Kini Sam membawa Shila pergi dari rumah sakit.
Selama perjalanan Shila diam dan berperang dengan pikirannya sendiri.
Lebih tepatnya ia sedang takut serta cemas untuk saat ini.
Rasanya ada rasa tak rela Sam kembali ke Milan.
Tapi bagaimana Shila bisa menahannya jika ini menyangkut perihal keluarga.
Terlebih tentang perjodohan yang Sam tinggalkan pasti mendatangkan resiko dan masalah yang rumit.
Sam menoleh ke samping, meraih tangan kiri Shila.
"Kenapa sayang?" tanyanya dengan lemah lembut sembari menciumi tangan Shila.
Shila tersadar dari lamunannya, menatap Sam dari samping.
"Paman tadi dari mana?" tanya Shila yang tak bisa menahan bibirnya untuk tidak bertanya.
Sam tersenyum sekilas, menggenggam erat tangan Shila.
"Kamu akan tahu nanti," jawabnya yang tak memberitahu Shila kemana ia pergi tadi.
***
Di sinilah mereka sekarang, di sebuah Vila yang jaraknya tak jauh dari rumah sakit tempat ibunya Abel di rawat tadi.
"Ayo sayang turun," ajak Sam sembari membukakan pintu mobil Shila.
Shila turun dengan raut wajah yang bingung.
"Kenapa kita ke sini paman?" tanya Shila yang penasaran kenapa Sam membawanya ke vila.
Sam hanya tersenyum tanpa menjawab, ia lalu mengeluarkan secarik kain hitam.
"Kamu akan tahu setelah sampai di dalam sayang. Tapi sebelum itu, kamu harus menutup kedua matamu," katanya sembari menutup kedua mata Shila dengan kain hitam itu.
"Paman tidak akan meninggalkanku kan?" tanyanya dengan cemas sembari meremas jas Sam.
Sam terkekeh pelan, menggenggam erat tangan Shila lalu menciumnya sekilas.
"Tidak sayang," jawabnya lalu menuntun Shila untuk masuk ke dalam Vila dengan hati- hati.
Sam tidak bisa berhenti tersenyum kala Shila menggenggam erat tangan dan jasnya.
Hingga keduanya sampai di ruang tengah tempat di mana kejutan Sam untuk Shila.
Sam melepas penutup matanya bersamaan dengan lampu hias yang menyala.
Shila membungkam bibirnya tak percaya kala melihat lilin yang membentuk love dengan bunga mawar di tengahnya, ditambah balon berbentuk hati juga boneka besar dengan tulisan LOVE SHILA di tengahnya.
Tapi bukan itu yang menjadi perhatian Shila, melainkan tulisan di belakang Sam.
WILL YOU MARRY ME.
Tulisan yang sangat indah dan terkesan begitu elegan.
Sam langsung bersimpuh di depan Shila sembari membuka kotak berudu di tangannya.
"Maaf paman menyiapkannya secara mendadak, andai diberi kesempatan sekali lagi, paman ingin melakukannya dengan benar di depan semua orang, karena terdesak keadaan, paman menyiapkan seadanya untuk mengikatmu sayang, karena itu, Shila Andrea Hasani, maukah kamu menikah dengan paman?" tanyanya dengan lantang dan jelas membuat air mata Shila turun tanpa permisi.
Shila menyeka air matanya namun cairan bening itu terus turun tanpa henti.
Karena tak sanggup menahan air matanya, kini tangis Shila pecah.
Ia langsung memeluk leher Sam tanpa memberikan jawabannya lebih dulu.
Sam tersenyum manis dan mengusap punggung Shila yang bergetar.
"Setelah kembali ke Milan, apa paman akan kembali lagi ke sini?" tanyanya terus terang membuat Sam sedikit terkejut juga bertanya- tanya perihal hal itu.
Dari mana Shila tahu?
Ia bahkan belum sempat memberitahunya.
Apa karena itu ia menangis dan mengira Sam meninggalkannya?
Astaga, siapa yang mengira jika Shila telah mengetahuinya.
"Tentu sayang, paman akan kembali lagi ke sini untuk menjemputmu. Untuk saat ini paman tidak bisa membawamu ke Milan, ada sesuatu yang harus paman selesaikan," beritahunya dengan jujur pada Shila.
Shila menguraikan pelukannya pada leher Sam dan mengusap sekilas bekas air matanya.
"Apa kamu tidak akan memberikan jawabannya? Paman sudah tidak lagi muda, kaki paman bisa kesemutan jika lama bersimpuh," guraunya membuat Shila tertawa sekilas.
"Ya Shila bersedia menjadi istri paman," jawabnya dengan wajah yang lucu melihat hidungnya yang begitu merah setelah menangis.
Sam tersenyum begitu girang dan langsung berdiri untuk memakaikan cincinnya pada jari manis Shila.
Shila mengamati cincinnya, lalu melontarkan pertanyaan yang menurut Sam sangat lucu.
"Ini bukan cincin tunanganmu kan? Jika iya, aku akan menjualnya," katanya dengan enteng membuat Sam tertawa renyah dan melemparkan kotak berudu itu ke sofa.
Sam menarik pinggang ramping Shila untuk mendekat padanya.
"Apa kamu tahu kenapa paman pergi begitu lama tadi?" Shila menggelengkan kepalanya.
"Untuk mencari cincin yang berbeda dari para pria muda yang melamarmu, bagaimana apa kamu menyukainya?" tanya Sam membuat Shila tersipu malu dan menutup wajahnya.
Sam tertawa kala melihat tingkah Shila saat ini.
Ia selalu terlihat menggemaskan di matanya.
Shila lalu menatap Sam, dengan raut wajah yang sedikit cemas.
"Paman sungguh akan kembali ke sini?" tanyanya lagi memastikan jika Sam akan kembali lagi.
Sam mengangguk mantap dengan tangan yang mengusap lembut pinggang Shila.
"Sungguh?" tanyanya tak yakin membuat Sam menggigit gemas pipi Shila.
"Iya sayang," jawabnya dengan geram.
Shila melingkarkan tangannya pada pinggang kekar Sam.
"Aku akan membunuh paman dengan tanganku sendiri jika paman ingkar janji," ancamnya membuat Sam tertawa.
Shila yang melihat Sam tertawa entah kenapa hatinya terasa sedih saat ini.
Dengan berani ia mencium bibir seksi Sam sekilas.
Sam tertegun kala Shila dengan berani menciumnya.
"Kuharap paman benar akan kembali lagi," gumamnya berharap sepenuh hati membuat Sam kini terasa berat untuk meninggalkan Shila.
Sam ******* lembut bibir Shila di mana ia ingin terus bersamanya sebelum besok kembali ke Milan.
Shila menahan dada bidang Sam dan menatap dengan berani kedua matanya.
"Kenapa sayang?" tanya Sam sembari mengamati wajah cantik serta bibir Shila.
Shila membasahi bibirnya, menelan ludahnya dengan berat.
"Bisakah kita melakukannya sekali lagi?" tanya Shila membuat Sam menatapnya dengan serius.
Jujur Sam memang ingin melakukannya.
Tapi ia tahu bagaimana dirinya pada tubuh Shila.
Ia tak akan bisa puas dan ingin melakukannya berulang kali.
Ya Sam memang bangsat, tapi ia tidak munafik.
Memang secandu itu tubuh Shila.
"Ah maaf, aku tidak berniat untuk hmphh," Sam langsung membungkam bibir Shila.
Shila membuka kedua matanya, tatapannya bertemu dengan mata seksi Sam.
"Paman tak akan membiarkanmu turun dari ranjang sampai besok pagi sayang," katanya yang langsung mengangkat tubuh Shila menuju kamar.
Dan pergulatan panas itu kembali dilakukan di mana mereka bisa melakukannya secara bebas tanpa takut didengar atau dilihat oleh Andre dan Maura.
"Kau yakin sayang mengingat ayah ibumu tidak ada di sini, paman tidak yakin bisa berhenti melakukannya," tanya Sam sekali lagi sebelum ia melakukannya.
"Sejak kapan paman meragukanku?" tanya Shila balik membuat Sam tersenyum dan memulai permainannya.
Sam merasa jika perpisahannya dengan Shila sedikit meninggalkan kenangan yang manis yang mungkin akan sulit ia lupakan meski terasa berat karena ia harus kembali ke Milan.
Namun Sam janji, ia akan segera kembali dan menjemput Shila setelah urusannya selesai.
***
Sedangkan di rumah ada Maura yang kini tengah berberes kamar Shila.
Maura menutup kembali kamar Shila dan menatap pintu kamar Sam.
"Aku akan membersihkannya sekalian sebelum mereka pulang," gumamnya yang langsung masuk ke dalam kamar Sam.
Maura meletakkan keranjang baju kotornya di samping ranjang.
"Astaga, kenapa berantakan sekali," gumamnya sembari menarik selimut putih itu untuk ia lipat.
Maura membuka mulutnya syok kala melihat bercak darah di sprei putihnya.
Tenggorokannya terasa kering, bibirnya terkatup rapat dan hatinya bergemuruh hebat.
Maura mencoba mendekat, mengusap bercak darah yang sudah mengering tersebut dengan gugup dan bibir yang bergetar.
Dengan cepat Maura mencoba menepis semua pikiran buruk itu.
Ia tak ingin apa yang ia pikirkan terjadi.
Dengan cepat Maura melepas sprei putih itu dan memasukkannya ke dalam keranjang lalu menggantinya dengan sprei yang baru.
"Tidak mungkin, aku percaya dengan Sam, itu tidak mungkin terjadi," gumamnya mencoba menepis semua pikiran buruknya saat ini.
"Sayang," teriak Andre membuat Maura bergegas untuk keluar dari kamar Sam sebelum semua semakin rumit.
Sebelum Andre mengetahuinya, Maura akan mencari tahu sendiri apa yang terjadi di rumah selama ia pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
AYU TIME KARTIKA
jeng jeng
2024-11-26
0
Mel_San12
nah lho jeng jeng gitu-gitu langsung jadi, setalah Sam ke Milan si Shila Hoek Hoek 🙈🙈
2023-09-12
2