Obsesi Kakak Angkat
Dua orang insan sedang berada dalam sebuah cafe, berkencan untuk kesekian kali hubungan mereka yang belum tercapai
"Selamat Sion kau sudah berhasil mengambil S3 kedokteran padahal usia mu masih 26 tahun aku sangat kagum pada mu". Edric memandang lembut gadis di depannya
"Terimakasih Ed, aku sangat bersyukur untuk ini, bagaimana dengan pekerjaan mu?".
"Ah itu sepertinya mengurus perusahaan ayah ku yang ada di Australia, karena Kakak ku sudah mengambil alih perusahaan di kota ini". Edric menjelaskan seketika wajah pria itu manjadi sendu "Sion...."
"Ada apa Ed?".
"Kau tidak ingin memperjelas hubungan kita?". Edric begitu gugup dia memang gadis di depannya dengan lembut "Aku sudah menunggu mu begitu lama, aku tidak bisa menunggu lagi kita akan berpisah".
Sion menatap pria itu, pria yang sudah sabar menunggunya sejak beberapa tahun ini dia selalu di jaga posesif oleh kedua saudara laki-lakinya
Terutama Kenzo Baldwind, pria bertampang dingin dan juga kejam itu selalu memberi perlindungan yang posesif padanya
"Sion fokus pada kuliah mu aku tidak mengizinkan kan mu berkencan dengan siapapun itu!'. Kenzo menatap tajam Sion
"Tapi kakak umur ku sudah 23 tahun aku sudah dewasa secara umur dan hukum!". Sion menatap tajam pada kakaknya
"Kau jangan melawan Sion, aku tahu pikiran semua pria aku tidak ingin terjadi hal yang tidak-tidak pada mu!". Kenzo berdiri dan mendekat pada Sion
"Cih kau selalu saja, Papa dan Mama tidak pernah melarang ku!".
'Itu karena mereka sibuk". Kenzo mencengkram pundak Sion, memaksa gadis itu untuk menatap padanya "Belajar dengan baik selama kau kuliah!"
"Baik, tapi setelah aku menyelesaikan pendidikan ku kau tidak boleh mengurusi ku lagi aku sudah dewasa". Sion melepas kedua tangan kekar Kenzo dan berjalan keluar dari ruangan pria itu
Sion mengingat percakapan dirinya dan Kenzo beberapa tahun lalu, betapa posesifnya pria itu hingga melarang Sion untuk berhubungan dengan pria manapun
Sion bahkan tidak pernah berpacaran karena tidak ada pria yang berani padanya, mengingat Sion adalah adik seorang Kenzo yang terkenal belakangan ini karen proyek raksasa yang selalu dia pegang
"Bagaimana Sion?". Edric bertanya untuk kesekian kalinya "Aku benar-benar mencintai mu".
Wajah Sion langsung merona karena pria itu menyatakan perasaanya
"Kau serius?". Sion bertanya lagi, jantungnya berdetak sangat cepat
"Ya... kau maukan".
"Ten..". Baru saja akan menjawab pertanyaan pria itu, seorang pria sudah memegang pundak Sion
"Apa yang kau lakukan di sini?". Kenzo menendang tajam pada pria yang berada di depan Sion
"Kakak". Sion tersenyum manis, gadis itu berdiri untuk menyambut sang kakak "Ini Edric teman dekat ku"
"Teman dekat". Kenzo semakin menatap tajam pada pria didepannya
"Tuan saya Edric kami berdua adalah...".
"Sion ayo pulang dengan ku, ini sudah hampir malam kenapa kau berkeliaran di luar!" . Kenzo langsung menarik Sion tanpa mengurus Edric yang berada didepannya
"Kakak tunggu sebentar ada yang harus kami bicarakan!". Sion menahan tawa buahnya agar Kenzo tidak menarik dirinya pergi
"Omong kosong apa yang akan kalian bicarakan". Kenzo tidak suka ketika Sion lebih memilih orang lain ke timbang dirinya "Cepat pulang!"
"Lepaskan!". Sion tidak tahan lagi dia melepaskan genggaman Kenzo dengan kasar "aku tidak mau ikut dengan mu"
"Sion kau melawan ku"
Sion tidak menggubris wanita itu menatap pada Edric yang mematung menatap mereka berdua
"Ed maaf, kau pasti tertanggungkan". Sion menatap pria itu dengan tatapan bersalah yang amat dalam "Ayo kita pergi dari sini"
Belum beranjak sedikit pun Kenzo sudah berhasil menarik adiknya lagi dalam dekapannya, sedangkan Edric yang baru akan menyusul sudah di halangi oleh anak buah Kenzo
"Sion!".
"Edric!". Sion mencoba menahan dirinya agar tidak bergeser tapi tubuh Kenzo yang begitu tinggi sudah berhasil menarik tubuh gadis itu "Kakak lepaskan aku, pa yang kau lakukan"
"Sion diamlah dan turuti aku aku tidak suka di lawan kau tahu itu!"
"Sion!". Edric menatap kekasihnya yang di tarik menjauh oleh kakak gadis itu sendiri "Sial!'
"Tuan Edric". Asisten Kenzo Suga, menghampiri pria yang tampak pasrah itu, anak buah Kenzo masih menahan nya "Saya harap anda memperhitungkan hal untuk mendekati nona kami, dia terlalu berharga untuk orang seperti anda"
"Apa maksud mu sialan!".
"Anda pikir tuan Kenzo dan Joe itu bodoh, walau anda benar-benar tulus dengan nona kami tapi tidak dengan keluarga anda".
Edric tidak mengerti pria itu hanya bisa mengeram kesal karena gadis yang dia inginkan sudah pergi dari hadapannya
"Sion...."
*****
"Kenapa? kau masih marah?". Kenzo menatap adiknya berada di samping
"...". Sion menatap ke arah luar dan tidak menghiraukan pria yang berada di sampingnya
"Sion kau tidak mendengar ku!?". Kenzo mengeraskan suaranya "Sion!"
"Apa!". Akhirnya Sion menatap sang kakak dengan tatapan tajam dan emosi yang tinggi. "Kenapa Kakak selalu mengganggu ku huh, kakak selalu saja membuat ku malu"
"Sion aku hanya..."
"Hanya apa, hanya ingin melindungi ku!". Sion menatap sang kaka semakin tajam "Kau sudah muak dengan ucapan mu, aku tidak mau lagi!"
"Sion aku tidak suka jika kau membantah seperti ini!". Kenzo menarik tubuh Sion mendekat ke arahnya
"Lepaskan aku, aku bukan anak-anak lagi yang perlu perhatian extra dari mu, aku bisa melindungi diri ku sendiri!".
"ck.... benarkah, terakhir kali aku membiarkan mu benar-benar sendiri kau hampir di tipu oleh teman mu"
"****! itu hanya sebuah kesalah pahaman kau tidak mengerti". Sion memalingkan wajahnya karena, Kenzo mendekat wajahnya dengan jarah yang sangat dekat
"Kenapa? aku benarkah". Kenzo langsung memberi kecupan di pipi gadis itu
"Kakak lepaskan, ini tidak bisa". Sion mencoba melepaskan dirinya tapi percuma, Kenzo semakin mengeratkan pelukannya "kita sudah dewasa kenapa kau masih bertingkah seperti anak TK lepaskan aku"
"Kenapa?". Kenzo melepaskan pelukannya "Kau tidak suka".
"Iya! karena aku sudah dewasa dan ini tidak wajar!". Sion kesal dan memberi jarak pada pria di sampingnya
Kenzo malah tersenyum dengan tingkah Sion, dia sangat menyukai gadis itu terutama ketika Sion marah kepadanya gadis itu terlihat manis
"Aku mau pulang!". Sion menatap ke arah supir yang sejak tadi kaku karena tingkah kedua orang di belakang sana "Pak kau tidak dengar aku ingin pulang ke mansion mama dan papa"
"Baik nona".
"Arahkan mobilnya ke apartemen ku, jaraknya lebih dekat".
"Cih arahnya berlawanan! langsung ke rumah saja!".
Kedua orang itu semakin membuat supir depannya semakin bingung saja, hingga supir memelankan laju kendaraanya
"Tut...Tut...
Kenzo berhasil memanggil kedua orang tuanya dari smartphone miliknya.
"Ada apa sayang, tumben kau menelfon kami apa ada yang perlu?". Irene ibu Kenzo bertanya dari ujung sana
"Mama Sion akan menginap di apartemen ku okey, dia begitu berantakan karena dia di putuskan kekasihnya". Kenzo berbicara asal membuat Sion menganga
"Ma tidak, kak Kenzo.."
Kenzo langsung mematikan suara dan menyalakannya ketika dia berbicara
"Baik ma, aku akan menjaga dia!".
Tut..... Panggilan terputus, karena Kenzo langsung mematikannya panggilan itu begitu Irene memberi Izin
"Kakak!".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments