Part 4. Permintaan Shila

Warung Pak Hasan

Shila langsung mencari keberadaan Lion di tengah banyaknya anak muda yang berkumpul.

"SHILA!" panggil pak Hasan.

Shila langsung berlari menghampiri pak Hasan.

"Cepat Shila, bawa pergi Lion, ia menghajar semua orang yang ada di dekatnya," kata pak Hasan sembari menarik tangan Shila masuk ke dalam warungnya di tengah banyaknya para anak muda yang nongkrong.

Shila melihat Lion menghajar warga sekitar hingga babak belur.

Dengan cepat ia langsung melerainya.

"Lion!" panggil Shila keras membuat Lion berhenti memukuli warga tersebut dan menoleh.

"Shi-la," gumamnya terbata sembari berusaha untuk bangun.

"Kamu kemari? Untuk mencariku?" tanyanya sembari memegangi kedua tangan Shila dengan senyum yang lebar dan senang.

Shila yang sedikit takut dengan Lion kini hanya bisa mengangguk.

Lion langsung memeluk erat Shila dengan senyum sumringahnya.

Brugh

Shila terperanjat kaget saat seseorang mendorong Lion hingga terhuyung ke belakang.

"Kau kira kau siapa hah, main hajar semua orang aja? Jangan kau kira karena kau berandalan sekolah dan sedang mabuk, kau bersikap sok jagoan dan menghajar warga di sini," kata laki- laki jangkung berambut ikal tersebut.

Shila langsung menghadang Lion yang hendak menyerang pria jangkung tersebut.

"Lion tolong tahan diri kamu, jangan berantem," kata Shila melerai.

Brugh

Lion mendorong ke samping Shila, matanya sudah buta dengan amarah saat ini.

Keduanya baku hantam diikuti anak buah yang lainnya.

Kini suasana menjadi riuh dan sangat kacau.

Shila menutup kedua telinganya dengan rasa takut saat ia berada di tengah mereka yang sedang baku hantam.

Ia tak bisa keluar.

Ia sangat takut dengan mereka semua.

Shila harus apa?

Brugh

Shila terjerembab di lantai sembari memegangi telinganya dengan takut dan menahan tangisnya.

DOR

Shila terperanjat kaget saat mendengar suara tembakan begitu juga dengan mereka semua yang langsung berhenti bertengkar.

Terlihat Sam menodongkan pistolnya pada mereka semua sembari mengedarkan pandangannya untuk menemukan Shila.

Sam langsung berjalan menghampiri Shila yang duduk di lantai sembari menutupi kedua telinganya.

Mata tajam Sam mengarah pada penampilan Shila yang hanya mengenakan celana pendek dan hoodie.

Sam menatap biang kerok dari ini semua di mana tatapannya tidak salah tertuju pada Lion dan laki- laki jangkung yang sudah babak belur tersebut.

"Polisi akan menjemput kalian besok," kata Sam pada mereka berdua lalu mengangkat tubuh Shila.

Lion yang melihat hal itu langsung menahan lengan kekar Sam.

"Siapa kau? Kenapa kau membawa Shila? Ia akan pulang denganku, dia kekasihku," kata Lion memberitahu Sam.

Sam menatap datar Lion dan melihat penampilannya yang begitu berandalan.

Lalu tatapan Sam beralih pada Shila yang terlihat begitu ketakutan dengan Lion.

"Jangan temui atau meminta Shila kemari, atau aku akan mematahkan tangan dan kakimu, kau paham?" peringati Sam pada Lion.

Lion tersenyum meremehkan sembari meludah karena bibirnya yang berdarah.

"Kau tua bangka tahu apa urusan anak muda, pulang dan urus saja istrimu," kata Lion yang mana hal itu mengundang gelak tawa seisi warung.

Sam mencoba sabar dan masih memegang erat pistolnya sembari memegang erat tubuh Shila.

"Yaaa, kau ingin masuk kantor polisi?" tanyanya pada laki- laki jangkung itu.

Laki- laki jangkung itu menggelengkan kepalanya.

"Pegang tangan dan bungkam mulutnya!" perintahnya pada laki-laki tersebut.

Dengan cepat ia langsung memegang kedua tangan Lion dibantu temannya untuk membungkam mulutnya.

Sam lalu mendekat dan melemparkan senyum smirk pada Lion.

Lion sedikit melebarkan pupilnya kala merasakan pistol Sam menempel pada perut sebelah kanannya.

"Jangan lagi menemui atau meminta Shila kemari, sebelum aku meledakkan perutmu dengan pistolku, kau paham?" Lion dengan ketakutan mengangguk dengan sangat antusias.

Sam tersenyum remeh kala melihat wajah tengil Lion yang kini begitu ketakutan.

Sebelum keluar dari warung Hasan, Sam mengatakan sesuatu pada mereka semua yang ada di sana terutama untuk Lion.

"Dia calon istriku! Dia hanya milikku!" klaim Sam di hadapan mereka semua membuat Shila yang sejak tadi memeluk erat leher Sam sedikit terkejut dengan pernyataan tersebut.

Kini mereka berdua sudah sampai rumah.

Di mana Shila lebih takut saat ini karena Sam yang hanya diam saja sejak perjalanan tadi.

Sam membawa Shila ke kamar tanpa mengatakan apapun.

"Di mana kotak obatnya?" tanya Sam setelah mendudukkan Shila di atas ranjang.

Shila hanya menunjuk meja belajarnya membuat Sam langsung mengambilnya.

Sam kembali ke ranjang dan mengobati punggung tangan Shila yang tadi terkena pijakan mereka saat baku hantam.

"Bagaimana paman bisa tahu jika aku di sana?" tanya Shila pelan untuk menghilangkan rasa canggung dan takutnya saat ini.

Sam melihat sekilas Shila lalu meniup punggung tangan Shila yang baru saja ia olesi obat merah.

"Kata tetangga sebelah kau berlari begitu cepat menuju ujung jalan, kemana lagi jika bukan ke warung kopi yang banyak anak mudanya itu," jawabnya dengan datar dan sedikit ketus.

Shila diam- diam tersenyum tipis.

"Pati mereka mengira jika paman seorang polisi," kata Shila dengan tawa kecilnya membuat Sam menyipitkan tatapannya.

Shila langsung berhenti tertawa kala melihat tatapan pamannya.

"Kau masih bisa tertawa sekarang setelah terluka?" tanyanya dengan sedikit ketus dan galak.

Shila langsung diam dan menatap tangan Sam yang memegang tangannya.

"Bagaimana bisa kamu pergi ke sana sendiri tanpa memberitahu paman, apa kamu tahu jika mereka adalah predator yang bisa menerkammu kapan saja? Lihat penampilanmu, pakai celana pendek lagi. Kau kira tadi paman tidak tahu jika tatapan mereka semua tertuju padamu?" omelnya pada Shila dengan panjang lebar.

Shila hanya diam dan fokus menatap punggung tangannya.

Sam menghembuskan napas pelan lalu kembali meniup punggung tangan Shila.

"Maaf jika ucapan paman sedikit keras dan kasar," kata Sam yang merasa bersalah dan takut jika Shila membencinya.

"Kenapa paman minta maaf seharusnya kan Shila yang minta maaf," gumamnya lirih.

Sam tersenyum tipis lalu terbesit di pikirannya untuk menanyakan hal tadi.

"Apa kamu ke sana karena berandalan itu yang memanggilmu? Karena dia kekasihmu?" Shila menggelengkan kepalanya keras sembari menatap Sam.

Dan entah kenapa hal itu membuat hati Sam terasa lega dan jantungnya berdebar begitu hebat saat ini.

"Dia bukan kekasihku, sudah 3 tahun sejak SMA ia terus mengklaimku sebagai kekasihnya, ia bahkan pernah menghajar teman laki- lakiku, tak hanya itu, terkadang ia juga sangat kasar saat aku menolak pulang bersamanya," adu Shila pada Sam.

"Udah tahu dia gila kayak gitu kenapa kamu samperin tadi? Cowok enggak jelas kayak preman gitu aja diladenin, jangan lagi mau dekat atau bertemu dengannya, ia sangat berbahaya," peringati Sam yang terlihat sangat marah sekali saat mendengar pengakuan Shila barusan.

"Karena kalau aku enggak dateng, ia akan terus menghajar semua orang yang ada di sana, mau enggak mau aku harus datang untuk mencegah keributan yang ia lakukan," bela diri Shila membuat Sam membuang napas gusar sembar menutup kotak P3K nya.

"Apa ayah dan ibumu tahu?" tanya Sam yang curiga jika kakaknya tidak tahu soal ini.

Shila hanya diam dan menatap Sam dengan sendu.

"Tolong jangan beritahu ayah ibu, aku tidak mau mereka terus kepikiran tentangku," mohonnya sembari memegang tangan Sam.

Sam kembali menghembuskan napas pelan.

Sam lalu merengkuh Shila ke dalam pelukannya dan mengusap lembut punggungnya.

"Paman akan melindungimu," gumamnya pelan sembari menciumi lembut puncak kepala Shila.

Shila menguraikan pelukan Sam dan menatapnya dengan dekat.

"Temani Shila tidur malam ini," pintanya sedikit berbisik membuat Sam diam tertegun menatap Shila.

Terpopuler

Comments

Virgo Girl

Virgo Girl

Ooo br 26 tahun toh... kupikir 30an gtu

2025-03-13

0

yuni arti

yuni arti

emang umur 26 udah keliatan bapak2 banget gitu??? mukanya Sam tua Bangka banget gitu???

2024-08-26

2

Mel_San12

Mel_San12

apakah Shila juga mencintai Sam???

2023-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!