🥗 Restorant🥗
Jhon mengusap kasar wajahnya, pria tampan itu tidak menyangka kecelakaan tunggal yang dialami Tuan mudanya, bukan murni dari kecelakaan, dan hal yang membuat ia lebih terkejut, ini melibatkan orang dalam, yang tak lain adalah mantan kepala, Office Boy Wilson Group.
" Aku minta kau cari tau, di mana Erik sekarang tinggal.Dan jika kau mendapati keberadaannya, tangkap dia dan bawa dia kegudang kosong, karena aku sendiri yang akan menghakiminya, dan mencaritahu motif di balik ini semua."
" Tentu Tuan, serahkan semua padaku." Jawab Mark tegas.
🏚️ Malam hari di kediaman Wilson🏚️
Detik terus berjalan, hingga malampun menyambut, dilantai dua kediaman Wilson, Jhon terlihat murung , dan sepertinya ada yang di pikirkan sekretaris dari Henri Wilson itu.
" Apakah sebaiknya sekarang harus aku beritahu pada Tuan muda, kalau kecelakaan yang menimpah dirinya murni, bukan kecelakaan.Tapi aku takut, Tuan Wilson akan bertindak gegabah, karena ia sangat cepat emosi.
Aku ingin dia segera melakukan operasi bedah plastik, untuk memulihkan wajahnya, agar bisa kembali membalas perlakuan Elmud, karena aku yakin dia ada di balik ini semua.Aku ingin Tuan muda kembali menjalankan perusahaan, agar dunia tahu kalau pengusaha sukses Henri Wilson telah kembali." Bathin Jhon, dengan kegelisahan yang dipikirkannya.
Jhon keluar dari kamarnya, dan berjalan menuju ruang kerja Henri.
Terdengar suara ketukan pinu, yang mengalihkan perhatiannya, dari dari tumpukan berkas - berkas.
" Masuk." Teriak Henri, dari dalam ruang kerja.
Pintu terbuka, dan tampak sosok Jhon.
" Selamat malam Tuan..?"
" Malam Jhon"
" Anda masih bekerja Tuan.?" Tanya Jhon, sekedar beebasa - basi.
" Seperti yang kau lihat, aku sangat sibuk." Jawabnya, dengan terus menatap berkas - berkas diatas meja kerjanya.
" Tuan, apakah aku boleh berbicara sesuatu kepadamu, dan maaf kalau pembicaraanku ini terlalu mencampuri urusan pribadimu."
Seketika lelaki tampan itu, menatap intens sekretarisnya, dan menghentikan kegiatannya sejenak.
" Ada apa?, sepertinya ada hal yang sangat penting, yang ingin kau bicarakan padaku Jhon."
Menghela nafas panjang, sebelum ia ingin membicarakan tujuannya.
" Tuan aku sangat mengenal dirimu, tidak ada orang yang lebih mengenal dirimu selain aku ,ada Bibi Sophia. Maaf Tuan, apakah kau tidak ingin melakukan operasi untuk kembali memulihkan wajahmu?,mau sampai kapan kau akan hidup dalam kegelapan, dan menutup diri dari dunia luar. Apakah kau tidak ingin kembali memimpin perusahaan Tuan?"
Lelaki tampan itu, tampak berpikir, dan sekilas menatap sekretarisnya itu, dan ia membenarkan ucapannya.
" Betul perkataan mu Jhon, aku sudah lama menutup diri dari dunia luar.Aku juga sudah lama meninggalkan perusahaan, dan seandainya aku punya anak bersama Rania, aku tidak ingin anakku melihat wajahku seperti ini,aku ingin mengajak anakku bermain, bersepeda, traveling, dan lain - lain Jhon." Serunya dengan raut wajah, penuh kegelisahan.
" Jadi bagaimana Tuan, jadi kau mau?, kalau kau mau aku akan menghubungi Dokter bedah plastik, Dokter Iwan untuk mencari rekannya yang terbaik Tuan..?"
" Terserah kau Jhon, aku mau. sudah saatnya aku harus bangkit, aku ingin dunia tahu, kalau pengusaha Henri Wilson telah kembali."
" Tentu Tuan, aku akan selalu mendukungmu.Aku akan menghubungi Dokter Iwan, agar kita segera melakukan konsultasi." Seru Jhon, yang terlihat antusias.
Detik terus berjalan, hingga malampun menyambut.
Dan tampak dikamar, Rania tengah duduk melamun seorang diri diatas ranjang, wanita cantik itu sibuk dengan lamunannya, hingga tidak menyadari kedatangan Suaminya.
" Apa yang kau pikirkan?"
" Tuan.." Seru Rania, yang sedikit terkejut, dengan suara Suaminya.
" Aku tidak memikirkan apa - apa Tuan, aku hanya menunggumu." Serunya tersenyum.
Henri berjalan ke arah balkon kamar, sembari menatap bintang - bintang di langit, dan diapun tampak merenung perkataan Jhon tadi.
" Sudah saatnya aku harus bangkit, aku tidak boleh seperti ini terus.Aku ingin kembali menjalani kehidupan normal." Bathin Henri, yang larut dalam pikirannya.
Dari dalam kamar, Rania terus menatap Suaminya, dan ia mengambil kesimpulan, kalau ada yang dipikirkan pria tampan itu.
Ia berjalan menghampiri Suaminya, dan langsung memeluk erat tubuh pria tampan dari belakang, sembari menyandarkan wajahnya di pundaknya.
" Rania." Ucap Henri sedikit terkejut, karena Rania memeluknya secara tiba - tiba, saat dia larut dalam lamunannya sendiri.
" Biar kan aku memelukmu Tuan, katakan padaku apa yang kau pikirkan?, Kita bisa membaginya bersama, jangan biarkan kau memikulnya sendiri bebanmu, aku istrimu, aku selalu ada untukmu." Serunya, pelan.
Mendengar perkataan Rania, Henri langsung membalikkan badan, berhadapan dengan istrinya.
" Rania apakah kau malu punya Suami sepertiku?" Bertanya, dengan menatap bola mata berwarna cokelat itu.
Mendengar itu, Rania tersenyum, sembari memegang lembut pipi Henri.
" Aku tidak pernah malu punya Suami sepertimu Tuan, aku akan mengatakan pada dunia kalau kau adalah Suamiku, dan sebenarnya ada apa Tuan?, hingga tiba - tiba kau bertanya itu padaku."
" Aku akan segera melakukan bedah plastik pada wajahku Rania, Jhon yang akan mengatur semuanya.Aku ingin kembali memimpin perusahaan."
Rania tersenyum, mendengar ucapan Suaminya.
" Apapun keputusanmu, aku akan selalu mendukungnya Tuan.Aku akan selalu menemanimu." Ucapnya, sembari tersenyum.
Lelaki tampan itu tersenyum, mendengar ucapan istrinya.
Ia mendekatkan bibirnya, ke bibir istrinya, dan mulai mengecapnya, mendapat ciuman dari Suaminya, tidak bisa dipungkiri, diapun menikmatinya, mereka terus berciuman, hingga, membangkitkan gairah keduanya, apalagi saat tangan Henri, sudah bermain diarea sensitifnya, membuat Rania ingin merasakan lebih.
Gairah sudah tak dapat dibendung lagi oleh keduanya, dengan segera Henri menggendong tubuh istrinya, dan berjalan kearah ranjang, tanpa melepaskan ciuman panjang mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
cieee... cieee... malam pertama niyee
2022-01-21
0
Fina Ishaniina
hadeww jombloh ku meronta2
2021-10-23
0
مي زين الش
terus... jadi deh.... 🤣🤣🤣🤣
2021-05-25
1