Waktu menunjukan pukul tiga sore. Zayna pamit pulang pada sepupunya. Karena ia merasa sangat lelah ingin cepat beristirahat.
Ia berjalan menuju tempat parkir. Saat hendak melajukan mobilnya, ponsel yang berada dalam genggamannya bergetar.
"Zayna, kita akan pergi ke Cafe tempat Asty bekerja. Soalnya Fani sudah kembali dari kampung. Kamu bisa datang kan?" Pesan dari Nadya.
Zayna terlihat menimbang tentang keputusannya. Ia merasa sangat lelah sekali, apalagi setelah kejadian yang tak terduga tadi.
"Maaf Nadya, aku sangat lelah. Ini saja aku baru akan pulang dari Rumah Sakit. Sampaikan salam ku pada Fani dan yang lainnya," begitu ia membalas. Lalu ia simpan ponselnya ke dalam tasnya. Ia melajukan mobilnya menuju rumah.
******
Mereka bertiga telah berada di Cafe tempat Asty bekerja. Nadya, Risa dan juga Fani tengah ngobrol melepaskan
kerinduannya pada sahabatnya yang baru saja datang dari kampung. Tak lama Asty membawa nampan berisikan pesanan mereka.
"Ini makanan dan minumannya guys. Ayo silahkan dinikmati," katanya dengan ramah. Tanpa basa basi lagi mereka menyantap makanannya.
"Ehh Zayna katanya gak bisa datang. Cape katanya. Tapi dia nitip salam kok," katanya dengan mulut masih mengunyah.
"Yasudah gak apa apa. Kan besok bisa ketemu di kampus," jawab Fani Tiba tiba saja mata Risa membulat penuh melihat kedatangan tiga pria yang sangat ia kenal.
Ketiga teman Risa menjadi heran, lalu mereka serempak melihat kearah mana yang sedang dilihat Risa.
"Itu kan Jojo dan teman temannya," ucap Nadya senang.
"Siapa sih mereka itu? Kalian kenal? Atau jangan jangan salah satu diantara mereka pacar kalian? Hayo ngaku?" Fani memborong pertanyaan. Membuat teman temannya tersenyum kikuk. Lalu tak lama ponsel Risa bergetar.
"Kak Risa, nanti malam datang ya ke rumah. Mama mengundang kakak untuk makan malam." Pesan dari nomor yang tak dikenal. Risa mengabaikan pesan tersebut. Sebab ia mengira itu hanyalah orang iseng saja.
"Siapa Ris? Kenapa tak dibalas?" Tanya Asty penasaran. Risa hanya mengangkat bahunya.
"Ohh ya kak aku lupa, ini aku Diana." Pesan selanjutnya.
Risa pun tanpak bingung, sebab setelah dari Cafe ia akan pergi jalan jalan bersama teman temannya. Melihat Risa yang sedang gusar, Fani pun bertanya.
"Siapa Ris? Kok jadi bingung begitu?"
"Ini ada yang undang aku makan malam, gimana ya? Kan kita mau jalan jalan. Masa harus batal, kan mumpung kita santai semua. Gimana ya?" Tanya meminta pendapat teman temannya.
Belum ada jawaban dari teman temannya, tiba tiba ketiga pria itu menghampiri meja mereka. Dan akhirny Risa melupakan undangan tersebut.
Tiba-tiba saja Asty sangat gugup, ia sangat malu harus bertemu dengan Arya.
"Emmm aku harus kembali ke belakang. Maaf ya, aku permisi dulu." Katanya berlau pergi. Mereka menganggukan kepalanya.
"Bolehkan kita duduk disini? Gak keberatan kan?" Tanya Jojo sembari curi curi pandang kearah Nadya. Nadya menjadi salah tingkah ketika Jojo mengedipkam sebelah matanya.
"Iya boleh kok, kan jadi makin rame kalau bareng bareng begini," jawab Risa gugup. Sesekali ia melirik Ryan.
Namun pria itu masih setia dengan wajah datarnya. Tanpa senyuman sedikitpun. Risa merasa kecewa dengan sikap Ryan. Padahal baru kemarin Ryan menggodanya.
"Cih pria ini seperti bunglon saja! Kemarin baik, eh sekarang kumat dinginnya." Gerutu batin Risa.
"Untung saja Arya mengajak kesini. Jadikan Risa gagal makan malam di rumah. Tinggal menjalankan misi kedua. Mengajak mereka jalan-jalan, agar Risa makin sibuk dan menolak kalau Diana mengundangnya." Batin Ryan, tanpa sadar senyuman tipis tersungging dari bibirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments