Part 6. Mencari Sam

Di Milan

Keesokan pagi ada Mira yang termenung di meja makan.

Tatapannya terlihat sangat kosong sekali di mana ia tengah memikirkan banyak hal.

"Kemana dia pergi?" gumamnya yang tengah mencemaskan dan memikirkan keberadaan Sam saat ini.

Sudah kesekian kalinya Mira menelpon Sam namun tak ada jawaban sama sekali.

"Tidak biasanya ia pergi seperti ini, biasanya ia akan pulang pagi hari. Lalu kemana ia sekarang?" gumam Mira yang tak bisa berhenti was- was.

Bahkan semalaman suntuk Mira sulit untuk tidur hanya memikirkan keberadaan Sam.

"Ma," Mira dengan reflek langsung menoleh kala mendengar panggilan tersebut.

Ternyata Hiro.

"Kamu Ro, mama kira Sam," katanya yang terdengar sedikit kecewa.

Hiro lalu duduk di depan Mira.

"Apa kamu akan ke kantor?" Hiro mengangguk membuat Mira menghela napas gusar.

Hiro bisa melihat bagaimana cemasnya Mira saat ini.

"Mama tenang aja, Hiro bakal cari Sam sama temen- temennya nanti," katanya mencoba menenangkan Mira agar berhenti was- was.

Mira menatap Hiro dengan sendu.

"Menurutmu apa Sam marah sama mama?" tanya Mira akan pendapat Hiro.

Hiro menggelengkan kepalanya sembari menuangkan air ke dalam gelas.

"Dia tak akan marah, mungkin ia sedang pergi untuk menenangkan diri," jawabnya sembari menyodorkan segelas air pada Mira.

Mira menenggak segelas air putih itu untuk menenangkan dirinya.

Hingga ia teringat akan sesuatu yang mengejutkan.

"Ro," panggilnya dengan pelan dan mata yang sedikit terbuka.

"Ya?" sahut Hiro yang sedikit memajukan tubuhnya.

"Jangan- jangan Sam menghampiri Andre?" tebaknya yang tepat sekali di mana hal itu juga baru terpikirkan oleh Hiro.

"Bisa jadi ma," kata Hiro membenarkan.

Mira memijit pelipisnya sembari mencoba mengingat sesuatu.

"Tapi di mana ia tinggal sekarang? Sudah 10 tahun mama tidak mendengar kabarnya lagi, mungkin Sam pernah cerita sama kamu di mana Andre tinggal?" tanya Mira berharap Hiro tahu sesuatu tentang Andre.

Hiro menggeleng dengan pelan membuat Mira lagi- lagi membuang napas beratnya.

"Mama tenang aja, Hiro akan berusaha untuk mencari tahu di mana Andre tinggal sekarang," katanya yang langsung beranjak dari kursinya.

Mira hanya mengangguk pelan dan berharap penuh pada Hiro saat ini.

"Cepat hubungi mama jika kamu menemukan sesuatu tentang Andre," pesannya pada Hiro.

Hiro hanya mengangguk dan bergegas pergi keluar.

"Entah kenapa aku merasa takut saat ini. Aku sangat penasaran dengan siapa wanita yang akan dia bawa pulang ke rumah," gumam Mira yang mengingat ucapan Sam malam itu tentang wanita yang akan ia bawa pulang.

Hingga timbul rasa takut dalam diri Mira kala ia baru mengingat sesuatu yang sejak dulu ia khawatirkan.

"Kuharap apa yang kupikirkan tidak akan terjadi," gumamnya sembari menggelengkan kepalanya pelan.

•••

Desa Pinus

Ada Sam yang kini sudah bergulat di dapur sejak tadi pagi.

Di mana ia dengan semangat dan penuh antusias untuk masak pagi ini.

PRAK

BRUGH

Sam menoleh dengan kaget kala mendengar suara keras dari arah kamar Shila.

Dengan cepat ia mematikan kompornya dan berlari untuk memeriksa Shila.

Sam masuk ke dalam kamar Shila dan terlihat Shila sudah duduk di lantai dengan handuk yang melilit tubuhnya.

"Paman," rengeknya dengan wajah yang lucu saat Sam menghampirinya.

Sam dengan raut wajah yang cemas dan panik langsung mendekati Shila.

"Apa kamu terluka? Bagaimana kamu bisa jatuh?" omelnya sembari mengangkat tubuh Shila untuk di bawa ke ranjang.

Sam mendudukkan Shila di atas ranjang di mana ia baru sadar akan sesuatu.

Paha mulus Shila yang terekspos dengan sempurna kala ia mendudukkan Shila.

Sam baru sadar jika Shila bukan mengenakan jubah mandi melainkan handuk sebatas dada hingga paha bagian atas.

"Tadi lantainya licin banget," adu Shila sembari melihat lututnya yang merah.

Sam berdeham dan memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Paman kenapa?" tanya Shila saat Sam hanya diam tak mengatakan apapun.

"Apa di rumah tidak ada jubah mandi?" tanya Sam sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar Shila demi menghindari sesuatu yang menggoda imannya.

"Ada sih, cuma sama ibu belum dicuci, jadi aku pakai handuk ini aja, emang kenapa?" tanya Shila yang belum menyadari keadaan sekarang.

Sam menatap Shila dan sekilas tatapannya tertuju pada paha mulus yang terlihat putih bersih seperti susu tersebut.

"Lain kali gunakan jubah mandi saat tidak ada orang di rumah, kamu paham?" pesannya pada Shila.

Shila dengan bingung hanya mengangguk ragu.

"Paman boleh minta tolong ambilkan kaos Shila di almari? Lutut Shila sakit banget," pintanya yang diangguki oleh Sam.

Dengan cepat Sam mengambil baju untuk Shila.

Tak lama ia kembali dengan kaos oblong warna putih dan celana panjang.

"Paman akan obati lututmu sebelum kau memakai celana," kata Sam sembari meletakkan bajunya di tepi ranjang dan mencari kotak obat.

Sam lalu kembali dengan kotak kecil yang berisi obat- obatan.

"Lain kali perhatikan jalanmu, jangan sampai tergelincir lagi. Atau gunakan sandal rumah mengingat lantai kamarmu sangat licin," beritahu Sam pada Shila sembari meneteskan obat merah pada lutut Shila.

Shila yang mendengar hal itu hanya tersenyum.

"Pantas saja wanita di luaran sana berebut untuk menjadi istri paman, siapa yang tidak jatuh cinta dengan sikap manis paman seperti ini," kata Shila membuat Sam tersenyum tipis.

"Lalu apa kamu jatuh cinta dengan paman atas sikap manis ini?" tanyanya sembari sesekali meniup lutut Shila.

Shila menelan salivanya, rasa dingin dari tiupan Sam mampu membuat bulu kuduk Shila berdiri hingga ia tak bisa berkata apa- apa.

Sam mendongak, menatap Shila dengan lekat kala tak ada jawaban apapun darinya.

"Kenapa, kamu berubah pikiran?" tanya Sam dengan rasa cemas dalam dirinya.

Shila mendekatkan wajahnya pada Sam.

"Aku sudah menaruh rasa pada paman sejak awal paman kemari, lalu bagaimana mungkin aku berubah pikiran," katanya memberitahu Sam.

Sam yang mendengar hal itu mencoba mencari kebohongan dalam manik mata Shila.

Namun nihil, ia tak menemukan kebohongan itu.

Sam langsung merengkuh tengkuk Shila, ******* brutal bibir tipis yang selalu menarik perhatiannya tersebut.

Ciuman itu semakin dalam di mana Sam enggan untuk memberikan kesempatan Shila bernapas.

Perlahan tangan Sam mengusap lembut lutut Shila hingga merambah ke atas.

"Akhhh...," desah Shila kala Sam meremas sekilas pahanya.

Shila membuka kedua matanya kala Sam menghentikan ciumannya.

Keduanya saling beradu pandang sembari mengatur napas masing- masing.

"Entah kenapa semua yang ada dalam dirimu begitu candu dan memabukkan, sepertinya paman mulai serakah untuk bisa memilikimu," gumamnya pelan membuat Shila tersipu malu.

"Apa paman yakin dengan hubungan ini?" tanya Shila untuk kesekian kalinya yang mana hal itu membuat Sam geram.

Cup

Jantung Shila berdebar kala mendapatkan kecupan singkat dari Sam.

"Berapa kali paman harus memberitahumu, paman akan melakukan apapun untuk kita bisa bersama," katanya sembari membelai pipi Shila.

"Melakukan apa?" tanya Shila dengan wajah yang terlihat menggemaskan di mata Sam.

"Segalanya. Termasuk menabur banyak benih dalam rahimmu," jawabnya sembari mendorong Shila untuk berbaring.

Sam kembali ******* bibir Shila dengan tangan yang bergerilya bebas di paha mulus keponakannya.

Shila yang mendengar jawaban Sam barusan antara malu dan ingin tertawa.

Meski mustahil entah kenapa Shila merasa yakin dengan ucapan Sam barusan.

Terpopuler

Comments

AYU TIME KARTIKA

AYU TIME KARTIKA

paman dan keponakan cie cie

2024-11-26

0

Erly Hafidz

Erly Hafidz

paman gercep

2024-07-09

0

Mel_San12

Mel_San12

kenapa mesti tidak yakin? bukan kah itu ikatan nya sekedar saudara angkat saja kan masih bisa sih, kayaknya ya😆😆

2023-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Kantor
2 Part 2. Desa Pinus
3 Part 3. Minta Tolong
4 Part 4. Permintaan Shila
5 Part 5. Apa Bisa?
6 Part 6. Mencari Sam
7 Part 7. Salah Paham
8 Part 8. Salah Paham 2
9 Part 9. Menyelinap Masuk
10 Part 10. Pantai
11 Part 11. Bolehkah?
12 Part 12. Hampir Ketahuan
13 Part 13. Malam yang Panas
14 Part 14. Rumah Sakit
15 Part 15. Menangis
16 Part 16. Maura Curiga
17 Part 17. Perpisahan
18 Part 18. Satu Wanita
19 Part 19. Jadi Kapan?
20 Part 20. Berjumpa Lagi
21 Part 21. Perintah!
22 Part 22. Ketahuan
23 Part 23. Paket
24 Part 24. Pindahan
25 Part 25. Terlambat
26 Part 26. Aluna?
27 Part 27. Sepupu
28 Part 28. Aku Menemukanmu!
29 Part 29. Aku Membunuhnya!
30 Part 30. Satu Kuadriliun
31 Part 31. Pertama Bertemu
32 Part 32. Club
33 Part 33. Apartemen
34 34. Perjamuan Kantor
35 Part 35. Bertemu Ben
36 Part 36. Obrolan di Cafe
37 Part 37. Berantakan
38 Part 38. Satu Kesempatan?
39 Part 39. Apa yang Terjadi?
40 Part 40. Obsesi Smith
41 Part 41. Pawang Shila
42 Part 42. Hampir Terbakar
43 Part 43. Balas Budi?
44 Part 44. Dia Dalangnya!
45 Part 45. Cheers Ring
46 Part 46. Jauh Darinya
47 Part 47. Sebenarnya
48 Part 48. Dimaafkan
49 Part 49. Gagal Fokus
50 Part 50. Hari Spesial
51 Part 51. Hadiah
52 Part 52. Jadi?
53 Part 53. Apa Tujuannya?
54 Part 54. Keraguan
55 Part 55. Salah Paham
56 Part 56. Hasrat
57 Part 57. Terbuai
58 Part 58. Peringatan
59 Part 59. Masa Lalu
60 Part 60. Disembunyikan
61 Part 61. Pergi Sebentar
62 Part 62. Menjebak Shila
63 Part 63. Ancaman
64 Part 64. Kau Terjebak!
65 Part 65. Bukan Dia!
66 Part 66. Temukan Aluna!
67 Part 67. Semua Jelas
68 Part 68. Flashback
69 Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70 Part 70. Ajakan Nikah
71 Part 71. Kesembuhan
72 Part 72. Kebahagiaan
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Part 1. Kantor
2
Part 2. Desa Pinus
3
Part 3. Minta Tolong
4
Part 4. Permintaan Shila
5
Part 5. Apa Bisa?
6
Part 6. Mencari Sam
7
Part 7. Salah Paham
8
Part 8. Salah Paham 2
9
Part 9. Menyelinap Masuk
10
Part 10. Pantai
11
Part 11. Bolehkah?
12
Part 12. Hampir Ketahuan
13
Part 13. Malam yang Panas
14
Part 14. Rumah Sakit
15
Part 15. Menangis
16
Part 16. Maura Curiga
17
Part 17. Perpisahan
18
Part 18. Satu Wanita
19
Part 19. Jadi Kapan?
20
Part 20. Berjumpa Lagi
21
Part 21. Perintah!
22
Part 22. Ketahuan
23
Part 23. Paket
24
Part 24. Pindahan
25
Part 25. Terlambat
26
Part 26. Aluna?
27
Part 27. Sepupu
28
Part 28. Aku Menemukanmu!
29
Part 29. Aku Membunuhnya!
30
Part 30. Satu Kuadriliun
31
Part 31. Pertama Bertemu
32
Part 32. Club
33
Part 33. Apartemen
34
34. Perjamuan Kantor
35
Part 35. Bertemu Ben
36
Part 36. Obrolan di Cafe
37
Part 37. Berantakan
38
Part 38. Satu Kesempatan?
39
Part 39. Apa yang Terjadi?
40
Part 40. Obsesi Smith
41
Part 41. Pawang Shila
42
Part 42. Hampir Terbakar
43
Part 43. Balas Budi?
44
Part 44. Dia Dalangnya!
45
Part 45. Cheers Ring
46
Part 46. Jauh Darinya
47
Part 47. Sebenarnya
48
Part 48. Dimaafkan
49
Part 49. Gagal Fokus
50
Part 50. Hari Spesial
51
Part 51. Hadiah
52
Part 52. Jadi?
53
Part 53. Apa Tujuannya?
54
Part 54. Keraguan
55
Part 55. Salah Paham
56
Part 56. Hasrat
57
Part 57. Terbuai
58
Part 58. Peringatan
59
Part 59. Masa Lalu
60
Part 60. Disembunyikan
61
Part 61. Pergi Sebentar
62
Part 62. Menjebak Shila
63
Part 63. Ancaman
64
Part 64. Kau Terjebak!
65
Part 65. Bukan Dia!
66
Part 66. Temukan Aluna!
67
Part 67. Semua Jelas
68
Part 68. Flashback
69
Part 69. Pesan Permintaan Maaf
70
Part 70. Ajakan Nikah
71
Part 71. Kesembuhan
72
Part 72. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!