Terdengar suara langkah kaki seseorang menuruni anak tangga, tubuh gadis cantik itu seketika gementar, karena ia sesungguhnya ia ketakutan saat ini.
Lelaki tampan itu, berjalan menuruni anak tangga, kearah ruang tengah, dimana Rania telah menunggunya. Gadis cantik terus menundukkan kepalanya, karena tidak berani menatap lelaki tampan itu.
Dan kini tibahlah dia diruang tengah.
Saat tiba, dia sempat terkesima paras, dari gadis cantik itu, tapi dengan cepat dia membuang fikiran itu.
" Kenapa kau menurunkan kepalamu..?" Tanya Henri, saat melihat Rania terus menundukkan kepalanya.
" Maaf Tuan" Jawabnya, dengan mendongakkan kepalanya, berani menatap Henri.
Dan betapa terkejutnya gadis cantik itu, saat dia menatap wajah Henri dia tidak menyangka pria itu, memakai topeng untuk menutupi wajahnya yang sebelah kiri,juga terdapat bekas luka di bagian alisnya sebelah kanan.
" kenapa dia memakai topeng,apa yang sebenarnya terjadi dengan wajahnya yang sebelah kiri, ada apa" Bathin Rania, yang terlihat penasaran.
" Kenapa kau diam Nona..?" Tanya Henri, dengan nada sedikit tinggi, sembari menatap tajam Rania.
" Ti,tidak Tuan, aku hanya, aku" Jawabnya sedikit gugup.
" Kenapa kau takut padaku?, karena melihat wajahku.., jawab....!!" Tanya Henri, dengan volume suara mulai meninggi, hingga membuat gadis cantik itu, ketakutan.
" Tidak Tuan, saya tidak takut dengan anda"Jawab Rania, dengan airmata sudah menetes membasahi pipinya.
" Bagus, katakan padaku, kapan kau akan melunasi hutang - hutang orang tuamu..?" tanya Henri, dengan menyunggingkan senyum disudut bibirnya.
Tatapan matanya, menatap wajah itu, dengan intens, dengan airmata yang masih setia menetes.
" Tuan maafkan saya, tapi sungguh saya tidak mempunyai uang sama sekali."
" Tidak punya uang...?" Bertanya,sembari tatapan matanya yang menghunus.
Sedikit tertawa kecil, saat mendengar perkataan Rania.
" Kau bicara sangat gampang Nona,utang orangtuamu sangat banyak padaku, hingga mencapai miliaran rupiah. Dan maaf Nona, tidak segampang itu aku bisa melupakan hutang - hutang ayahmu, walaupun kau menangis sekalipun"
Rania berjalan kearah Henri, sampai didepan laki - laki tampan itu, gadis remaja itu bersimpuh, dan memegang kaki pria tampan itu, sembari menangis sesenggukan.
" Tuan", aku mohon tolong jangan bunuh aku, aku rella melakukan apa saja, aku bisa bekerja padamu , tanpa di gajih sekalipun aku mau , aku rella Tuan, tapi aku mohon tolong jangan bunuh aku Tuan...!" Seru Rania dalam tangisnya, dan terus menangis memohon pada pria tampan itu, sembari memegang kedua kakinya.
" Sebegituh takutnya dia padaku, hingga ia mengira aku akan membunuhnya" Bathin Henri yang terkejut, saat mendengar perkataan Rania.
" Kau akan melakukan apapun yang aku minta..?" Tanya Henri, dengan sedikit menyunggingkan senyum disudut bibirnya, yang nyaris tak terlihat.
" I...iya Tuan, saya akan melakukan apapun."
" Bangunlah kalau begitu" Titahnya.
Rania pun bangun, dan kembali duduk, pada tempat nya.
" Aku tidak akan menyuruhmu bekerja sebagai pembantu"
Sedikit heran saat mendengar perkataan Henri, terus apa yang harus dia lakukan, agar hutangnya lunas.
" Terus aku harus membayar dengan cara apa Tuan..?" Tanya Rania, dengan raut wajah bingungnya.
" Aku menginginkan anak, aku tau tidak ada wanita yang mau menerimah pria monsther seperti diriku, aku ingin kau menjadi istriku, disaat kau sudah melahirkan penerusku,kau bisa pergi meninggalkanku,karena aku tau sampai kapanpun tidak ada wanita yang bisa menerimahku." Seru Henri,. yang mengutarakan keinginannya.
Seketika betapa sangat terkejutnya gadis cantik itu, saat mendengar permintaan Henri, yang menurutnya, tidak masuk akal, dan dia pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Kenapa harus diriku Tuan, diluar sana masih banyak wanita yang lebih cantik dariku, dan lebih pantas berdampingan anda, kenapa harus diriku" Bertanya, karena sesungguhnya, dia masih bingung.
Lelaki tampan itu, hanya tertawa hambar , saat mendengar perkataan Rania ,yang menurutnya, itu semua hanyalah mimpi.
" Wanita - wanita itu pasti akan lari jika, mereka melihat wujudku yang sesungguhnya"
" Lari, kenapa mesti lari" Bathinnya.
" Bagaimana Nona, aku hanya minta kau lahirkan seorang anak buatku, tapi yang jelas kita akan menikah, karena aku tidak mau orang menganggapmu wanita murahan, kau bisa merahasiakan identitas suamimu jika kau malu punya suami sepertiku, kau bisa pergi meninggalkanku kapan saja, tapi di saat kau sudah memberikan aku keturunan, karena aku menyadari kekuranganku."
Terdiam sesaat, dan tatapan matanya sekilas menatap pria didepannya, dan akhirnya dia menyetujuinya karena tidak ada cara lain, agar hutangnya lunas.
" Baiklah Tuan, aku mau menikah denganmu, aku mau memberi mu anak, kalau itu bisa melunasi hutang - hutang ayahku, tapi apakah dalam pernikahan kita nanti, di larang untuk jatuh cinta...?" Tanya Rania, karena menurutnya itu bisa saja terjadi.
" Aku menyadari kekuranganku Nona, tidak ada wanita yang mau mencintai monsther sepertiku, dan kau pasti akan lari,dan malu mengakuiku sebagai suami jika kau melihat wajahku, karena aku tau orang - orang memandangku hanya rasa kasian, dan aku tidak percaya cinta." Serunya tegas.
" Tapi aku tidak menjamin Tuan..., karena cinta itu bisa saja tumbuh seiring kebersamaan kita"
Seketika Henri langsung tertawa, mendengar ucapan Rania.
" Jangan pernah jatuh cinta padaku Nona..., karena aku seorang Henri Wilson tidak butuh cinta ,karena cinta yang orang berikan padaku, itu tidak lebih dari rasa kasian karena melhat keadanku, pergilah Bibi Sophia sudah menyiapkan kamar untukmu, mulai sekarang kau akan tinggal disini, jangan buat aku berubah pikiran, atau aku akan membunuh mu" Ucapnya, dengan volume suara mulai meninggi.
Nyalinya menciut, saat mendengar perkataan itu.
" Ba, baik Tuan aku akan kekamarku." Jawab Rania dengan nada sedikit bergetar, dan langsung berjalan kelantai dua, dimana kamarnya telah disiapkan oleh Bibi Sophia, sang kepala pelayan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Tika Suartika
pasti lama lama bakal romantis banget
2024-05-06
0
Hera
mulaiii nih horor banget sepertinya tuan henry
2022-02-08
0
Sari Annissa
kalo aku dih iyes aja,yg penting lunas utang..ha ha
2022-01-20
0