Apartemen Kenzo

Pada akhirnya Sion tidak bisa menolak sang kakak yang menyeret gadis itu masuk ke sana , tempat pria itu biasa menghabiskan waktu sendiri

Orang tua Kenzo tidak pernah melarang pria itu karena bagi mereka kenyamanan anak mereka adalah yang terutama

"Kakak lepaskan!". Sion melepaskan tangannya ketika Kenzo meregangkan cengkraman tangannya

"Kau tahu kau sangat jelek jika menangis". Kenzo meledek adiknya

"Biar saja bukan urusan mu". Sion memalingkan wajahnya tidak percaya. Aku sudah berdandan cantik dia pasti hanya bergurau dengan candaan kejam nya dia memang sangat kejam

Sion tidak menyadari jika make up yang dia pakai sudah luntur karen air mata dan keringat sore tadi

Kenzo tergelak saat wajah cemberut adiknya semakin menggemaskan di mata pria itu

"Kaka lepaskan kau akan membuat pipi ku melar, lepas!". Tangan besar Kenzo sudah mendarat di pipi gadis itu mencumbunya sesuka hati

"Tidak mau, kenapa juga pipi mu ini sangat lucu hmmm". Kenzo semakin mengunyel gemas pipi Sion

"Kakak lepaskan!". Sion memberontak

"Kau mau di lepaskan ada syaratnya!". Kenzo belum melepaskan pipi Sion "Aku lapar aku mau makan sesuatu"

"Makan? kau belum makan? jadi untuk apa tadi kau di cafe huh hanya untuk memata-matai ku!?". Sion memasang wajah galak

"Tidak". Kenzo menaikan kedua bahunya mengatakan jika gadis itu tidak benar "Aku hanya sedang lewat saja lalu melihat seekor kucing bersama pria jahat"

Sion tahu maksud dari perkataan Kenzo gadis itu semakin kesal dan menatap tajam pada Kenzo

"Kenapa Hmm kau tidak suka apa?". Kenzo melotot kan matanya gemas "ck...ck sebaiknya kau perlu bercermin, aku takut jika orang lain melihat mu mereka akan takut".

Sion bingung dengan maksud sang kakak "Bercermin apanya aku cantik kok". Sion berbicara dengan percaya diri

Tak!

Suara kamera Kenzo berbunyi menandakan pria itu berhasil mengambil gambar gadis di depannya

"Apa ini cantik?".

"What the ....". Sion terganga melihat foto dirinya yang nampak kacau dengan eyeliner yang yang sudah pudar membuat matanya tampak seperti panda "Kakak hapus itu, jangan membuat ku"

"Tidak mau!". Kenzo menaikan tangannya hingga Sion tidak bisa menggapai lengan pria itu "Kau harus menuruti perintah ku dulu kalau begitu!".

"Ish apa sih cepat Kakak berikan itu pada ku itu sangat memalukan"

Kenzo semakin bersikeras dia ingin gadis di depannya menurut pada perintahnya

"Tidak , sebelum kau memasak sesuatu untuk ku, aku sangat lapar"

"Ahk baiklah". Sion akhirnya menyerah pria itu benar-benar keras kepala "Tapi kau janji harus menghapus nya oke!"

"Ya baiklah". Kenzo menyetujui permintaan gadis itu

Sion dengan kesal menuruti perintah pria itu, lebih dulu dia membersihkan dirinya yang sudah sangat berkeringat karena melawan sang kakak

"Kak!". Sion memanggil pria itu dari kamar mandi luar milik Kenzo "Pinjamkan aku pakaian aku lupa aku tidak punya pakaian di sini"

"Kenapa kau tidak memakai pakaian mu tadi".

"Susah kotor dan bau keringat, pinjam kan aku kaos lengan pendek saja biar aku juga nyaman"

"Ya baiklah, tunggu sebentar". Kenzo langsung bergegas mengambil pakaian miliknya di lemari, pria itu mengambil pakaian yang paling kecil yang cocok untuk adiknya Itu "Ini pakailah, ini yang paling kecil dari semua pakaian ku disini"

Kenzo memberikan kaos dan juga celana pendek untuk gadis itu

"Kak.. kau benar-benar tidak punya pakaian lain apa?". Sion keluar dari kamar mandi dan masih melihat pakaiannya

Kenzo sampai menelan ludahnya sendiri melihat pakaian sang adik "Hei mana celana mu kau tidak memakainya!". Kenzo menatap tajam gadis itu dia mengingat jika di sudah memberi celana pada Sion

"Ini!". Sion dengan polos mengangkat kaos yang menutupi paha putihnya ternyata celana Kenzo pinggang hingga Sion harus menggulungnya

"Cih turunkan celana mu itubm buat malu saja". Wajah pria itu sudah merah padam karena penampilan adik kecilnya yang menggoda iman. Ah sialan kenapa juga aku tidak menyediakan pakaian untuknya membuat iman ku hancur saja

"Kakak bawel sekali, aku memasak dan jangan merepotkan ku".

Sion berjalan ke dapur mengambil bahan masakan dan juga benda yang dia butuhkan sementara Kenzo menunggu di depan, untungnya ada meja yang menghalangi mata Kenzo untuk melihat kaki jenjang Sion hingga pria itu berhenti mengoceh

"Kenapa sih Kakak tidak bisa memasak, padahal papa Kevin dan Ayah Joe sangat ahli memasak kau punya dua orang tua yang ahli tapi kau sangat payah!". Sion mengomel sambil terus melanjutkan masaknya

Kenzo masih menetralkan pikirannya sendiri karena batang Sion seksi tadi masih hinggap di kepalanya

Pria itu masih saja diam sampai Sion selesai memasak makan malam untuk mereka berdua, gadis itu masih lapar walaupun sudah makan di kafe tadi, bertengkar dengan Kenzo memang sangat menguras tenaga

"Selamat makan!". Sion makan begitu mengucap syukur dan menyajikan makanan di depan Kenzo dan dirinya

"Selamat makan!". Kenzo mengikuti tingkah imut adik nya

"Enak?". Sion memastikan masakannya

"Umh iya ini enak sekali!". Akan lebih baik jika kau bisa memasak seperti ini setiap hari pasti akan menyenangkan. Kenzo tanpa sadar tersenyum sambil menikmati makanannya

"Apa seenak itu, Kakak sampai tersenyum" .

"Ya ku pikir begitu".

Sion tersenyum sumringah dia suka sisi Kenzo yang satu ini selalu berterus terang padanya

"Ngomong-ngomong kakak sudah punya pacar belum, ku dengar super model baru-baru ini tertarik dengan kakak". Sion penasaran sambil terus melirik Kenzo

"Aku tidak tertarik".

"Apa, usia kakak itu sudah tua tahu kau sudah berusia 28 tahu masa tidak mau menikah". Sion menatap aneh pria di depannya

"Ya aku tidak tertarik saja".

"kau tidak memiliki gadis yang kau suka?". Sion terus bertanya membuat Kenzo menatap nya tajam

"Kau bawel sekali!". Kenzo meletakan sendoknya dan mendekatkan dirinya pada Sion "Lalu bagaimana dengan mu!"

"Aku punya Edric!". Sion dengan percaya diri mengatakan hal itu, dan membuat hati pria di depannya terbakar

"Edric?". Kenzo menatap tajam "Aku tidak suka kau berhubungan dengan pria itu"

"Kenapa?".

"Dia tidak pantas untuk mu"

"Tapi aku mencintainya kak, memang apa yang kurang darinya". Sion jadi kesal sendiri "Dia tampan baik hati, ekonomi mereka juga sangat bagus".

"Sion kakak melarang mu jika itu tidak baik, kenapa kau selalu melanggar peraturan yang aku buat!".

"Karena kakak sendiri tidak pernah menyetujui pertememan ku dengan pria mana pun, aku merasa di kekang oleh mu". Sion meninggikan nada suaranya danberbicara dengan emosi

"Sion pelankan suara mu!". Kenzo ikut emosi karena seja tadi Sion terlihat sangat berharap pada Edric. "Kakak sangat menyayangi mu, aku hanya melindungi diri mu"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!