Part 11. Bolehkah?

Di dalam Kamar

Ada Aluna yang duduk termenung di lantai kamarnya dengan tatapan kosong.

Sudah 5 hari setelah dinner di mansion Sam kemarin, Aluna memilih untuk mengurung diri di kamar.

Ia bahkan membatalkan semua pemotretan dan syuting dramanya.

Bahkan ia juga enggan meski hanya untuk keluar kamar.

Tok tok

Aluna hanya diam saat pintu diketuk.

"Nona tolong buka pintunya," Aluna menelan ludahnya, menyeka air matanya kala ia mendengar suara Sean.

Detik kemudian, tidak ada lagi suara ketukan dari luar membuat Aluna menoleh menatap pintunya.

Belum sempat Aluna berdiri, pintu kamarnya sudah terbuka dengan mudahnya.

Di mana menampilkan Sean yang masuk ke dalam dengan membawa nampan di tangannya.

Aluna menyipitkan matanya kala Sean bisa dengan mudah masuk ke dalam kamarnya.

"Kau memiliki kunci cadangannya?" tekannya dengan marah.

Sean hanya diam sembari mengedarkan pandangannya pada kamar Aluna yang begitu berantakan.

Di mana semua make up serta pecahan benda- benda kaca yang begitu berserakan di lantai.

"Silahkan nona makan malam lebih dulu, saya akan membersihkan kamarnya," kata Sean yang langsung bergegas memungut semua make up Aluna untuk dibersihkan.

Aluna yang kesal dengan Sean sontak langsung menghampirinya.

"Aww," pekiknya terkejut kala kakinya menginjak pecahan kaca.

Dengan tanggap Sean berlari menghampiri Aluna.

"Apa anda terluka?" tanya Sean yang mana tatapannya semakin tajam kala melihat darah pada telapak kaki Aluna.

Dengan cepat Sean mengangkat tubuh Aluna dan mendudukkannya di atas ranjang.

Sean dengan cakap langsung mencari kotak obat untuk menangani luka Aluna.

Sesekali Aluna meringis kala merasakan betapa perihnya telapak kakinya.

Sean kembali dengan kotak obat di tangannya.

Dengan hati- hati ia mengangkat kaki Aluna untuk ia tumpukan di atas pahanya.

"Awww," ringis Aluna kala Sean mencabut pecahan kacanya.

Aluna meremas tepi ranjang kala merasakan ngilu dan perih secara bersamaan.

"Tolong jangan sakiti tubuh anda, anda berhak bahagia meski tidak bersama dengan tuan Sam," beritahu Sean sembari membalut kaki Aluna dengan kain kasa.

Aluna menatap sinis Sean dari samping.

"Tahu apa kau soal cinta, aku hanya membutuhkan Sam di hidupku, tidak yang lain," tekannya dengan sedikit ketus.

Sean manggut- manggut pelan lalu menoleh ke samping menatap Aluna.

"Andai perjodohan kemarin terlaksana tanpa ada penolakan dari tuan Sam, saat kalian sudah menikah, apa anda akan hidup bahagia dengannya?" tanya Sean dengan berani.

"Tentu, karena aku akan hidup selamanya dengan orang yang aku cintai," katanya dengan yakin.

"Anda keliru nona, sebagai seorang wanita, anda harus menikah dengan pria yang mencintai anda, bukan orang yang anda cintai, itu baru akan tercipta keharmonisan dalam rumah tangga anda nantinya," ujar Sean memberitahu Aluna dengan hati- hati.

"Memang apa bedanya dengan hal itu, aku tidak peduli dengan hal itu, aku hanya ingin menikah dan hidup selamanya dengan Sam," lagi-lagi Sean tersenyum tipis sembari merapikan kain kasa yang membalut telapak kaki Aluna.

"Tentu berbeda. Jika anda menikah dengan tuan Sam, yang jelas menolak perjodohan dari awal, anda hanya akan berjuang sendiri, terluka sendiri dan tentunya hanya anda yang memberikan cinta tanpa pernah menerima balasan darinya. Membangun rumah tangga itu timbal balik, memberi dan menerima, bukan jatuh cinta sendiri, anda hanya akan melukai diri sendiri jika begitu," jelasnya panjang lebar pada Aluna.

Aluna tampak kesal, namun di satu sisi ia sedikit senang saat ada seseorang yang peduli dengannya.

Terutama soal hidupnya.

"Lalu apa yang akan kudapatkan jika menikah dengan pria yang mencintaiku?" tanya Aluna pelan membuat Sean diam sejenak, lalu detik kemudian tersenyum tipis.

"Anda akan mendapatkan segalanya tanpa kekurangan cinta atau apapun," jawabnya dengan singkat namun mampu mendefinisikan dan memberikan perbandingan yang etis tentang dua hal tersebut.

Aluna hanya diam, menatap Sean dari samping.

"Bukankah kau bilang tertarik padaku?" tanya Aluna tanpa ragu atau sungkan pada Sean.

Sean diam sejenak, lalu menoleh menatap Aluna.

"Apa anda mengizinkan?" tanya Sean balik pada Aluna.

Aluna menelan ludahnya kala mendapatkan pertanyaan barusan.

Tiba- tiba saja bibirnya terbungkam rapat dan tenggorokannya tercekat.

Namun detik kemudian, Aluna mendekat pada Sean, menatap mata seksi di balik kacamatanya, dengan berani ia mencium bibir seksi Sean.

Sean diam, matanya membulat, antara terkejut juga takut.

Ia bahkan tak membuka bibirnya, ia mencoba menyadarkan diri saat ini.

Aluna memundurkan wajahnya perlahan, menatap Sean yang tampa syok saat ini.

Percaya tidak percaya, Aluna ingin menghilang saat ini juga dari hadapan Sean.

Ia benar- benar malu dengannya.

"Tolong tinggalkan aku sendiri," usirnya pada Sean yang mana ia langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut karena malu.

Sean yang bingung harus bereaksi apa dengan patuh keluar dari kamar Aluna.

Aluna membuka selimutnya, menatap tajam pintu kamarnya yang tertutup rapat.

"****, kenapa dia malah pergi begitu saja, aku sudah mempertaruhkan harga diriku di depannya," umpatnya dengan kesal kala Sean pergi tanpa melakukan sesuatu hal yang gentle.

Sedangkan di kamar, Sean mencoba menyadarkan dirinya saat ini.

"****," umpatnya sembari melepas kacamatanya dan melemparnya ke sembarang arah.

Sean berkacak pinggang, ingatannya hanya tertuju pada ciuman yang Aluna berikan padanya.

Dan perlu dicatat, ini adalah kali pertamanya Sean ciuman.

"Aku tidak boleh terlena dengan semua permainanku sendiri, aku harus ingat dengan tujuan awalku," gumamnya yang langsung pergi ke kamar mandi untuk meredam emosinya.

***

Club Morca

Ada Hiro yang tengah termenung dengan segelas alkohol di tangannya.

"Apa kau sedang memikirkan bagaimana caranya merampok Sam?" tanya Omega yang diangguki oleh Hiro.

Nicholas yang tadinya asyik bermain kartu dengan Gavi, sontak mendongak menatap keduanya.

Terdengar helaan napas gusar dari Nicholas kala ia melihat dua pria kosong sedang mengobrol.

"Lalu taktik apa yang tengah kau rencanakan?" tanya Omega sembari menyalakan pematik rokoknya.

"Membakar kantornya setelah berhasil membawa kabur semua uangnya," jawab Hiro yang diangguki oleh Omega.

Nicholas yang mendengar hal itu memutar bola matanya malas.

"Persetan dengan membakar kantornya, kalau perlu aku akan membantu Sam untuk membakarmu juga," gumam Nicholas yang geram sekali saat mendengar obrolan pria kosong itu.

Gavi yang melihat Nicholas tampak emosi kini tertawa renyah.

"Kenapa kau selalu emosi setiap kali mereka berdua sedang mengobrol?" tanya Gavi yang mana baginya, amarah Nicholas adalah kebahagiaan untuk mereka semua.

Nicholas melempar semua kartunya ke atas meja dengan kesal.

"Coba kau dengar saja obrolannya, tak hanya kesal kau mungkin juga akan sedikit tertekan dengan ucapan pria kosong ini," katanya memberitahu alasannya pada Gavi.

Gavi tertawa, meraih gelas slokinya dan menenggaknya hingga habis.

"Yaa, apa kau tahu, kemana Sam pergi saat ini?" tanya Hiro yang ingin memberitahu mereka bertiga.

Semua mata tertuju padanya dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Kemana?" tanya Gavi mewakili mereka berdua.

Hiro mendekatkan tubuhnya, tatapannya bergantian menatap mereka bertiga.

"Kau ingat kak Andre?" mereka bertiga mengangguk dengan mantap dan kompak.

Bahkan saking keponya mereka bertiga mendekatkan tubuhnya pada Hiro.

"Kenapa dengan kak Andre?" tanya Omega dengan antusiasnya.

Hiro sedikit bimbang juga bingung bagaimana cara memberitahunya.

Tapi jika ia tidak memberitahu hal ini, Hiro takut Sam akan jatuh ke jurang yang dalam.

"Buruan ngomong bangsat," umpat Nicholas geram dengan Hiro yang hanya diam saja.

"Kak Andre memiliki putri yang sangat cantik, cantik banget bahkan. Jangankan aku, kalian aja pasti bakal tertarik dengannya, dia sangat cantik, cantik banget," puji Hiro tanpa henti yang mana hal itu memancing emosi Nicholas yang memiliki kesabaran sedalam patung mariana.

"Kau ngomong cantik sekali lagi kupecahkan kepalamu dengan botol alkohol ini," ancamnya yang mana Nicholas sudah memegang botol alkohol yang masih berisi setengah.

Hiro langsung diam dan memainkan jemarinya.

"Lalu apa hubungannya dengan Sam?" tanya Omega yang diangguki oleh Gavi.

Hiro menggenggam gelasnya, kini dia mulai bimbang dengan dirinya sendiri.

Tapi mau bagaimana lagi, semua sudah terlanjur ia beritahu.

Nanggung juga jika ia menyembunyikannya dari mereka.

"Sepertinya Sam jatuh cinta dengan keponakannya sendiri," jawabnya dengan cepat dan singkat.

Mereka bertiga saling menatap satu sama lain dengan rasa tak percaya.

Terpopuler

Comments

AYU TIME KARTIKA

AYU TIME KARTIKA

lanjut

2024-11-26

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

TUJUAN AWAL?? Apa maksudnya Sean?? Apa Sean ingin membalas dendam? Tapi dendam apa??

2024-02-25

0

Wiwi

Wiwi

lanjut Thor

2023-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!