Suamiku Berwajah Cacat
Visual Rania Cullen, gadis belia berusia 19 tahun.
Seorang gadis yatim piatu, yang hanya hidup sebatang kara.
Wanita berhati mulia, yang mencintai Henri Wilson dengan tulus.
Henri Wilson, pria berusia 31 tahun, seorang pengusaha berwajah tampan, tapi sayang ia harus mengalami cacat pada wajah bagian kirinya, saat ia mengalami kecelakaan.Sejak saat itu, ia selalu memakai topeng untuk menutupi wajahnya sebelah kiri, dan selalu menutup diri, apalagi saat kekasihnya pergi meninggalkannya, hanya karena wajahnya yang buruk, membuat sikap pria tampan itu menjadi dingin terhadap siapapun, karena ia tahu tidak mungkin ada wanita yang mau menikahi pria yang wajahnya, bak monsther sepertinya.
Visual Jhon, Sekretaris pribadi, sekaligus bodiguardnya Henri, orang yang selalu memberikan semangat buat Tuan mudanya.
Visual Tanti, mantan kekasih dari Henri.
Visual Elmund.
Kevin Lee, pria berdarah Korea, Inggris. CEO tampan yang menaruh perasaan pada Rania.
Dia adalah Kaka kandung dari sahabat baik Rania, Cindy Lee.
Cindi Lee, adik kandung Kevin, yang juga sahabat baik Rania.
Rania terus menangis sembari memeluk pusara Ayahnya, gadis yang baru saja akan memasuki usia sembilan belas tahun itu, tidak menyangka Ayahnya Edward, menjadi salah satu korban kecelakaan bus yang terjadi siang tadi.
Gadis berambut panjang itu, terus menangis sembari mengeluarkan uneg - unegnya terasa berat dihati.
Dia baru saja kehilangan ibunya, yang meninggal akibat penyakit jantung pada dua bulan yang lalu, sekarang dia harus mendapati kenyataan ayahnya menjadi salah satu korban kecelakaan bus.
" Ayaahh...hiks..hiks..hikss...Ibu... hiks..hiks..hiks" tangisnya dengan memandang pusara kedua orang tuanya yang dikuburkan berdampingan.
"Kenapa kalian berdua tinggalkan akuu..., hiks..,hiks..hiks..., kenapa kalian tidak bawa aku ikut saja bersama kalian"
Terus menangis, menangis, dan menangis mengeluarkan segala beban di hatinya yang mrnumpuk
Siang telah berganti senja, gadis bermanik cokelat itu segera menapaki kakinya, meninggalkan pusara kedua orang tuanya, menuju kediamannya yang berjarak sekitar dua kilometer dari tempat pemakaman umum tersebut.
Saat sampai di rumahnya betapa terkejutnya dia , mendapati anakbuah Tuan muda Henri, beserta sekretarisnya sedang berada di teras depan rumahnya.
" Tidak ada gunanya aku menghindari mereka" Bathinnya, dengan menghela nafas berat.
Menghela nafas berat, sebelum ia melanjutkan langkah kakinya menuju kekediamannya.
" Selamat malam Tuan- Tuan" Sapa Rania ramah
Jhon yang mendengar suara seorang gadis, seketika langsung berbalik , sebab ia sama sekali tidak menyadari kehadiran wanita itu.
Sedikit terkejut, saat membalikkan badannya.Dia tidak menyangkah, yang menyapanya adalah sosok gadis cantik, berambut panjang, dan berkulit putih bak porselen.Dalam hatinya, bertanya siapakah gadis ini.
" Siapa kau? Tanya Jhon yang tidak mengetahui siapa gadis yang tengah berdiri didepannya.
" A,aku putri dari Tuan Edward Tuan.!" jawabnya dengan nada sedikit gugup karena sesungguhnya, ia ketakutan.
" Heemm..., jadi kau putri dari Tuan Edward" Tanya Jhon memastikan.
" Iya Tuan..." Jawabnya, sembari menundukkan kepala.
" Kalau begitu aku langsung saja Nona, dan pasti kau sudah tau maksud kedatangan ku kesini"
" Iya Tuan, aku sudah tau maksud anda datang ke rumahku"
" Kalau begitu ,kapan kau akan membayar hutang - hutang Ayahmu" Serunya dengan nada penuh penegasan.
Rania hanya tertunduk, tak terasa air matanya menetes.Karena ia sama sekali tidak memiliki uang untuk membayar hutang - hutang orang tuanya yang mencapai miliaran rupiah, pada salah satu pengusaha kaya raya,yang terkenal dengan kekejamannya.
" Tuan..apakah aku boleh bertemu dengan Tuan muda Henri? Tanya gadis berambut pirang itu, berusaha untuk berani.
" Bertemu dengan Tuan muda..? Tanya Jhon sembari mengernyitkan dahinya,seolah tidak percaya dengan ucapan gadis, yang baru saja di kenalnya itu.
" Apakah kau yakin ingin bertemu dengan Tuan Henri..? Tanya Jhon memastikan
" Ia Tuan saya yakin, saya ingin bertemu dengan Tuan Henri " Jawabnya mantap, walaupun ada sedikit kegusaran disana.
" Baiklah. Esok datanglah ke alamat ini. Sembari mengeluarkan sebuah kartu nama.
Aku akan memberitahu pada Tuanmuda kalau besok kau akan datang menemuinya"
" Iya Tuan terimah kasih Tuan.
" Kalau begitu aku pulang dulu, dan ingat kamu harus menepati janji mu, karena Tuan muda paling tidak suka orang yang mengingkari janji" Dengan nada penuh penekanan.
" Iyah Tuan , aku pastikan aku akan datang besok " Ucap Rania mantap
" Baiklah ,Doni, Dion..! " Ayo kita pulang " Seru Jhon pada kedua anak buahnya ,dan berlalu pergi meninggalkan tempat tinggal Rania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ayu Nuraini
nekat jg di Rania
2024-03-22
0
Liiesa Sariie
uda ke 3 x nya aku baca ini..gk pernah bosan
2022-10-12
1
nyasar ke sini .. pas lihat ada lie min ho jadi semakin semangat bacanya ☺️☺️☺️☺️☺️☺️
2022-03-22
0