Part 12. Hampir Ketahuan

Pukul 7 malam, Sam duduk di teras sembari menghisap rokoknya.

Ia sedang memikirkan mamanya.

Persetan dengan perjodohan keluarga Xavier.

Sam tidak takut sesuatu akan terjadi nantinya.

Ia sudah memutuskan HANYA akan menikahi Shila.

Tidak untuk wanita lain.

Masalahnya sekarang, Sam sedang memikirkan bagaimana caranya untuk bisa membawa hubungan ini lanjut ke jenjang yang lebih serius.

Mengingat hubungan tabu ini akan ditentang oleh banyak pihak.

"Paman," Panggil Shila yang tiba-tiba berdiri di ambang pintu.

Sam tersenyum manis dan langsung mematikan putung rokoknya.

"Iya sayang," jawabnya sembari meraih tangan Shila dan menariknya untuk duduk di atas pangkuannya.

"Apa yang paman lakukan di sini?" tanyanya sembari merapikan rambut ikal Sam.

"Tidak ada. Hanya merokok," jawabnya enteng sembari menciumi lengan Shila yang begitu semerbak aroma stroberi.

"Pria yang kemarin paman ajak bicara di depan gerbang sekolah itu siapa?" tanya Shila yang sejak kemarin ingin menanyakan hal itu namun lupa.

Sam mengerutkan sekilas keningnya, lalu paham siapa yang Shila maksud.

"Oh itu Hiro sayang, teman sekaligus asisten pribadi paman," jawabnya dengan jujur.

Shila hanya manggut-manggut dengan tangan yang masih sibuk memainkan rambut Sam.

"Kenapa sayang?" tanya Sam yang takut saat Shila menanyakan tentang Hiro.

Shila menatap mata Sam sekilas, lalu kembali memainkan kembali rambut pamannya.

"Wajahnya blasteran, tipe Shila banget," godanya membuat Sam dengan reflek tatapannya berubah menjadi serius dan dingin.

Shila menatap wajah Sam yang sudah begitu kesal sekali saat ini.

Sontak tawa keras terdengar dari mulut Shila.

"Shila hanya bercanda, kenapa wajah paman cemberut gitu?" tanya Shila dengan tawa puasnya sembari memeluk leher Sam.

Shila melihat wajah Sam dengan tangan yang melingkar di leher pamannya.

"Sahabat kamu kemarin juga tipe paman banget, siapa namanya? Ah Abel kan?" balasnya pada Shila dengan wajah yang lucu membuat Shila semakin tertawa keras.

Sam tampak kesal kala Shila tidak terlihat cemburu atau kesal.

"Jika paman mau, besok aku akan mengenalkan kalian berdua? Bagaimana? Asal paman juga mau mengenalkanku dengan paman Hiro?" tawarinya dengan senang hati.

Sam berdecak sembari meremas gemas pinggang Shila.

"Kamu berani kenalan sama Hiro, paman tebas habis kepalanya nanti," ancamnya membuat Shila tertawa renyah.

Melihat Shila terus tertawa, membuat Sam merasa gemas dan mencium sekilas leher jenjangnya.

Spontan tawa Shila langsung berhenti.

Tatapannya kini terpaku dengan mata Sam.

"Kenapa kamu selalu terlihat cantik? Sepertinya paman mulai gila mengingat hanya ada kamu dalam pikiran dan hati paman," gumamnya sembari mengusap lembut pinggang Shila.

Shila mencebikkan bibirnya tanda tak percaya.

"Kenapa berbanding terbalik denganku? Aku selalu merasa takut setiap saat," katanya sembari memainkan kerah kemeja Sam.

"Takut kenapa sayang?" tanya Sam dengan cemas.

Shila mendekatkan wajahnya pada Sam.

"Takut kehilangan paman, mengingat banyak wanita di luaran sana yang ingin bersanding dengan paman," jawabnya dengan polos yang mana hal itu membuat Sam tak bisa menahan tawanya.

Shila menyipitkan tatapannya kala Sam terus tertawa.

Hingga Sam menghentikan tawanya kala melihat tatapan tajam keponakannya.

Sam berdeham sekilas lalu kembali berbicara dengan lemah lembut pada Shila.

"Sekalipun banyak wanita cantik di luaran sana jika paman hanya menginginkanmu, apa yang bisa mereka lakukan sayang? Tetap kamu yang jadi pemenang dari sekian banyak wanita yang datang," katanya dengan manis yang mana hal itu mampu membuat Shila tersipu malu.

Shila mengalihkan tatapannya dari Sam untuk menyembunyikan senyum dan rona merah di pipinya.

"Apaan sih, enggak jelas," katanya yang langsung beranjak dari pangkuan Sam.

"PAMAN!" pekiknya terkejut kala Sam tiba- tiba mengangkat tubuhnya.

"Sepertinya kamu sakit sayang melihat pipimu   begitu merah," godanya membuat Shila langsung menyembunyikan wajahnya pada leher Sam.

Sam membawa Shila masuk ke dalam kamarnya.

Sam membaringkan Shila di ranjangnya dengan hati- hati.

"Jika boleh jujur, sebenarnya yang paling takut di sini adalah paman sayang," katanya memberitahu Shila sembari membelai rambut Shila.

"Takut kamu akan pergi dari paman mengingat jarak usia kita yang terpaut jauh, ditambah banyak cowok yang lebih muda dan tampan dari paman," ujarnya mengungkapkan ketakutannya selama ini.

Shila yang mendengar hal itu antara malu dan ingin tertawa.

Pasalnya Sam terlihat lucu saat ini.

"Tapi mereka tidak seseksi dan semesum paman, tenang saja paman tetap pemenangnya jika menyangkut soal ranjang dan merangsang," goda Shila di akhir kalimatnya membuat Sam membuka mulutnya tak percaya kala mendengar ucapan frontal keponakannya.

Shila sudah tertawa cekikikan kala melihat wajah syok Sam saat ini.

"Siapa yang mengajarimu kata- kata itu sayang?" tanyanya sembari mengusap perut rata Shila dengan jarak wajah yang begitu dekat.

"Shila belajar dari paman," jawabnya dengan enteng membuat Sam menahan tawanya dan menatap gemas wajah cantik Shila.

"Kenapa kamu belajar tentang kata- kata frontal seperti itu?" tanya Sam yang terus menggoda Shila.

"Karena paman tidak mengajariku tentang hal lain," jawabnya dengan gamblang membuat Sam terkekeh dan menciumi leher jenjang Shila dengan gemas.

Sam mendekatkan wajahnya pada Shila.

"Kamu ingin belajar atau langsung praktek sayang?" tawarinya membuat Shila menatap arah lain sembari menahan senyumnya.

Sam langsung ******* bibir cherry Shila dengan perlahan.

Bagai terasa candu dalam bibirnya, setiap kali bibirnya bersentuhan dengan bibir Shila, Sam lupa akan segalanya.

Shila mengalungkan kedua tangannya pada leher Sam di mana hal itu memacu andrenalin Sam semakin kuat dalam bercumbu.

Tangan kekar Sam mulai menyelusup masuk di balik kaos putih Shila merambah lembut perut ratanya.

"Shila Sam," panggil Maura membuat Shila langsung menahan dada bidang Sam kala mendengar suara ibunya.

"Mereka sudah pulang?" tanya Shila dengan panik.

"Biarkan sebentar saja," kata Sam menghiraukan kedatangan mereka dan kembali ******* bibir Shila.

"Bagaimana jika mereka tahu?" kata Shila yang kembali menahan dada bidang Sam untuk menghentikan ciumannya.

"Bukankah lebih baik jika mereka tahu?" tanya balik Sam dengan santai membuat Shila langsung mendorong tubuh Sam untuk bangun dari atas tubuhnya.

Shila langsung turun dari atas ranjang pamannya dengan sedikit panik.

Sam yang melihat hal itu dengan cepat langsung membuntuti Shila.

"Paman," panggil Shila dengan pelan kala Sam mendorongnya untuk bersandar di pintu.

Sam mengatur napasnya, ia menatap wajah cantik Shila dan bibirnya secara bergantian.

"Apa kamu sungguh takut jika mereka tahu?" tanya Sam pada Shila.

Shila diam sejenak, melihat kedua mata Sam.

"Shila Sam," panggil Maura sekali lagi membuat Shila tersadar dari lamunannya.

"Percayalah, Shila juga ingin bersama dengan paman, tapi jangan membuat kegaduhan untuk sekarang. Aku masih ingin paman di sini, jadi sebelum ayah dan ibu mengusir paman, jangan membuat mereka curiga dengan kita," beritahu Shila dengan hati- hati pada Sam.

Shila lalu bergegas keluar dari kamar Sam sebelum Maura datang ke kamarnya.

Sam yang mendengar ucapan Shila barusan tak bisa menahan senyumnya saat ini.

Ia melompat kegirangan dan berlari mengeliling ruangan kamarnya.

Terpopuler

Comments

AYU TIME KARTIKA

AYU TIME KARTIKA

jatuh cinta berjuta rasanya

2024-11-26

0

Anonymous

Anonymous

Sam ohh samm

2024-10-29

1

elf

elf

Sam gendeng... 🤣🤣🤣

2023-09-11

5

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!