Part 9. Menyelinap Masuk

Kini mereka telah tiba di rumah.

"Paman," panggil Shila dengan terkejut kala melihat mobil pick up ayahnya sudah terparkir di depan rumah.

"Ayahmu sudah pulang," kata Sam dengan santai sembari memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil pick up Andre.

Sam melihat Shila tampak takut dan panik saat ini.

"Paman, bagaimana ini?" katanya dengan sangat cemas.

"Memangnya kenapa sayang? Bukankah kita pergi untuk mengambil ijazahmu?" katanya dengan santai sembari mengusap lembut tangan Shila.

Shila yang mendengar hal itu sontak ingin sekali menghilang saat ini dari depan Sam.

Sam yang tahu dengan apa yang Shila pikirkan sontak menggodanya.

"Tenang sayang, ayah ibumu tak akan tahu terkait ciuman tadi," godanya pada Shila.

Shila melebarkan kedua matanya lalu memukul dada bidang Sam.

"Bukan itu yang kumaksud," elaknya sembari memalingkan wajahnya.

"Oh ya? Lalu apa yang kamu cemaskan? Ah paman tahu," kata Sam membuat Shila menoleh dan terlihat senyum seksi Sam membuat jantungnya berdebar begitu hebat sekali saat ini.

"Apa?" tanya Shila dengan pelan.

Sam mendekatkan wajahnya pada Shila.

"Kamu cemas malam ini tidak bisa bermain di atas ranjang, bukan?" tebaknya dengan frontal membuat Shila melotot dan memukul bahu kekar Sam.

"Siapa yang mencemaskan hal itu," bantahnya membuat Sam terkekeh.

Sam membelah paha Shila, meremas lembut dan sesekali mengusapnya.

Shila yang mendapatkan sentuhan eksotis tersebut hanya bisa menelan ludahnya dan menggenggam erat tangannya.

"Bagaimana jika kita melakukannya malam ini?" tawari Sam membuat Shila mendelik kesal.

"Lakukan saja dalam mimpi paman, sebelum ayah membunuhmu," jawabnya yang bergegas turun dari mobil sebelum dirinya diterkam oleh Sam.

Sam yang mendengar hal itu hanya tertawa.

Dengan cepat ia menyusul Shila masuk ke dalam rumah.

"Ayah ibu," sapa Shila dengan girang kala melihat Andre dan Maura tampak duduk di kursi meja makan.

"Hei sayang, dari mana kalian berdua? Kenapa baru pulang?" tanya Maura sembari memeluk erat tubuh Shila.

"Tadi paman mengantarku ke sekolah untuk mengambil ijazah," jawabnya dengan jujur tanpa menambahkan yang lainnya.

"Kan kamu bisa berangkat sendiri sayang, jangan repotkan pamanmu," kata Maura sembari mengusap puncak kepala Shila

"Aku yang memaksa untuk mengantarnya, lagian aku juga ingin melihat daerah sekitar sini," jawab Sam sembari menarik kursi di samping Andre.

"Kakak pulang dari tadi?" Andre mengangguk pelan.

"Kita langsung pulang karena perjalanan lancar tanpa ada macet atau kendala, lagian hasil kebun kakak juga yang paling dinanti, alhasil saat kami datang, semua langsung diangkut ke kapal untuk diimpor," jelasnya pada Sam tentang hasil kebunnya.

Sam hanya mangut- manggut sembari menikmati makanannya.

"Jika kakak butuh sesuatu, katakan saja. Aku akan membantu," beritahunya pada Andre.

Andre dan Maura tersenyum bersama.

Andre menepuk pelan pundak kekar Sam.

"Jangan pikirkan kakak,pikirkan dirimu sendiri saja. Kapan kau akan menikah? Kami sudah tak sabar untuk menanti calon istrimu,' kata Andre menggoda Sam yang mana hal itu membuat Shila hampir tersedak.

"Kakak tenang saja, Sam akan membawa wanita itu ke hadapan kalian nanti," katanya sembari menatap Shila dengan senyuman yang manis.

Shila langsung meraih segelas air dan menenggaknya hingga tandas sembari menghindari tatapan Sam.

Sam yang melihat hal itu langsung menunduk untuk menyembunyikan senyumannya.

•••

Sekitar pukul 1 dini hari, terlihat Sam masih duduk di dekat jendela dengan sebatang rokok di tangannya.

Terlihat ia begitu tenang melihat keluar jendela menikmati kesunyian malam ini.

Hatinya begitu gembira, senyumnya tak pudar sedikitpun sejak makan malam tadi.

Entah apa yang sedang ia pikirkan namun semua orang bisa tahu jika ia sedang kasmaran.

Sam membuang putung rokoknya ke luar jendela, menutup rapat jendelanya.

Sekilas ia terpikirkan tentang Shila sekarang.

"Aku akan melihatnya sebentar saja sebelum tidur," gumam Sam yang keluar dari kamarnya dengan pelan.

Sam berjalan ke samping kamarnya dan menyelinap masuk ke dalam kamar Shila.

Senyum manis tampak terukir dari bibirnya kala melihat Shila tertidur dengan pulas di bawah gulungan selimut putihnya.

Dengan pelan ia berjalan menuju ranjang untuk melihat keponakannya tersebut.

Niat hati hanya ingin melihat, kini Sam dengan berani naik ke atas ranjang Shila dan ikut menyelinap masuk ke dalam selimutnya.

Lama ia memandangi Shila, membelai lembut rambut panjang nan hitam pekat itu dengan senyum yang tak sedikitpun luntur dari bibirnya.

Shila yang merasa terusik dengan belaian di kepalanya sontak membuka kedua matanya yang terasa begitu lengket tersebut.

"Paman," gumam Shila yang langsung membungkam bibirnya kala melihat Sam di dalam kamarnya.

Shila langsung bangun dan sesekali melihat ke arah pintunya.

Sam hanya tersenyum kala melihat ekspresi Shila.

"Bagaimana paman bisa di sini? Bagaimana jika ayah dan ibu tahu?" katanya dengan panik dan takut disaat Sam berada di kamarnya tengah malam begini.

"Tenang sayang, paman tidak akan membuat gaduh, paman hanya ingin melihatmu," ujarnya dengan santai sembari mengusap lembut tangan Shila.

"Apa paman gila? Ayah dan ibu akan tahu jika paman di sini. Cepat keluar dan kembalilah ke kamar paman sekarang," usirnya dengan nada berbisik takut Andre dan Maura tahu.

Sam langsung menarik tangan Shila hingga ia kembali terbaring.

"Apa kamu tahu bagaimana paman sangat ingin bertemu denganmu malam ini? Rasanya begitu berat tak tertahankan, bahkan jika ayah dan ibumu akan membunuh paman malam ini, paman akan tetap menemuimu, dan kini kamu mengusir paman begitu saja? Hukuman apa yang tepat untukmu?" tanyanya pelan dengan tatapan yang tak teralihkan dari bibir pink cherry milik Shila.

Shila hanya tersenyum tipis, mencoba untuk bernapas dengan normal, di mana hidungnya tiba- tiba saja tidak bekerja dengan baik saat wajahnya berdekatan dengan Sam, ditambah terpaan napas Sam membuat jantungnya berdebar begitu hebat sekali.

Cup

"Napas sayang," goda Sam mengecup singkat hidung Shila.

Shila mengalihkan tatapannya ke arah lain sembari menggenggam erat tangannya karena merasa malu saat ini.

Sam yang merasa gemas dengan tingkah Shila ingin sekali menerkamnya.

"Kenapa kamu selalu terlihat sangat cantik?" gumam Sam yang langsung menindih sebagian tubuh Shila dan ******* bibirnya.

Ciuman itu sangat lembut dan dalam, di mana Sam terbuai dengan bibir yang selalu membuatnya candu.

Shila membuka kedua matanya, tatapannya bertemu dengan manik mata Sam.

"Kamu percaya jika paman sangat mencintaimu?" Shila menatap kedua mata Sam untuk mencari kebohongan di sana.

Namun nihil, ia tak menemukan apapun di sana.

Perlahan Shila mengangguk membuat Sam tersenyum dan mencium lembut punggung tangan Shila.

"Jika pada akhirnya nanti hubungan kita banyak ditentang oleh mereka, paman akan melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka tolak," katanya memberitahu Shila dengan sedikit berbisik.

Shila menelan ludahnya, jantungnya berdetak sangat cepat, napasnya terasa berderu dan tenggorokannya terasa tercekat saat ini.

"Melakukan apa?" tanya Shila pelan dan juga penasaran.

Sam semakin mendekatkan wajahnya pada Shila, menampilkan senyum devil yang telihat seksi di mata Shila.

"Menabur benihku pada rahimmu sayang," bisiknya dengan frontal tepat di telinga Shila.

Terpopuler

Comments

Erly Hafidz

Erly Hafidz

ndang gas paman

2024-07-09

0

anfi rucs

anfi rucs

wah

2024-07-07

0

Mel_San12

Mel_San12

visual nya dong kak biar makin semangat ini bacanya gan berandai-andai siapa pemeran nya🤭🤭

2023-09-07

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!