🏚️ Malam hari di kediman Wilson🏚️
Acara resepsi tengah berlangsung di kediaman Wilson, Rania tampak begitu bahagia, dan ia bersenda gurau dengan para pelayan yang sudah di anggap seperti keluarganya sendiri.
Hidupnya yang sebatang kara, membuat gadis cantik itu, begitu nyaman tinggal di tempat ini, dia seperti menemukan keluarga, walaupun ia tahu pernikahannya, dan Henri hanya sebatas untuk melunasi hutang - hutang ayahnya, dan sebagai perjanjiannya ia harus memberikan Henri keturunan.
Dan dia tidak tau kapan Tuan muda Henri, akan membuka pintu hatinya, ketakutan akan di tinggalkan, karena menyadari kekurangannya begitu melekat di diri seorang Henri Wilson, yang membuat ia takut jatuh cinta.
" Aku tidak tau kapan kebahagian ku ini akan bertahan, berada di tengah mereka, sepertinya aku menemukan keluarga.Tapi ini semua hanya mimpi, setelah aku melahirkan anak untuknya, pasti dia akan menyuruh aku pergi, apalagi dalam dirinya tidak mengenal cinta" Bathin Rania dengan tatapan sendu, sembari menatap Para pelayan, dan Bibi Sophia yang tengah bersenda gurau, sambil tertawa lepas.
Rania duduk termenung, dan pandangannya menatap kearah Henri, yang tengah berbincang dengan karyawan kantornya.
" Tuan muda Henri sangat tampan, walaupun hanya melihat sisi kanan wajahnya." Gumamnya pelan, dengan terus menatap Henri, yang tengah tersenyum pada karyawannya.
" Hallo Nyonya Rania." Sapa seseorang
Ia berbalik kearah asal suara, saat mendengar sapaan itu, dan sangat terkejut, karena tidak menyangka yang menyapanya, adalah kakak dari sahabatnya baiknya Cindi.
' Ka Kevin..." Sapa, yang sedikit terkejut.
" Bagaimana kabarnya kaa..?" Tanya Rania.
Membingkai senyuman diwajah tampannya, saat melihat ekspresi terkejut Rania.
" Baik, seperti yang kau lihat aku sangat baik, dan aku tidak menyangkah kau, adalah istri dari Henri Wilson, pengusaha bertopeng, dan juga berdarah dingin.
" Kak Kevin, mengenal baik Henri, suamiku..?" Tanya Rania, yang terlihat penasaran.
" Tentu aku sangat mengenal baik dirinya, dulu sebelum kecelakaan ia sering terlibat pertemuan bisnis dengan para pengusaha sukses, dan selalu mengikuti acara amal, tapi sejak kecelakaan, dan tunangannya berselingkuh kembali dengan sahabat baiknya, ia lebih banyak menutup diri.
Dan segala urusan bisnisnya, ia lebih percayakan ke sekretarisnya Jhon.
Kenapa, kamu menanyakan tentang suamimu padaku, bukankah sebagai istrinya kamu lebih mengenalnya?" Tanya Kevin, dengan penuh selidik.
Wajahnya berubah pucat, saat mendengar perkataan Kevin.
" Tentu saja aku sudah mengenalnya...ha..ha..ha.." Serunya tertawa kecil, berusaha untuk menyembunyikan kecurigaan Kevin, terhadapnya.
"Aku pikir kalian menikah karena sesuatu hal." Timpal Kevin.
Mendengar ucapan Kevin, Rania hanya tersenyum kikuk.
Rania terus berbincang dengan saudara dari sahabatnya, dan terkadang mereka terlibat candaan yang membuat Rania tertawa lepas, sekedar melupakan beban dihatinya.
Sementara dari kejauhan, Henri sedang berbincang dengan salah satu karyawan perusahaannya, dan mereka tengah membahas masalah pekerjaan, hingga sedari tadi dia tidak begitu memperdulikan, keberadaan istrinya
Ntah apa yang di pikirkan lelaki tampan itu, atau mungkin karena takut jatuh cinta, hingga membuatnya, menjaga jarak dengan Rania.
" Baiklah Tuan kalau begitu, saya permisi dulu" Pamit karyawan tersebut.
" Baiklah " Jawab Henri, singkat.
Dan tanpa sengaja tatapan matanya, menatap Rania, yang tengah berbincang dengan salah satu pembisnis yang cukup di kenalnya, yaitu Kevin Lee, dan ia sangat geram saat melihat Rania tertawa lepas bersama pria tampan itu.
Dengan wajah penuh amarah, dan langkah sedikit tergesa - gesa, Henri langsung menyambangi wanita yang sudah resmi menjadi istrinya.
" Ikut aku..." Pintanya menarik dengan kasar tangan Rania, tanpa memperdulikan keberadaan Kevin.
Dan saat Kevin ingin menyusul, karena merasa tidak tega saat melihat tindakan Henri yang kasar terhadap wanita, yang sudah lama di kaguminya, tapi sekretaris tampan itu, seketika menahan langkahnya.
" Maaf Tuan Kevin , anda tidak boleh ikut campur, ini urusan Tuan muda kami, dan istrinya" Seru Jhon dengan tatapan tajamnya, yang membuat nyali Kevin menciut seketika.
Menghembuskan nafas kasar, dan memilih menghentikan langkahnya, karena bagaimanapun Henri, adalah Suami dari Rania.
" Baiklah." Jawabnya pasrah
*****
" Tuan, aku mohon lepaskan aku," Pinta Rania dengan langkah sedikit berlari, karena mengikuti langkah kaki Henri yang sedikit cepat.
" Diam kau Rania..._ Teriaknya, sambil terus menarik tangan Rania, menuju lantai tiga kamar mereka.
" Tapi aku mohon Tuan ini sakit." Dengan terus menangis, dan berusaha melepaskan pegangan tangan Henri, yang begitu menyakitkan.
Saat Sampai di kamar, lelaki tampan itu langsung menghempaskan tubuh Rania kelantai, yang membuat wanita bermanik cokelat itu, sangat ketakutan.
"'Tuan, aku mohon ini bisa di bicarakan baik - baik. Pintanya dengan berjalan ngesot mundur , menghindari Henri yang semakin berjalan mendekat kearahnya.
Henri berjongkok ,mensejajarkan tingginya dengan Rania, sembari memegang rahang wanita cantik itu, yang membuatnya meringis kesakitan.
" Tuan, aku mohon lepaskan aku, ini sakit Tuan, hiks...hiks...hiks...hiks.." Serunya, dengan terus menangis.
" Katakan padaku siapa pria itu Rania.., apakah dia kekasih mu?, dan apakah kau malu punya suami sepertiku Rania, hingga kau lebih memilih berbincang dengan pria lain" Serunya dengan tatapan mata menghunus tajam, hingga bolamatanya nyaris menyeruak.
" Dia bukan siapa - siapaku Tuan..., hiks..hiks...hiks.., dia Kakak dari sahabat baikku, aku mohon...percayalah padaku. Jelas Rania, dengan terus menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Lily Cecilia
cemburu
2021-08-31
1
LORD Z1
bodoh yah Rania udah tahu ceritanya si Henri seperti apa, malah ngebuat cemburu
2021-08-16
0
🌻
kenapa film beauty and the beast menari² dalam kepala qu?🤔
2021-07-15
0