Hasrat

"kakak aku sudah dewasa dan kau tidak bisa menentang ku seperti ini, umur ku sudah cukup untuk menikah". Sion merendahkan nada suaranya menatap lembut pada pria itu

"Kau ingin menikah?".

"Ya tentu saja, aku tidak mau jadi perawan tua teman-teman ku saja sudah banyak yang menikah".

"Kau bisa menikah"

"Benarkah? kau akan merestui hubungan ku?". Sion bertanya penasaran

Tapi Kenzo hanya diam pria itu terlihat sangat ragu, dia juga ingin menikah itu tapi tentu ini adalah hal yang sangat rumit, karena ketika menyebutkan pernikahan pikiran Kenzo akan melayang pada gadis di depannya

"Tidak akan pernah!". Kenzo berkata dengan tegas dan tidak memberi gadis itu untuk menjawabnya

"Tapi kenapa, Kakak selalu saja melarang ku!'.Kini Sion berdiri sambil menatap tajam pada pria di depannya "Terserah pada kakak saja, aku tidak memerlukan restu mu lagi"

"Sion!". Kenzo tidak terima ketika gadis itu membentak nya dan di tambah Sion membentaknya karena membela pria lain

Sion berjalan menuju salah satu kamar yang berada di sana, dia tidak peduli lagi dengan Kenzo yang terus memanggil dirinya

Gadis itu sudah merasa lelah dengan hari itu, jadi dia memutuskan untuk segera beristirahat dari pada membuang waktu untuk bertengkar

Kakak semakin hari semakin menyebalkan saja dia bahkan tidak berubah sejak dulu selalu saja membatasi ku secara berlebihan!. Sion bergumam kesal sambil berbaring di kasur yang empuk di sana tanpa sadar siapa pemilik kamar itu

"Huahh". Sion menguap menandakan gadis itu tengah mengantuk, tidak menunggu lama Sion benar-benar tertidur

"apa yang dia lakukan di dalam apa dia tidur". Kenzo menghampiri kamarnya sendiri setelah dia selesai membersihkan dapur, pria itu adalah tipe orang yang mandiri dan pembersih seperti yang di ajarkan oleh Irene dulu padanya, hanya saja Kenzo tidak pintar memasak seperti Ayahnya

Pria itu menunggu beberapa saat berharap jika Sion membukakan pintu untuknya tapi nihil dia sudah menunggu satu jam dan tidak ada tanda-tanda gadis itu terbangun

"Ah sialan aku tidak boleh seperti ini, aku ngantuk juga". Kenzo bahkan sudah menguap, pria itu mencari kunci cadangan di luar sana

"Ketemu!". Kenzo dengan cepat membuka pintu kamarnya dan mendapati Sion yang sudah lelap tertidur "Cih manis sekali, tapi aku lebih suka ketika melihat mu terbangun dan tersenyum lebar hmmm"

Kenzo tanpa sadar duduk di samping gadis itu, senyum Kenzo tidak luntur sejak dia memandang wajah Sion yang sedang tertidur itu

Cup.

Kenzo mendaratkan satu ciuman lembut di kening Sion, tapi gadis itu tidak terbangun Sion hanya menggeleng sebentar dan kembali ke posisinya semula

"ck.... seperti aku harus tidur juga, huahhh". Kenzo ikut berbaring di samping Sion, masih ada kamar lain di apartemen itu

Tapi Kenzo bukanlah orang yang mudah beradaptasi di ruangan baru dan dia tidak mungkin membangunkan adiknya yang tertidur pulas itu

*****

"Kakak!". Sion terkejut ketika mendapati Kenzo yang berbaring di dekatnya "Apa yang kau lakukan, lepaskan aku". Bukan hanya tidur bersama ternyata Kenzo juga memeluk dirinya

"Apa sih ini masih pagi!". Kenzo melepaskan tangan kekarnya dari tubuh mungil gadis itu "Kau berisik sekali!".

"Kakak kenapa kau tidur di sini huh?,". Sion menatap pria itu dengan tajam

"Kenapa aku tidur di sini? seharusnya aku yang bertanya seperti itu". Kenzo balik menatap gadis mungil itu tajam "kenapa kau tidur di sini, ini kamar ku!".

Benar saja ketika Sion memperhatikan ruangan itu, itu benar-benar kamar utama dan itu adalah kamar Kenzo

"Sudahlah memang apa yang kau pikirkan hingga kau histeris seperti itu?". Kenzo ikut duduk sambil mengusap matanya yang masih terasa berat

"Aku....". Sion menggigit bibir bawahnya dia sudah berpikir yang tidak-tidak

Sementara itu Kenzo malah terbakar api gairah saat wajah bantal Sion dengan seksi dan juga bibir merah itu membuat seorang Kenzo gugup tak karuan, pandangan nya turun kebawah untuk menghindari pandangan ekstrim itu

Ah hentikan kenapa dia terlihat menggoda. Kenzo bergumam bingung karena memang banyak wanita yang sangat seksi sengaja menggodanya tapi pria itu bahkan tidak tertarik sedikit pun

Kenzo semakin memaling pandangannya hingga tatapannya tertuju pada paha putih dan mulus milik Sion yang tidak tertutup selimut apapun

Greb!.

"Kak Ken apa yang kau lakukan?". Sion menatap bingung Kenzo yang tiba-tiba mengukung dirinya "Kak lepaskan, aku takut...'

Sial aku tidak tahan lagi ini terlalu menggoda ku. Bukan nya melepaskan Kenzo semakin mengeratkan cengkraman nya hingga membuat gadis di bawahnya merasa sangat sakit .

"Kak...". Suara Sion begitu lirih hingga Kenzo tersadar seketika

"Sion...". Kenzo langsung melepaskan cengkraman ya dan berdiri dari tempat tidur itu "cepat bersihkan dirimu, aku akan mengantar mu ke mansion"

"Kakak kau..." Sion bingung karena sikap Kenzo yang aneh, gadis itu hanya takut tapi tidak berpikir negatif tentang pria itu

"Cepatlah aku juga akan terlambat ke pertemuan penting nanti jika kau tidak bergegas sekarang".Kenzo langsung berjalan ke arah bathroom dan membersihkan dirinya sendiri

"Sial kenapa aku bisa tegang begini". Kenzo menatap miliknya yang sudah menegang ketika dirinya menatap tubuh seksi Sion dan ketika pria itu sudah berhasil mengukung adiknya sendiri tadi "Kenapa dia begitu menggoda seperti itu, ah Fu*k aku tidak bisa membayangkan ketika dia bersama orang lain nanti"

"Ahahhahh". Kenzo memuaskan dirinya sendiri karena pria itu tidak bisa menahan hasratnya sendiri lagi

"Kakak!". dari luar Sion memanggil dengan khawatir "Kakak apa yang terjadi, apa kau terluka?'

Sion mendengar ******* Kenzo yang dia pikir pria itu sedang terluka atau terjatuh di sana

"A..aku". Hasrat Kenzo yang belum tersalurkan membuat pria itu tidak bisa menjawab dengan baik

"Kakak buka pintunya biar aku membantu mu!". Sion semakin khawatir saja kala Kenzo terdengar seperti orang kesakitan di telinganya "cepat buka pintunya"

Kenapa Aku apes seperti ini, ah sial . Kenzo mengigit bibir bawahnya untuk menahan desahannya sendiri

"Kakak!". Di luar Sion sudah semakin was-was karena tidak mendengar suara pria itu lagi

Brak!.

"Tidak ada pilihan lain aku harus mendobraknya". Sion mulai menabrak dirinya ke pintu "Aduh sakit sekali kenapa di film-film terlihat sangat mudah".

Sion terus mencoba membuka pintu itu hingga beberapa menit dia tidak berhasil, dia juga belum mendengar jawab Kenzo

"Aku harus menghubungi mama". Sion menari smartphone nya di sekitar sana dengan gugup

Krekkk

Pintu itu terbuka menampakan Kenzo yang hanya memakai handuk di bagian bawah dan tanpa atasan yang menampakan otonya yang sangat seksi

"Kenapa kau berisik sekali huh!". Kenzo menatap gadis itu tajam

"Kakak kau tidak apa huh". Sion menatap pria itu dari atas kebawah "Kenapa kau tadi terdengar kesakitan!".

"Kesakitan tidak tuh kau saja yang mengigau". Kenzo memalingkan wajahnya yang sudah bersemu merah tidak ingin jika adiknya tahu kelakuan bejatnya

"Tidak aku tadi...". Sion masih bersikeras, dan membuat Kenzo mendorongnya paksa keluar kamar

"Kau sangat berisik aku mau bersiap, keluarlah". Brakkk. pintu langsung tertutup dengan keras membuat gadis yang terdorong keluar itu hanya bisa ternganga

"Cih kenapa kakak sangat aneh". Sion bergumam kesal dan bingung "Tapi dia seksi juga"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!