Part 18. Satu Wanita

Di Rumah Sakit 19.00 WIT

Ada Hiro yang duduk termenung di samping brankar Mira.

Tatapannya tidak terlepas dari wajah cantik yang begitu damai dalam lelapnya.

Hiro menggengam erat tangan Mira, tersenyum tipis kala meningat obrolan terakhirnya dengan Mira.

"Ayo dong ma bangun, Sam udah pulang," katanya memohon meski ia sendiri tak yakin apakah Sam benar akan pulang atau tidak.

Hiro menoleh kala pintu diketuk.

Terdengar helaan napas dari mulutnya kala melihat siapa yang datang.

"Kuharap dia tidak akan memintaku untuk menyampaikan salamnya," dumelnya yang kesal kala melihat Xavier dan Aluna datang.

"Bagaimana keadaan Mira? Apa ia belum senyuman?" tanya Xavier sembari meletakkan bawaannya.

Hiro membuang napasnya berat, melepaskan tangan Mira dengan perlahan.

"Jika tuan kemari hanya untuk membicarakan soal saham, tunggu besok saja," pintanya pada Xavier dengan sedikit tegas.

Xavier tersenyum tipis, lalu menarik kursi di samping brankar.

"Aku masih punya hati nurani, aku tidak terburu soal saham asal Sam setuju dengan perjodohan yang dari awal kurencanakan dengan mamanya," tegasnya pada Hiro.

Hiro memalingkan muka, menghembuskan napas gusar.

Hingga tatapannya bertemu dengan Aluna.

"Kenapa, kau ingin menyampaikan salam pada Sam?" tebak Hiro membuat Aluna menatapnya sinis.

Xavier menatap Sarah dengan senyuman yang tipis.

"Jika boleh tahu, di mana Sam sekarang? Ia menghilang setelah perjodohan malam itu," tanya Xavier dengan penasaran.

Hiro menghela napas gusar, menyandarkan punggungnya di kursi dengan tangan yang bersedekap dan tatapan yang lurus pada Xavier.

"Sebenarnya apa tujuanmu mengikat Sam dengan perjodohan bisnis ini? Kau ingin menguasai pasar senjata Sam yang di Amerika? Kurasa itu hanyalah sebagian kecil wilayah yang tidak berguna," ujar Hiro yang mana ia terus mengintimidasi Xavier tentang tujuan utamanya mengikat Sam dengan perjodohan bisnis tersebut.

Xavier tersenyum miring, mengangkat kepalanya menatap Hiro dengan senyuman yang datar.

"Kau hanya teman dan asisten pribadi Sam, juga anak angkat Mira. Apa kuasamu bertanya hal itu padaku? Bukankah itu terdengar sangat tidak sopan?" cela Xavier dengan nada suara yang pelan namun terdengar penuh penekanan pada setiap katanya.

Hiro mengepalkan tangannya membuat Aluna yang melihat hal itu tersenyum miring.

"Ucapan tuan terdengar tidak etis. Itu sangat melukai hati saudara saya," suara Sam yang baru saja masuk ke dalam ruangan.

Spontan mereka bertiga langsung menoleh dan terlihat Sam dengan beberapa barang bawaannya berjalan menghampiri Hiro.

Sam menatap Hiro dengan senyuman tipisnya, lalu meletakkan barangnya di atas meja.

Aluna yang melihat Sam setelah beberapa hari menghilang malam itu, kini benar-benar terpesona dengan parasnya yang begitu seksi dan tampan.

Sam menepuk pundak Hiro dan menatap Xavier dengan senyum sekilas nya.

Kini Hiro tampak menang kala Sam datang di waktu yang sangat tepat.

"Hiro adalah saudara saya. Sudah semestinya tuan menghormatinya seperti menghormati saya. Dia juga bagian dari keluarga Sarcotragus, sepertinya anda harus mencatat hal ini agar saya tidak terus mengingatkan tuan untuk kesekian kali," ungkap Sam dengan tegas.

Xavier tampak diam, responnya terlihat begitu datar.

"Ya baiklah. Maaf jika ucapanku menyinggungmu," akuinya yang meminta maaf pada Hiro.

Hiro tampak tersenyum miring lalu detik kemudian mengangguk.

Xavier membuang napas panjang, menoleh menatap putrinya yang berdiri di sampingnya dengan tatapan yang tak teralihkan dari wajah tampan Sam.

"Kau tentu sudah tahu bukan apa yang harus kamu lakukan sekarang?" tanya Xavier terus terang yang langsung diangguki oleh Sam.

Aluna tampak tersenyum kala melihat hal itu.

"Jadi, kapan pernikahan kita dilangsungkan?" tanya Aluna pada Sam dengan sangat antusias.

Sam dan Hiro dengan kompak menoleh menatap Aluna.

"Aku tidak mengatakan jika bersedia menikah denganmu," sangkal Sam dengan santai namun mampu membuat Xavier melayangkan tatapan tajamnya.

"Kau ingin mempermainkan putriku?" tukas Xavier dengan nada suara yang berat.

Sam tersenyum manis, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana dan menatap mereka berdua.

"Bukankah sudah jelas apa yang ku katakan malam itu? Aku sudah memiliki wanita pilihanku. Dan aku menolak perjodohan bisnis ini," tegasnya pada mereka dengan nada bicara yang terdengar ramah namun sedikit menyakitkan.

Hiro yang mendengar hal itu sontak pikirannya langsung tertuju pada Shila.

Ia menoleh ke samping, mendongak menatap Sam yang berdiri di sampingnya.

Apa mungkin mereka berdua benar-benar ada sesuatu? batin Hiro yang juga penasaran dengan siapa wanita yang Sam maksud.

"Tidak bisa begitu Sam, mamamu sudah berjanji akan menikahkanmu denganku," ungkap Aluna mencoba mengemukakan tentang janji Sarah.

Sam tampak manggut-manggut, lalu ia merogoh sakunya untuk memperlihatkan pada mereka tentang momen indah yang ia simpan pada ponselnya.

"Dialah wanitaku. Aku sudah melamarnya kemarin malam tepat sebelum kembali kemari. Kuharap hal ini sudah cukup jelas untuk memberitahu kalian tentang batalnya perjodohan bisnis ini, karena aku hanya akan menikahinya, tidak untuk wanita lain," tegasnya pada mereka berdua.

Aluna yang melihat Sam tampak menggandeng seorang wanita cantik sembari memperlihatkan cincin di jari manisnya, kini meremas kuat dress nya dengan tatapan yang begitu merah karena menahan tangis.

Hiro yang tak sengaja melihat foto Sam dan Shila kini benar-benar dibuat terkejut bukan main.

Jadi, dia sungguh melamar Shila? Keponakannya sendiri? Tidak, ini tidak mungkin, batin Hiro menolak untuk percaya.

Xavier yang bisa melihat bagaimana perasaan putrinya sontak langsung beranjak dari kursinya dengan tatapan marah.

"Kau benar-benar bajingan Sam. Kau mempermainkan putriku. Apa kau tahu betapa besar cintanya padamu? Kenapa kau melakukan ini padanya?" bentak Xavier dengan keras membuat Hiro langsung bangkit dari duduknya.

"Pelankan suara tuan sebelum pengawal menyeretmu keluar," tukasnya pada Xavier dengan berani.

Sam memasukkan ponselnya, menatap Aluna sekilas lalu beralih pada Xavier.

"Maaf, tapi aku tidak bisa menikahi putrimu. Aku hanya akan menikahi wanita pilihanku," tegasnya sekali lagi pada mereka berdua.

Aluna menunduk sekilas, air matanya benar-benar tak bisa ia tahan.

Dengan kasar ia menyeka air matanya, lalu menatap Sam.

"Baiklah, jika itu keputusanmu," ujarnya sembari mengatur napasnya.

"Aku bersedia menjadi yang kedua asal bisa menikah dan hidup denganmu," sambungnya dengan tak terduga membuat Hiro dan Xavier terkejut dengan pengakuan Aluna barusan.

"ALUNA!" hardik Xavier dengan marah kala Aluna mempertaruhkan harga dirinya hanya untuk Sam.

Sam lagi- lagi tersenyum lalu mendekati Aluna.

"Maaf, tapi tak akan kubiarkan wanitaku bersaing dengan wanita manapun. Hanya akan ada satu wanita dalam hidupku, aku tidak akan membiarkan ada kesempatan untuk wanita manapun mengganti atau mengisi posisinya, kuharap kamu paham dengan maksud ucapanku," tutur Sam dengan pelan namun begitu singkat padat dan jelas untuk menjabarkan maksud dari ucapannya.

Terpopuler

Comments

AYU TIME KARTIKA

AYU TIME KARTIKA

awas lho sam kalau berubah.....

2024-11-26

0

emak ⏤͟͟͞R

emak ⏤͟͟͞R

harga diri seorang wanita macam Aluna jatuh di hadapan pesona Sam🤣🤣🤣🤣

2023-09-14

0

Mel_San12

Mel_San12

dan tanpa di duga-duga ternyata Sarah sudah bangun dari sakitnya dan mendengar semua itu, +++ melihat foto itu🤣

2023-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!