Di Rumah Sakit 19.00 WIT
Ada Hiro yang duduk termenung di samping brankar Mira.
Tatapannya tidak terlepas dari wajah cantik yang begitu damai dalam lelapnya.
Hiro menggengam erat tangan Mira, tersenyum tipis kala meningat obrolan terakhirnya dengan Mira.
"Ayo dong ma bangun, Sam udah pulang," katanya memohon meski ia sendiri tak yakin apakah Sam benar akan pulang atau tidak.
Hiro menoleh kala pintu diketuk.
Terdengar helaan napas dari mulutnya kala melihat siapa yang datang.
"Kuharap dia tidak akan memintaku untuk menyampaikan salamnya," dumelnya yang kesal kala melihat Xavier dan Aluna datang.
"Bagaimana keadaan Mira? Apa ia belum senyuman?" tanya Xavier sembari meletakkan bawaannya.
Hiro membuang napasnya berat, melepaskan tangan Mira dengan perlahan.
"Jika tuan kemari hanya untuk membicarakan soal saham, tunggu besok saja," pintanya pada Xavier dengan sedikit tegas.
Xavier tersenyum tipis, lalu menarik kursi di samping brankar.
"Aku masih punya hati nurani, aku tidak terburu soal saham asal Sam setuju dengan perjodohan yang dari awal kurencanakan dengan mamanya," tegasnya pada Hiro.
Hiro memalingkan muka, menghembuskan napas gusar.
Hingga tatapannya bertemu dengan Aluna.
"Kenapa, kau ingin menyampaikan salam pada Sam?" tebak Hiro membuat Aluna menatapnya sinis.
Xavier menatap Sarah dengan senyuman yang tipis.
"Jika boleh tahu, di mana Sam sekarang? Ia menghilang setelah perjodohan malam itu," tanya Xavier dengan penasaran.
Hiro menghela napas gusar, menyandarkan punggungnya di kursi dengan tangan yang bersedekap dan tatapan yang lurus pada Xavier.
"Sebenarnya apa tujuanmu mengikat Sam dengan perjodohan bisnis ini? Kau ingin menguasai pasar senjata Sam yang di Amerika? Kurasa itu hanyalah sebagian kecil wilayah yang tidak berguna," ujar Hiro yang mana ia terus mengintimidasi Xavier tentang tujuan utamanya mengikat Sam dengan perjodohan bisnis tersebut.
Xavier tersenyum miring, mengangkat kepalanya menatap Hiro dengan senyuman yang datar.
"Kau hanya teman dan asisten pribadi Sam, juga anak angkat Mira. Apa kuasamu bertanya hal itu padaku? Bukankah itu terdengar sangat tidak sopan?" cela Xavier dengan nada suara yang pelan namun terdengar penuh penekanan pada setiap katanya.
Hiro mengepalkan tangannya membuat Aluna yang melihat hal itu tersenyum miring.
"Ucapan tuan terdengar tidak etis. Itu sangat melukai hati saudara saya," suara Sam yang baru saja masuk ke dalam ruangan.
Spontan mereka bertiga langsung menoleh dan terlihat Sam dengan beberapa barang bawaannya berjalan menghampiri Hiro.
Sam menatap Hiro dengan senyuman tipisnya, lalu meletakkan barangnya di atas meja.
Aluna yang melihat Sam setelah beberapa hari menghilang malam itu, kini benar-benar terpesona dengan parasnya yang begitu seksi dan tampan.
Sam menepuk pundak Hiro dan menatap Xavier dengan senyum sekilas nya.
Kini Hiro tampak menang kala Sam datang di waktu yang sangat tepat.
"Hiro adalah saudara saya. Sudah semestinya tuan menghormatinya seperti menghormati saya. Dia juga bagian dari keluarga Sarcotragus, sepertinya anda harus mencatat hal ini agar saya tidak terus mengingatkan tuan untuk kesekian kali," ungkap Sam dengan tegas.
Xavier tampak diam, responnya terlihat begitu datar.
"Ya baiklah. Maaf jika ucapanku menyinggungmu," akuinya yang meminta maaf pada Hiro.
Hiro tampak tersenyum miring lalu detik kemudian mengangguk.
Xavier membuang napas panjang, menoleh menatap putrinya yang berdiri di sampingnya dengan tatapan yang tak teralihkan dari wajah tampan Sam.
"Kau tentu sudah tahu bukan apa yang harus kamu lakukan sekarang?" tanya Xavier terus terang yang langsung diangguki oleh Sam.
Aluna tampak tersenyum kala melihat hal itu.
"Jadi, kapan pernikahan kita dilangsungkan?" tanya Aluna pada Sam dengan sangat antusias.
Sam dan Hiro dengan kompak menoleh menatap Aluna.
"Aku tidak mengatakan jika bersedia menikah denganmu," sangkal Sam dengan santai namun mampu membuat Xavier melayangkan tatapan tajamnya.
"Kau ingin mempermainkan putriku?" tukas Xavier dengan nada suara yang berat.
Sam tersenyum manis, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menatap mereka berdua.
"Bukankah sudah jelas apa yang ku katakan malam itu? Aku sudah memiliki wanita pilihanku. Dan aku menolak perjodohan bisnis ini," tegasnya pada mereka dengan nada bicara yang terdengar ramah namun sedikit menyakitkan.
Hiro yang mendengar hal itu sontak pikirannya langsung tertuju pada Shila.
Ia menoleh ke samping, mendongak menatap Sam yang berdiri di sampingnya.
Apa mungkin mereka berdua benar-benar ada sesuatu? batin Hiro yang juga penasaran dengan siapa wanita yang Sam maksud.
"Tidak bisa begitu Sam, mamamu sudah berjanji akan menikahkanmu denganku," ungkap Aluna mencoba mengemukakan tentang janji Sarah.
Sam tampak manggut-manggut, lalu ia merogoh sakunya untuk memperlihatkan pada mereka tentang momen indah yang ia simpan pada ponselnya.
"Dialah wanitaku. Aku sudah melamarnya kemarin malam tepat sebelum kembali kemari. Kuharap hal ini sudah cukup jelas untuk memberitahu kalian tentang batalnya perjodohan bisnis ini, karena aku hanya akan menikahinya, tidak untuk wanita lain," tegasnya pada mereka berdua.
Aluna yang melihat Sam tampak menggandeng seorang wanita cantik sembari memperlihatkan cincin di jari manisnya, kini meremas kuat dress nya dengan tatapan yang begitu merah karena menahan tangis.
Hiro yang tak sengaja melihat foto Sam dan Shila kini benar-benar dibuat terkejut bukan main.
Jadi, dia sungguh melamar Shila? Keponakannya sendiri? Tidak, ini tidak mungkin, batin Hiro menolak untuk percaya.
Xavier yang bisa melihat bagaimana perasaan putrinya sontak langsung beranjak dari kursinya dengan tatapan marah.
"Kau benar-benar bajingan Sam. Kau mempermainkan putriku. Apa kau tahu betapa besar cintanya padamu? Kenapa kau melakukan ini padanya?" bentak Xavier dengan keras membuat Hiro langsung bangkit dari duduknya.
"Pelankan suara tuan sebelum pengawal menyeretmu keluar," tukasnya pada Xavier dengan berani.
Sam memasukkan ponselnya, menatap Aluna sekilas lalu beralih pada Xavier.
"Maaf, tapi aku tidak bisa menikahi putrimu. Aku hanya akan menikahi wanita pilihanku," tegasnya sekali lagi pada mereka berdua.
Aluna menunduk sekilas, air matanya benar-benar tak bisa ia tahan.
Dengan kasar ia menyeka air matanya, lalu menatap Sam.
"Baiklah, jika itu keputusanmu," ujarnya sembari mengatur napasnya.
"Aku bersedia menjadi yang kedua asal bisa menikah dan hidup denganmu," sambungnya dengan tak terduga membuat Hiro dan Xavier terkejut dengan pengakuan Aluna barusan.
"ALUNA!" hardik Xavier dengan marah kala Aluna mempertaruhkan harga dirinya hanya untuk Sam.
Sam lagi- lagi tersenyum lalu mendekati Aluna.
"Maaf, tapi tak akan kubiarkan wanitaku bersaing dengan wanita manapun. Hanya akan ada satu wanita dalam hidupku, aku tidak akan membiarkan ada kesempatan untuk wanita manapun mengganti atau mengisi posisinya, kuharap kamu paham dengan maksud ucapanku," tutur Sam dengan pelan namun begitu singkat padat dan jelas untuk menjabarkan maksud dari ucapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
AYU TIME KARTIKA
awas lho sam kalau berubah.....
2024-11-26
0
emak ⏤͟͟͞R
harga diri seorang wanita macam Aluna jatuh di hadapan pesona Sam🤣🤣🤣🤣
2023-09-14
0
Mel_San12
dan tanpa di duga-duga ternyata Sarah sudah bangun dari sakitnya dan mendengar semua itu, +++ melihat foto itu🤣
2023-09-14
0