpanan saya kalau kamu membutuhkan uang."

"Kamu tidak perlu takut, saya tidak akan melakukan hal apapun kalau tidak atas persetujuan kamu," Pria itu masih berusaha untuk membujuk Elsa.

Mengingat semua gaji nya sudah di berikan kepada adiknya, dia juga tergiur.

Akhirnya dia mau. Beberapa Jam kemudian dia keluar dari ruangan itu.

"Elsa... Kamu sungguh hebat sekali mendapatkan uang banyak," ucap Cikita. Elsa tersenyum tipis.

"Aku melakukan saran dari mu, sekarang pria itu pingsan di dalam."

Elsa mengingat ketika di dalam Pria itu mencoba untuk meniduri nya, namun Elsa mengahadapi nya dengan sangat tenang sehingga pria itu lengah dan mabuk berat namun tetap saja dia merasa puas.

Cikita dan Elsa tertawa melihat keadaan Pria itu.

"Apa kamu tau? dia memiliki istri dan juga anak, tapi kelakuan nya seperti binata*g," ucap Cikita.

Hari ini Elsa tidak menjemput anak nya karena sangat lelah.

"Aarrhhh!!!! Ternyata Tampa tangisan, teriakan suara anak anak sangat nyaman sekali, aku sangat merindukan masa-masa tenang ku."

Sementara di yayasan Nia tidak berhenti menangis. Dengan sabar Ari menenangkan adiknya dan akhirnya mereka berdua ketiduran.

Tiga hari kemudian Elsa menjemput anak nya di yayasan dan membayar upah yang menjaga mereka.

"Bu Elsa, kenapa ibu baru menjemput mereka?"

"Saya sangat sibuk Bu."

"Tapi mereka sangat kasihan, Ani tidak berhenti menangis minta pulang."

Elsa melihat ke arah kedua anak nya yang hanya diam saja.

"Saya minta maaf Bu."

Elsa membawa mereka pulang ke rumah.

"Kenapa kamu menangis? Apa kamu tidak mengerti kesusahan mamah seperti apa? Mamah melakukan ini demi kalian!"

"Maafin aku mah, aku rindu mamah..." ucap Ani menangis sambil menunduk.

"Seharusnya kamu sebagai kakak menjaga adik mu dengan baik!" ucap Elsa kepada Ari.

Mereka tidak bisa apa-apa selain hanya diam menahan air mata sambil sesenggukan.

Kejam? Ya jelas. Begitu lah Elsa membesarkan kedua anak nya. Dia memang melakukan apapun untuk kedua anak dan juga adik nya.

Dia hanya bisa melampiaskan semua amarah nya kepada anak nya itu.

Baru saja selesai marah-marah dia bingung melihat Ari tetap diam, dia juga sangat pucat membuat Elsa khawatir dia mendekati Ari menyentuh badan Ari.

Betapa kagetnya dia merasakan badan anak nya yang sangat panas. Mata Ari mulai sayu dan perlahan menutup matanya dan pingsan di pelukan Elsa.

"Ari... Ari kamu kenapa nak? jangan bercanda."

Elsa berusaha membangun kan Ari. Namun sama sekali tidak ada respon.

Tidak memperdulikan rasa Lelahnya dia membawa Ari ke rumah sakit sendirian.

Dia bertemu dengan dokter dan meminta untuk memeriksa anak nya.

Setelah di periksa ternyata Ari mengalami gagal ginjal, untung nya tidak terlalu parah dan segera di tangani oleh dokter.

Elsa sangat terkejut mendengar anak nya memiliki penyakit itu, dia meminta dokter melakukan apapun untuk kesembuhan Ari.

Beberapa hari akhirnya sembuh, namun dokter belum mengatakan sembuh total, namun dengan perawatan yang teliti rajin kontrol akan bisa sembuh.

Ari sembuh beberapa hari, Elsa sudah tenang dan bisa melanjutkan kerja. Untung nya biaya pengobatan Ari di tanggung oleh dokter Kimdan.

Keesokan harinya hari libur..

Elsa bangun bangun siang karena sangat lelah sekali.

Ani dan Ari sangat lapar sekali, mereka tidak tau mau makan apa, akhirnya mencari sesuatu di tempat biasa Mamah nya menyimpan makanan.

Namun ternyata kosong tidak ada apapun di sana.

Hanya ada gula sedikit, mereka menghabiskan nya, saat mau minum, Ari menggapai gelas di atas meja namun tidak sampai.

Dia mencari ide dan akhirnya mendapatkan kursi.

Saat sudah berhasil mendapatkan gelas tiba-tiba dia jatuh mengakibatkan gelas jatuh ke lantai dan pecah.

Elsa yang masih enak tidur tiba-tiba terkejut mendengar itu, dia bangun dan melihat kekacauan yang di buat oleh anak-anak nya itu.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

berarti disini dengan kondisi hamil tanpa tau yg menghamili, Elsa berperan kejam yaa sbg seorang ibu.. yg tdk mau menerima takdir kehadiran anak2nya 🙁

2023-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!