Pagi yang sangat indah, seindah pemandangan di kampus ini. Dengan bentuk tubuh yang sangat pas bisa dibilang sangat ideal untuk menyeimbangi tinggi tubuhnya yang bak model itu. Kulit putih, rambut hitam tergerai, dan pakaian yang sexi yang memperlihatkan bentuk tubuhnya. Membuat semua pria selalu menatapnya tanpa berkedip.
Ia berjalan melenggak lenggok bak model profesional. Tak jarang para pria menelan selivanya. Bahkan ada yang berani menyeruakan isi pikirannya.
"Sarah emang cocok banget dapet gelar Bunga Kampus," pria yang memakai kemeja abu bersuara.
"Wah kalau gue jadi pacarnya, bisa memuaskan nih," pria yang tampannya di bawah rata-rata menyuarakan otak mesumnya.
"Kalau gue sih ogah jadi pacarnya," pria yang selalu merapikan rambutnya itu ikutan berbicara.
"Kenapa?" Tanyanya kompak.
"Bisa ngebatin tiap hari gue. Ngebayangin dia di godain sama cowok- cowok. Apalagi di goda sama cowok yang otaknya mesum terus kaya Loe," celetuknya sembari terkekeh.
Lalu mereka tertawa bersama. Lalu melamunkan Sarah yang seandainya menjadi kekasaih mereka. Namun itu takkan terjadi, faktanya Sarah kini sudah menjadi kekasih Zain. Si pria tampan yang selalu menjadi pusat perhatian.
Selain otaknya yang cerdas, Zain juga dikenal mudah akrab dengan siapapun. Sangat mudah beradaptasi, dengan kelebihan yang ia punya, tak menjadikan dirinya sombong dan menjaga jarak. Itulah salah satu alasan Sarah sangat menyukai Zain.
Sarah sudah duduk di kursi yang ada di dalam kelas. Ia mengeluarkan buku-bukunya untuk di baca ulang. Tiba-tiba seseorang mendekatinya.
"Sarah, nanti siang makan bareng yuk? Aku yang teraktir deh," ajaknya dengan semangat.
"Maaf aku gak bisa, udah janji sama Zain soalnya." Dengan gaya imutnya Sarah menjawab.
Jonatan mengehmbusakan nafas perlahan. Ia sangat kecewa mendapat penolakan dari Sarah. Wanita yang ia sukai, namun ia kalah cepat dari Zain. "Yasudah kalau begitu, lain waktu saja." Katanya dengan suara berat.
******
Di kantin Jojo dengan setia menunggu sahabatnya itu. Ada perasaan kesal menyeruak dalam hatinya. Karena semenjak Zain menjadi kekasih Sarah, ia sering menghabiskan waktu berdua. Dan yang paling membuat kesal, mereka sering memperlihatkan kemesraan mereka di depan Jojo.
"Ngapain sih, Zain selalu mengajakku untuk makan bareng. Padahalkan dia selalu bersama Sarah saat makan siang. Apa dia mau pamer kemesraan begitu. Huh menyebalkan sekali si Zain itu!" Gerutunya tak habis-habis.
Tak lama yang di tunggupun datang dengan bergandengan tangan.
"Maaf nunggu lama. Tadi kelas Sarah belum selesai," katanya dengan senyuman sejuta watt nya. Dan tak memperdulikan wajah kesal dari sahabatnya itu.
"Sayang, kayanya Jojo kesal deh." Ucap Sarah dengan tersenyum. Sebab Jojo tak kunjung menjawab jadi Sarah mempunyai pemikiran begitu.
"Kan aku udah minta maaf sayang. Biarin aja, dia emang gitu kok orangnya,"
"Jangan ngambek Jo, aku yang akan teraktir. Oh iya, jangan lupa setelah makan cari pacar biar gak ngedumel terus," lanjutnya sambil tertawa.
Membuat Jojo semakin kesal saja.
"Cih! Kau begitu menyebalkan Zain. kalau bukan karena kau sahabatku dan pemikiranmu yang benar itu, aku enggan untuk menemanimu." Gerutu batinnya.
Flashback
"Zain, kenapa sih kau selalu mengajakku kemana pun kau pergi dengan Sarah? Apa kau ingin membuat ku kesal setiap hari? Apa itu hoby barumu?" Tanyanya dengan kesal.
"Kau tahu, kalau laki-laki dan perempuan tak boleh berduaan? Aku tak ingin melakukan hal yang diluar batas. Itu mengapa aku selalu mengajakmu. Agar ada penghalang antara aku dan Sarah," jelasnya dengan tatapan lurus kedepan. Entah apa yang ada dalam pikirannya.
"Lalu kenapa kau memilih pacaran dengannya? Kenapa kau tak melamarnya atau mungkin menikahinya langsung,"
"Itu dia masalahnya, bukan aku tak ingin. Namun aku merasa belum sanggup menjadi imam yang baik untuknya. Tapi aku takut Sarah dengan yang lain, makanya aku mengajaknya pacaran. Tapi aku akan slalu menjaga kehormatannya sampai dia halal bagiku," paparnya lirih. Jojo hanya terdiam. Dan mulai mengerti dengan alasan yang diberikan Zain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments