Mabuk

Tujuh tahun yang lalu tepat di mana seorang gadis baru saja berkuliah di semester pertamanya Sion berhasil mendapatkan kampus impian dengan jurusan yang dia inginkan tanpa bantuan ke dua orang tua nya

Nilai mencukupi dan Sion juga cukup cerdas untuk bisa mendapatkan nilai terbaik dalam ujian masuk ke sana

“selamat sayang, mama sangat bangga pada mu”. Irene terharu pada putrinya itu “Sayang, mama dan papa sudah menyediakan hadiah untuk mu”

“Benarkah?”. Sion terbelalak baginya masuk kejurusan yang dia inginkan adalah hal terbaik untuk saat ini tapi kedua orang tuanya selalu saja menyediakan kejutan yang membuatnya tersenyum senang dan bahagia di tengah keluarga itu

“Congrats Girl….!”. Kevin memberikan pelukan hangat pada gadis itu “Ayo kita pulang, hadia mu sudah ada di sana”

“Baik papa”. Sion menatap hangat pria yang tampak muda itu “Eh bukankah itu moil kak Kenzo dan Kendrix?”.

“Sepertinya kau benar sayang itu mereka”. Kevin menatap mereka dengan tatapan sinis

Irene dan Kevin juga melihat ke dua putra mereka yang berjalan dengan angkuh “Padahal sudah berapa kali aku mengatakan pada mereka untuk berpenampilan lebih hangat”. Irene nampak kesal

“Biarkan saja sayang, itu bukan salah mereka, mereka hanya terlalu tampan saja”. Kevin tersenyum miring “Dan kau tahu siapa yang mereka ikuti kan”

“Kalian!”. Irene sudah menatap tajam putra nya “Tidak bisakah kalian berpenampilan lebih hangat huh?”. Irene menatap tajam

“Ma apa yang harus kami ubah ini sudah kodratnya”. Kendrix menjawab asal “Ngomong-ngomong selamat kak Sion kau benar-benar yang terbaik”. Kendrix hendak memeluk gadis itu

Tapi Kevin sudah lebih dahulu menarik gadis itu dalam pelukan erat nya “Selamat Sion”. Tidak lupa pria itu memberi kecupan d kening Sion

“Kakak lepaskan”.Sion mendorong pria itu, dia begitu malu karena beberapa gadis yang di kenal melirik kearahnya . Cih ini memalukan sekali

“Heh ada apa kenapa kau tidak suka begitu, kemarilah aku belum selesai memeluk mu”. Saat Kenzo sudah mendekat pria itu langsung di tahan oleh Kevin

“Son adik mu sudah besar janga memperlakukannya seperti anak-anak”. Kevin memebri tatapan tajam “Kau juga sudah dewasakan”

“ck apa yang salah”

“Kenzo dengarkan saja papa mu”. Irene berkata lembut seperti biasa “Ayo kita pulang sekarang”

“Sion!”. Seorang pemuda memanggil mereka saat lima orang itu baru akan beranjak

“Bastian apa yang kau lakukan?”.Sion merasa aneh terutama saat pemuda itu ngos-ngosan

“Ah tidak aku hanya ingin menucapkan selamat”

“Terimaksih Bas “. Sion menatap keluarga nya yang bingung terutama tiga pria yang menatap Bastian aneh “ck kalian berhentilah membuat Bastian takut, dia teman dekat ku!”

“Teman Dekat”. Kevin menatap semakin tajam pada Bastian “Seberapa pantas kau untuk menjadi pendamping putri ku”

“Apa kau cukup Kaya untuk memanjakan kakak ku”. Kini Kendrix mengikuti sang papa

“Aku tidak merestui kalian”.Kenzo seperti biasa akan mengeluarkan kata-kata yang paling biasa dia ucapkan

“Kalian bertiga hentikan kenapa kalian membuat anak orang takut?”. Irene heran sendiri “Bastian kau ingin ikut dengan kami, Sion sudah pernah menceritakan tentang mu pada tante”. Wanita cantik itu menatap Bastian begitu lembut

Tapi tatapan tiga pria yang seka menguliti nya hanya membuat ketakutan BAstian semakin besar “Ah tidak usah tante, aku hanya ingin menemui Sion saja”

“Benarkah kau tidak ingi ikut?”. Sion memastikan

“Ya”

****

“ck siapa dia?”. Kenzo masih tidak senang dengan apa yang terjadi tadi jadi pria itu membawa adiknya ke taman belakang berdua mata nya menunjukan suatu perasaan yang Sion sendiri tidak mengerti dan hanya menganggap pria itu protektif

“Dia hanya teman ku, dan kami berteman sejak kelas satu sma”. Sion menjawab sekadarnya karena dia sendiri tidak suka dengan sikap Kenzo yang satu itu

‘Hanya teman kenapa dia menatap dengan aneh huh?”. Kenzo meninggikan suara nya

“Aneh? Kakak saja yang aneh dia hanya teman ku dan dia satu-satu nya lelaki yang mau berteman dengan ku karena yang lainnya pasti takut dengan mu dan Kendrix”. Sion terus terang

“Sion aku tidak menyukainya jauhi dia aku tidak menyetujui kalian!”

“Ck memang apa urusan nya dengan mu, kenapa kau sangat marah?”

Kenzo terdiam pria itu tidak tahu menjawab apa karea dirinya sendiri tidak tahu cara menjelaskan isi hatinya itu jika hanya alasan untuk melindungi Sion pria itu terlalu berlebihan

“jauhi saja dan kau harus mendengarkan ku!”.

“Tidak mau!”

“Sion!”. Kenzo begitu geram hingga tanpa sadar pria itu mencengkeram dagu gadis di depannya “Kenapa kau begitu keras kepala huh!”

“Kak lepaskan sakit”

“Sakit? Hati ku bahkan jauh lebih sakit saat kau memilih pria lain!”

‘Kak lepaskan dulu kau menyakiti ku, ada apa dengan mu”. Wajah Sion memerah menahan sakit hingga air matanya meleleh begitu saja

“Sion…. maafkan aku”. Seketika Kenzo melepaskan cengkraman nya, lalu mendekap gadis itu dengan hangat “Maafkan aku okey, aku hanya ingin meindungi mu saja”

“lepaskan aku…hiks…”. Son sedikit takut dengan tindakan Kenzo tapi pelukan pria itu begitu hangat hingga Sion terdiam dalam pelukan Kenzo

Dua insan itu saling berpeukan dalam waktu yang cukup lama hingga tidak menyadari seorang pemuda yang memandang mereka sejak tadi

“Kak Kenzo….”. Kendrix menatap dalam kedua orang itu “Cih sepertinya ini akan menjadi hal rumit, lebih baik aku pergi saja”

****

“Sampai kapan kau akan di sini huh, ku sudah hampir mabuk!”. Kendrix menatap kakak nya yang sudah terbaring di sofa sebuah bar “Ku pikir Ibu akan memarahi mu jika melihat mu seperti ini”

“Pergilah…. huh”. Kenzo hendak meminum wine nya lagi tapi Kendrix dengan cepat mengambil botol itu

“Ayolah jadilah seorang pria kau terlalu kanak-kanak untuk melakukan ini kau pikir kak Sion akan menyukai sisi mu yang ini”.

“Jangan sok tahu aku hanay ingin berseang-senang saja”. Kenzo menpang kepalanya yang terasa berat “Pulang lah kau masih anak-anak untuk aa ke sini!”

“Anak-anak dasar sialan! Aku sudah berusia 22 tahun aku sangat legal berada di sini!”. Kendrix tidak terima “Dari pada meratapi nasib mu kenapa kau tidak gagalkan saja rencana pernikahan mereka huh, kau masih punya waktu sebelum mereka benar-benar menikah”

“Kau pikir mudah apa, bagaimana cara ku untuk menghadapi Mama dan Papa?”

“Dasar lemah”. Kendrix memandang pria itu jenuh “jadi kau lebih baik melihat kak Sion menikah dengan pria lain begitu?”

“Tidak akan”. Kenzo tidak terima “Dia hanya boleh menjadi milik ku aku tidak akan membiarkan pria lain merebutnya!”.

“Apa kau punya rencana bagus?”Kendrix menatap lekat pria itu “Aku hanya punya rencana candangan, tapi aku tahu siapa ahlinya”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!