"Ayo kita pulang bersama". Kenzo mengajak Sion setelah mereka selesai makan malam di restoran itu "Ini sudah malam kau harus pulang, kita menginap di tempat ku saja".
"Ck kenapa tidak pulang ke rumah?". Sion protes karena pasti mereka akan berdebat setelahnya
"Kau pembangkang sekali, aku memerintah mu dan jangan melawan!". Kenzo menatap tajam Sion Hangga wanita itu hanya bisa mengangguk nya saja
Mereka terlihat begitu dekat di mata Edric hingga pria itu merasa ada yang aneh dengan hubungan kedua orang itu
"Ed... aku akan pulang dengan kakak ku, maaf aku tidak bisa pulang dengan mu." Sion menatap lembut kekasihnya, baru wanita itu akan memeluknya Kenzo dengan cepat menarik pinggang ramping Sion
"ck kalian belum menikah jangan terlalu dekat-dekat begitu". Kenzo tidak suka "Sion ayo pergi".
Kenzo menarik adiknya sampai ke mobil tanpa berpamitan dengan Edric yang hanya menatap mereka dari tempatnya berada
Sikap Kenzo itu terlalu berlebihan untuk menjadi seorang kakak, apa dia benar-benar saudara Sion membuat curiga saja. Edric menatap tidak suka, pria itu mengikuti kedua insan itu sampai ke parkiran . Lihat perlakuan Kenzo bahkan sangat berlebihan untuk apa juga dia mencium kening Sion bikin risih saja dia itu kekasih ku.
****
"Kak....". Sion menatap pria di sampingnya sejak tapi Kenzo hanya fokus dengan pikirannya tampak topik mengobrol sedikit pun "Kenapa hanya diam saja, kakak sedang banyak pikiran".
"Tidak". Kenzo menjawab singkat pandanganya masih fokus ke jalan raya yang tampak gelap
"Cih biasanya kakak sangat bawel tapi sekarang kenapa kakak terlihat seperti orang asing saja menyebalkan". Sion cemberut membuat Kenzo merasa gemas, tangan pria itu terukur untuk mengusap lembut pipi wanita itu
"Aku hanya memikirkan hal kecil, kau bosan ya maaf...". Kenzo menjawab sederhana lalu kembali fokus mengemudi
"Apa yang terjadi dengan kakak, kenapa kakak seperti orang lain aku tidak terbiasa dengan itu".
Kenzo hanya terdiam dengan ocehan wanita di samping nya sambil memikirkan rencana yang akan dia jalankan nanti pria itu benar-benar gugup
Seperti biasa Sion akan memasak jika sudah menginap di tempat pria itu, namun ada hal yang berbeda sampai membuat Sion merasa bosan, pria itu kebanyakan diam
"Kak!". Akhirnya Sion memanggil dia sudah merasa sangat kesal sejak dia membersihkan diri dan selesai memasak hingga mereka selesai makan bersama pria itu benar-benar membisu "Ada apa dengan mu membuat jengkel saja"
"Tidak ada". Kenzo menjawab datar tapi tidak dengan hatinya yang masih sangat kacau. Ck bagaimana aku akan melakukan rencana pria bajingan itu, huh tidak seharusnya aku mendengarkannya bagaimana jika Sion benar-benar membenci ku dan papa mama juga pasti akan membunuh ku
"Kalau begitu bicaralah sedikit kenapa hanya seperti orang tuli sejak tadi aku sudah mencoba berbicara dengan mu tapi kau hanya diam tidak mendengar ku ya!". Sion menatap marah sekaligus kesal "pantas saja tidak ada perempuan yang dekat dengan mu, kau sangat dingin seperti ini"
"Kau terlalu merendahkan orang lain?". Kenzo tidak terima "aku tidak membosankan seperti itu"
"Kakak itu tidak sadar ya, ck....ck perempuan itu suka pria yang hangat dan mencari topik pembicaraan agar perempuan senang" Sion mengingat Edric yang juga adalah pria hangat
"Kau suka pria seperti itu?". Kenzo menatap adiknya serius
"Tentu saja karena itu aku memikih Edric karena dia begitu hangat dan selalu membuat ku nyaman". Sion berucap dengan bangga sambil membayangkan prianya itu
Sementara itu Kenzo sedang mengeram kesal karena pernyataan wanita di depannya dia tidak suka sama sekali jika Sion memuja pria lain di hadapannya
"Dia tidak pantas untuk mu Sion!". Kenzo langsung berdiri menarik tangan wanita itu dengan emosinya
"Kakak lepaskan aku apa yang kau lakukan!". Sion tersentak kaget saat pria itu tiba-tiba menyeret dirinya
Kenzo mengunci kamar begitu dirinya dan Sion berada di sana pria itu langsung mencabut kunci kamarnya dan mengantonginya, wajah pria itu tidak berubah masih terlihat sangat marah
"Kau sangat mencintai nya!?". Kenzo bertanya dengan sorot mata tak terbaca "Bagaimana dengan ku, apa dia sebanding dengan ku?".
"Apa maksud kakak aku tidak mengerti!". Perasaan Sion mulai takut kala melihat pria itu semakin tidak tertebak "Buka pintunya kak aku masu istirahat!"
"Jawab aku Sion pria itu lebih penting di bandingkan aku?!". Kenzo berjalan mendekat hingga kaki Sion mengenai pinggir ranjang "Kau begitu mencintainya hingga kau benar-benar ingin menikah dengan nya"
"Iya!". Sion menjawab dengan lantang "Aku begitu mencintainya kak dan apa itu salah, aku ingin mempunyai hidup pribadi ku sendiri, apa itu salah?"
"Kau tidak pernah berpikir tentang ku, kau tidak mencintai ku?". Kenzo menatap wanita itu dalam semakin membuat Sion bingung dengan pria itu, Mencintai apa maksud Kenzo?
"Aku mencintai mu". Sion mengatakannya sangat pelan hingga Kenzo harus bertanya sekali lagi "Karena kita saudara apa yang kau takutkan kak?"
Kenzo tercengang kala wanita itu mengatakan hal yang menurutnya sangat pahit, selama ini perasaan Kenzo lebih dari seorang saudara untuk wanita itu
"Kakak aku akan tetap bersama mu walau aku menikah nanti kita akan sering bertemu, jika itu adalah hal yang kau takutkan!". Sion menggenggam tangan pria itu
"Tapi bukan itu yang ku inginkan Sion...". Kenzo mendorong tubuh Sion sampai terjerembab dia atas ranjang empuk itu dengan cepat pria itu mengukungnya "Aku tidak ingin ada pria lain bersama mu terutama pria itu"
"Kakak lepas, kita tidak boleh seperti ini". Apa yang di takutkan Sion akhirnya terjadi dia menyadari ada hal yang aneh dari Kenzo sejak tadi "Lepaskan aku kak, kau tidak boleh melakukan ini"
"Kenapa? Karena kita saudara? ayolah kita bahkan tidak memliki ikatan darah!".
Pria itu kini sudah di kuasai oleh kecemburuan adiknya yang dia sayangi ternyata lebih memilih pria lain di bandingkan dirinya
"Hmmpphh!!". Sion memukul dada bidang pria itu begitu bibir lembut Kenzo ******* bibirnya
"Buka mulut mu Sion!". Kenzo membentak wanita yang sedang ada di bawah kukungan nya
"Tidak ini tidak boleh, kakak sadarlah aku tidak ingin melakukan ini!'. .
Air mata berhasil membasahi pipi wanita itu hatinya begitu terluka dengan perlakuan Kenzo
"Aku menginginkan nya, dan aku harus mendapatkannya kau tidak boleh bersama pria itu Sion!".
Kenzo melanjutkan kembali ciuman panasnya hingga Sion membuka mulutnya karena gigitan kecil yang di berikan Kenzo pada wanita itu.
Pria itu itu berhasil ******* bibir Sion seperti apa yang dia inginkan, dulu dia terus menahan ya tapi sekarang pria itu benar-benar harus mendapatkan wanita itu
Aku tidak akan membiarkan pria lain bersama a mu merasakan bibir lembut ini tidak akan!. Kenzo bergumam tapi bibirnya masih terus menyesap merasakan hangatnya bibir lembut milik adiknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments