Part 13. Malam yang Panas

Shila langsung bergegas menemui ayah ibunya di ruang tengah.

Dan diikuti Sam di belakangnya.

"Kalian berdua sudah tidur?" tanya Andre saat melihat mereka berdua datang bersamaan.

Shila menoleh ke belakang sekilas di mana terlihat Sam berdiri di belakangnya.

"Shila tadi lagi telponan sama Arka," bohongnya dengan lancar tanpa gagap.

Sam yang mendengar hal itu dengan spontan bertanya, "Kamu punya nomornya?"

Shila menoleh dengan panik, menatap Sam dengan mata yang sedikit terbuka.

"Punyalah Sam, mereka kan satu sekolah, satu kampung lagi," jawab Maura membuat Sam menyadari akan kesalahannya barusan.

"Maaf kukira dia tidak boleh menyimpan nomor teman prianya," jawabnya yang sedikit kesal saat ini sembari mencomot buah anggur di depan Andre.

"Tentu boleh Sam, selagi mereka berteman dengan sehat dan baik," jawab Maura lagi sembari mengeluarkan makanan yang ia bawa.

"Jangankan nomor teman prianya, banyak pria muda di sekitar sini yang beberapa kali melamar Shila, namun aku menolak mereka semua," beritahu Andre pada adiknya.

Sam dengan reflek tersedak anggur yang ia makan.

Shila yang duduk di samping Sam dengan tangap langsung menepuk pelan punggung kekar Sam.

"Melamar?" Andre mengangguk membuat Shila mencubit punggung kekar Sam sekilas.

Sam menatap Shila yang kini berlagak santai dan biasa saja.

"Wah ternyata pesonamu mampu menarik perhatian banyak pria muda, sepertinya paman harus belajar darimu untuk bisa menarik perhatian wanita Milan," katanya pada Shila membuat Andre dan Maura tertawa.

Shila menoleh, melihat wajah Sam yang telihat kesal sekali saat ini.

"Kemarin sebelum kamu datang kemari, pria yang rumahnya ujung jalan baru saja melamar keponakanmu ini, ia bahkan menjanjikan akan membelikan mobil dan rumah sebagai maharnya, dan ada dua pria matang lainnya yang kemarin melamar lagi," beritahu Andre yang mana hal itu membuat Sam semakin panas dan kesal.

Shila yang sedang makan jeruk, terus merapalkan doa agar ayahnya itu berhenti berbicara.

"Wah, kamu pasti akan menjadi nyonya muda jika bisa menikah dengannya," panasi Sam membuat Shila langsung menyudahi makan jeruknya.

Sam lalu memasukkan beberapa anggur ke dalam mulutnya dengan kesal.

"Ia menangis saat mendengar aku dijodohkan dengan wanita lain, apa perlu aku bunuh diri karena ia dilamar semua pria di kampungnya? Kenapa ia tidak memberitahuku perihal hal itu," dumelnya lirih namun masih bisa Shila dengar.

Karena kesal Sam beranjak dari sofa meninggalkan ruang tengah.

"Kamu mau kemana Sam?" tanya Andre kala Sam pergi begitu saja tanpa makan malam bersama mereka.

"Melamar kembang desa di kampung ini," jawabnya asal sembari berjalan menuju kamarnya.

Shila yang mendengar hal itu berusaha untuk menahan senyumnya saat ini sedangkan Andre dan Maura saling menatap satu sama lain lalu detik kemudian tertawa bersama.

***

Sudah pukul 11 malam, tapi Shila belum juga tidur.

Matanya masih terbuka begitu lebar.

Pikirannya hanya tertuju pada Sam.

"Apa paman marah?" gumamnya sembari membasahi bibir bawahnya dengan rasa cemas.

"Lagian tadi kenapa ayah pakai acara bilang segala tentang lamaran itu," gerutunya yang kini cemas Sam marah padanya.

Shila langsung bangun, menatap pintunya dengan rasa yang was- was.

"Kira- kira, paman udah tidur belum ya?" gumamnya yang langsung turun dari ranjang dan berjalan mengendap- endap keluar dari kamarnya.

Shila melihat kanan kiri yang sepi.

Dengan ragu dan malu Shila berdiri di depan pintu kamar Sam sekitar 20 detik lamanya.

Setelah berperang dengan hati dan pikirannya, dengan segala keberanian yang ia punya, Shila membuka perlahan pintu kamar Sam.

Kosong.

Kemana pamannya itu pergi?

Shila menutup perlahan pintunya, mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar.

Hingga ia mencium semerbak wangi yang membuatnya sedikit terlena.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" Shila membuka matanya, tatapannya bertemu dengan Sam yang terlihat selesai mandi.

Hingga tatapannya tak sengaja melihat penampilan Sam saat ini yang hanya mengenakan handuk sebatas perut hingga pahanya.

Shila memalingkan wajahnya sekilas, berdeham pelan untuk menetralkan rasa panas pada pipinya.

"Kembalilah ke kamarmu sebelum para calon suamimu datang dan memukuliku, aku juga tak mau calon istriku salah paham tentang kamu yang berada di dalam kamarku," usir Sam sembari mencari bajunya di almari.

Shila yang mendengar hal itu tersenyum tipis, lalu berjalan menuju ke ranjang Sam.

"Apa paman cemburu perihal ucapan ayah tadi? Lagian kan semua lamarannya ditolak," kata Shila sembari mengusap lembut bantal di sampingnya.

Sam yang kini sedang kesal antara tidak bisa menemukan bajunya dan mendengar ucapan santai Shila barusan benar- benar ingin memukuli seseorang saat ini.

"Apa yang perlu dicemburui, aku juga menyimpan banyak nomor wanita di ponsel, tak hanya itu, banyak wanita yang melamarku untuk menjadi suaminya. Bukankah pesonaku sebanding denganmu?" Shila mengangguk dengan santai membuat Sam menyipitkan tatapannya kesal.

Shila menahan tawanya, menatap Sam dengan senyum yang terlihat mengejek.

"Lalu kenapa paman masih bujang sampai sekarang?" tanya Shila ingin tahu jawaban Sam.

Sam membuang kaos hitam yang ia pegang, lalu berjalan menghampiri Shila yang duduk di tepi ranjang.

"Karena wanita yang ingin paman nikahi sudah dilamar oleh banyak pria, sepertinya menjadi bujang lapuk sampai tua adalah pilihan yang bagus," beritahunya pada Shila dengan wajah yan terlihat serius.

Shila tersenyum, lalu menarik tangan kekar Sam untuk mendekat padanya.

"Bukankah Shila sudah memberitahu paman, semua lamarannya ditolak, paman ingin tetap menjadi bujang lapuk hingga tua atau membiarkanku dinikahi pria lain?" tanyanya memberikan pilihan pada Sam.

Tanpa menjawab apapun, Sam mendorong Shila ke belakang dan menindih tubuhnya.

"Sebelum itu terjadi, paman akan menabur semua benih paman pada rahimmu," katanya pada Shila dan langsung mengulum bibir bawah Shila yang selalu menjadi candu baginya.

Sam terlihat begitu bersemangat sekali mengingat posisi mereka yang sedikit intim.

Terlebih Sam bertelanjang dada dan hanya mengenakan handuk sebatas paha.

Sam sengaja menghentikan ciumannya dengan sepihak, membuat Shila membuka kedua matanya.

"Kamu ingin belajar atau langsung praktek sayang?" tanya Sam menggoda Shila.

Shila tersenyum malu, mengalihkan tatapannya sekilas hingga ia mengalungkan tangannya pada leher Sam.

"Mungkin praktek lebih mudah untuk dilakukan ketimbang belajar masih harus mempelajari," jawabnya yang mana hal itu membuat Sam tak bisa menyembunyikan rasa bungah sumringahnya.

Sam kembali ******* bibir Shila dengan tangan yang sudah aktif untuk melepaskan semua kain yang melekat pada diri Shila.

Keduanya sudah sama- sama polos, tanpa terhalang sehelai kain pun.

Sam menarik selimutnya untuk menutupi tubuh keduanya.

"Kamu yakin ingin melakukannya sayang?" tanya Sam memastikan sekali lagi pada Shila.

Shila mengangguk dengan mantap membuat Sam tak ragu untuk melakukannya.

Namun sebelum ia melakukan tujuan utamanya, Sam memberikan sentuhan eksotis dan kecupan erotis yang mana hal itu berhasil membuat Shila terangsang dengan hebat.

"Cepat lakukan paman, Shila sudah tidak tahan," kata Shila dengan tangan yang sudah meremas kuat rambut Sam.

Sam tersenyum manis, mengecup singkat belahan gunung kembar itu sekilas.

"Paman akan melakukannya secara perlahan sayang," bisiknya sembari menyesuaikan miliknya untuk bisa masuk dengan benar.

Shila mendesah, Sam mengerang kala milik keduanya bersatu.

Sam mendiamkan sejenak miliknya sembari menciumi wajah Shila.

Kini Shila benar- benar terlihat sangat seksi ditambah keringat yang membasahi pelipisnya.

Sam mengusap keringat Shila dan memulai permainannya.

"Enghh...pam...an," suara Shila panjang nan merdu sembari mencakar punggung kekar Sam saat Sam mencoba mengkoyak miliknya.

"Pelankan suaramu sayang, atau ayah ibumu akan datang dan membunuhku," guraunya untuk mengalihkan perhatian Shila yang merintih kesakitan karena ini kali pertamanya baginya.

Sam terlihat begitu bersemangat dalam menggempur milik Shila.

Bisa dihitung, berapa kali Sam menyemburkan benihnya ke dalam rahim Shila.

Sam melihat Shila yang sudah setengah sadar dengan keringat yang menambah kesan seksi pada dirinya.

Terlintas senyum manis di bibir seksi Sam.

Ia mengecup singkat bibir Shila sebelum mengakhiri permainannya.

Sam terkekeh kala melihat hasil ulahnya pada sekujur tubuh Shila saat ini.

"Entah apa yang akan ia lakukan besok padaku saat melihat tanda di sekujur tubuhnya," gumamnya sembari menahan tawanya dan menyelimuti tubuh Shila.

Sam tersenyum saat Shila menghadap ke arahnya dan memeluknya erat.

Dengan lembut Sam mencium puncak kepala Shila dan ikut terlelap bersama setelah pergulatan panasnya.

Dan malam ini Sam benar- benar menjadi orang paling bahagia.

Di mana ia telah memiliki Shila seutuhnya untuk menjadi wanitanya.

Terpopuler

Comments

AYU TIME KARTIKA

AYU TIME KARTIKA

wah wah langsung praktek paman🤣🤣🤣

2024-11-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

OMG SHILA NEKAT SEKALI KAMU..YANG ADA INI AWAL DARI MASALAH YG BURUK TERHADAP KALIAN,,,

2024-02-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Waahhh ini bukannya memanasin lagi,tapi membakar namanya..🤣🤣🤣

2024-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!