Part 7. Salah Paham

Keesokan harinya, pukul 11 siang Shila meminta Sam untuk mengantarnya ke SMA.

Di mana ia hendak mengambil ijazah dan menyerahkan buku untuk disumbangkan ke perpustakaan.

Sam dan Shila berangkat menuju ke SMA dengan mengendarai mobil brionya.

"Nanti paman tinggal aja enggak papa, takutnya nanti Shila lama," katanya pada Sam.

Sam menoleh sekilas, tersenyum tipis dan manis.

Tangan kekar kanannya kini meraih paha kiri Shila.

"Paman akan menunggumu sampai selesai sayang," katanya sembari mengusap- usap lembut paha Shila.

Entah kenapa usapan tangan Sam pada pahanya mampu membuat perut Shila terasa begitu geli dan jantungnya berdebar begitu hebat sekali.

"Paman di sini lama kan?" tanya Shila untuk mengalihkan rasa gugupnya saat ini.

"Tentu sayang," jawabnya sembari sesekali memainkan paha Shila.

Shila hanya manggut- manggut lalu mengalihkan tatapannya keluar jendela untuk menutupi rasa gugupnya saat ini.

Selang beberapa menit, mereka telah sampai di SMA.

Shila mengedarkan pandangannya untuk menemukan sahabatnya.

"Kenapa sayang?" tanya Sam yang mana kini tangan kanannya beralih untuk mengusap puncak kepala Shila.

"Sahabat aku mana ya?" gumamnya yang sedikit malu untuk masuk ke dalam sana sendiri.

"Bagaimana jika paman temani masuk ke dalam?"tawarinya membuat Shila langsung menoleh dan melayangkan tatapan tajamnya.

"Paman ingin tebar pesona?" Sam yang mendengar hal itu tak bisa menahan tawanya.

"Siapa yang mau tebar pesona sayang, paman hanya ingin menemanimu," elaknya dengan gemas sembari mengusap rambut belakang Shila.

"Enggak perlu, Shila bisa sendiri. Teman Shila banyak yang genit," katanya dengan ketus sembari mengedarkan pandangannya untuk melihat keberadaan sahabatnya.

Sam lagi- lagi tertawa mendengar ucapan Shila.

"Kenapa kamu begitu menggemaskan, hmmm?" tanyanya sembari meremas paha atas Shila dengan gemas.

Shila mengetatkan giginya untuk menahan suaranya.

"Udah, Shila mau masuk dulu," katanya hendak membuka pintu namun Sam menarik tangannya.

Shila menelan ludahnya kala wajahnya begitu dekat dengan Sam.

"Ada yang lupa sayang," kata Sam membuat alis Shila terangkat sebelah.

Shila melebarkan kedua matanya kala Sam mengecup singkat bibirnya.

"PAMAN!" tekannya sembari melihat kanan kiri dengan panik membuat Sam terkekeh.

"Bagaimana jika ada yang melihat? Ini di sekolahan," katanya pada Sam.

"Siapa yang peduli, aku melakukannya pada wanitaku," jawabnya dengan santai sembari mencium sekilas tangan Shila.

Shila memalingkan wajahnya kala mendengar hal itu.

"Kamu tidak ingin memberikan kecupan sebagai balasannya sayang?" tanyanya memberikan kode pada Shila.

Shila langsung menarik tangannya dari genggaman Sam.

"Aku tidak memintanya tadi," katanya yang langsung bergegas keluar dari dalam mobil.

Sam yang melihat hal itu hanya bisa tertawa dan sedikit kecewa kala ia tak mendapatkan balasan dari Shila.

"Kenapa sulit sekali mendapatkan sentuhan darinya," gumam Sam heran.

Sembari menunggu Shila, kini Sam mengaktifkan ponselnya untuk melihat keadaan kantornya.

Tuk tuk

Sam menoleh kala kaca jendelanya diketuk.

Betapa terkejutnya ia kala melihat Hiro di luar mobilnya.

Dengan cepat Sam keluar dari dalam mobilnya.

"Hiro? Bagaimana bisa kau di sini?" tanyanya dengan sedikit panik dan sesekali melihat ke arah gerbang sekolah.

"Kau lupa, aku memasang chip di semua mobilmu?" tanyanya balik pada Sam.

Sam berdecak merasa seperti buronan saat ini.

Sam langsung menarik Hiro sedikit menjauh dari mobilnya.

"Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau tahu, mama sangat mencemaskanmu," katanya dengan sedikit kesal kala melihat Sam pergi jauh untuk menghindari perjodohan ini.

Sam menghembuskan napas panjang.

"Kau tahu sendiri, aku tak ingin menikah dengan Aluna. Aku ingin menikah dengan wanita pilihanku sendiri. Jadi, tolong jangan terus paksa aku untuk menikah dengan Aluna," tegas Sam mengungkapkan rasa hatinya.

Hiro menatap Sam dengan lekat dan wajah yang datar.

"Kau sungguh baik- baik saja?" tanya Hiro membuat Sam mengerutkan keningnya.

"Apa aku terlihat gila?" tanya balik Sam membuat Hiro menghembuskan napas kasar.

"Ayo kita pulang, mama sungguh mencemaskanmu," bujuk Hiro membuat Sam menyipitkan matanya.

"Jangan bilang jika kau sengaja kemari untuk kau laporkan pada mama? Aku akan mengulitimu secara hidup- hidup saat kembali ke Milan nantinya," ancamnya pada Hiro.

"Apa kau kira aku secepu itu? Jika mau aku sudah kemari sejak kemarin, sayangnya aku sangat mencemaskan mama," katanya dengan tulus dan jujur.

"Wah kau terdengar seperti putra yang baik, apa aku sebenarnya anak pungut? Sikapmu lebih baik dariku," ketus Sam yang terdengar cemburu dengan Hiro.

"Apa kak Andre tinggal di daerah ini?" tanya Hiro sembari mengedarkan pandangannya membuat Sam mengangguk sekilas.

"10 tahun kau menembunyikan keberadaannya. Bagaimana cara kalian berkomunikasi tanpa mama tahu?" gumam Hiro heran.

Sam hanya menghembuskan napas berat dan mengingat bagaimana 10 tahun ini ia berkomunikasi dengan Andre secara diam- diam dari mamanya.

Sam hanya tak ingin Andre merasa bersalah atas kematian papanya.

Dan sebenarnya juga bukan salah Andre atas kematian papanya.

Mamanya saja yang salah paham dengan Andre.

Hingga Sarah memutuskan hubungan dengan Andre.

Di sisi lain ada Shila dan Abel yang baru saja selesai mengambil ijazah.

"Apa kamu akan kembali ke Blossom?" tanya Shila yang tampak berat untuk berpisah dengan Abel.

"Ya, sementara waktu ini aku akan kembali ke Blossom, ibu semakin parah," katanya dengan nada suara yang pilu membuat Shila langsung memeluknya.

"Jika aku punya waktu, aku akan datang bersama ayah dan ibu nantinya," katanya sembari mengusap lembut punggung Abel.

Abel hanya mengangguk dan menguraikan pelukan Shila.

"Aku harus cepat kembali, ayah akan berangkat kerja untuk shif malam. Kasihan ibu enggak ada yang jaga," katanya yang terlihat terburu- buru untuk pergi.

Shila hanya mengangguk di mana ia menggenggam erat tangan Abel enggan melepasnya.

"Tenang saja, kita masih bisa telponan, jika sempat aku juga akan sering main ke sini," kata Abel sembari melepas pelan tangan Shila.

Mata Shila sudah berkaca- kaca membuat Abel yang hampir menitikkan air mata bergegas untuk pergi sebelum air matanya keluar.

Shila memperhatikan Abel yang menaiki bus menuju kota.

Bersamaan dengan itu, cairan bening turun dari pipi Shila.

"Ah kenapa aku menangis," gumamnya sembari menyeka air matanya.

Shila lalu bergegas untuk menghampiri Sam yang mungkin sudah terlalu lama menunggunya.

"Dengan siapa paman berbicara?" gumam Shila kala melihat Sam berbicara dengan Hiro.

Shila lalu menghampiri Sam.

"Ayo pulang sekarang, mama sangat mencemaskanmu. Jika kau tak ingin menikah dengan Aluna sekarang, kau bisa menundanya, lagian perjodohan kalian sudah direncanakan sejak lama," kata Hiro yang terus membujuk Sam untuk kembali ke Milan.

Brugh

Sam dan Hiro menoleh kala Shila tak sengaja menjatuhkan ijazahnya.

"Shila," gumam Sam terkejut.

Terpopuler

Comments

Mel_San12

Mel_San12

Hiro ini siapa sih kak? saudara kandungnya Sam apa angkat juga ya? atau sahabat?

2023-09-07

0

𝐙⃝🦜Occa

𝐙⃝🦜Occa

crazy up thor

2023-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!