Lembayung yang indah telah berganti dengan pekatnya malam. Angin berhembus kencang. Suara binatang malam ramai terdengar. Ia menutup kembali jendela kamarnya. Ia sedari tadi menikmati suasana malam yang indah. Dengan memandang bintang yang bertaburan di langit.
"Sayang, ayo kita makan dulu. Kau sudah selesai shalat isya kan?" Ibunya memanggil sembari mengetuk pintu. Tak lama, Zayna menjawab seraya membuka pintu.
"Iya bu, Zayna sudah selesai shalat kok." Jawabnya seraya berjalan dan menutup pintu kamarnya. Ia melihat adiknya sudah berada di meja makan. Dengan cepat ia duduk di kursi sebelah ibunya. Ibu nya dengan sigap menaruh nasi dan lauk untuk anak-anaknya.
Ya ibu Aisyah adalah seorang janda yang sukses. Suaminya meninggal dunia karena kecelakaan dan meninggalkan dua anak, yaitu Zayna Anindiya Ahmad dan adiknya bernama Greyna Viola Ahmad. Ya nama Ahmad di ambil dari nama Almarhum ayah mereka. Mereka makan dengan suasana sangat hening. Hanya dentingan sendok dan garpu yang ramai terdengar.
"Zayna, beberapa bulan lagi kamu akan wisuda. Ibu berencana akan memperkenalkan mu dengan anak dari teman bisnis ibu." Katanya memecah keheningan. Ia tahu betul kalau Zayna akan menolak. Tapi ia akan terus membujuknya. Ia tak ingin putri sulungnya menjadi perawan tua karena trauma masa lalunya.
"Aku tidak mau!" Jawabnya ketus.
"Jangan memaksa ku Bu. Apalagi sampai Ibu mohon-mohon padaku. Aku tak ingin mendengar lagi kata-kata itu dari mulut Ibu." Jawabnya berlalu pergi. Ibu nya hanya bisa menghela nafas panjang. Lalu melirik ke arah Greyna yang sedari tadi memperhatikannya.
"Ibu, biarkan Kak Zayna menemukan pendamping hidupnya sendiri." Ucap Geyna dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Entah kenapa, ia sangat tidak setuju dengan rencana Ibunya. Ia paham betul dengan yang dirasakan Kakak nya itu. Betapa susahnya Zayna bangkit dari keterpurukannya. Bahkan sebelum hari ini, dulu Zayna hanya menangisi nasibnya. Mengunci dirinya dalam kamar. Setelah pulng kuliah Zayna tak pernah kemana-mana. Baru- baru ini Zayna bisa mendapatkan kepercayaan dirinya lagi.
Terkadang selepas kuliah Zayna sering pergi untuk mencari udara segar. Bahkan sesekali ia tersenyum. Pemandangan yang jarang sekali di temui semenjak kejadian waktu itu. Greyna bangkit dari duduknya. Ingin meninggalkan Ibunya yang sangat frustasi dengan kelakuan puteri sulungnya.
"Tunggu Greyna, kalau Zayna tidak mau, kalau begitu kau saja yang ibu jodohkan. Bukankah umur kalian hanya selisih dua tahun saja. Dan kau tidak akan perlu waktu lama untuk menyelesaikan kuliah mu." Katanya dengan tegas.
Greyna membalikkan tubuhnya, menatap wanita yang telah melahirkannya. "Jangan lakukan hal bodoh seperti itu, Bu. Biarkan kami mendapatkan pendamping dengan cara kami sendiri. Sebaiknya Ibu do'akan kami agar Allah mempertemukan kami dengan pria yang terbaik menurutNya." Jelasnya dan meninggalkan sang Ibu.
"Anak-anakku, kalian sudah besar rupanya. kalian mempunyai pikiran masing-masing. Ibu hanya ingin yang terbaik untuk kalian. Ibu sudah tua, ibu takut menghadap sang Pencipta tapi kalian belum mempunyai seorang suami. Lalu siapa yang akan menjaga dan menyayangi kalian." Batinnya menangis. Lalu bulir bening membasahi pipinya.
Di dalam kamar, Zayna merebahkan tubuhnya. Bulir bening membasai pipinya, luka lama yang dengan susah payah ia lupakan, kini terbuka kembali.
Bukan hanya mata indahnya yang menangis, namun kini hatinya pun demikian. Rasa sakit atas kehilangan seseorang dirasakannya kembali. Ia beranjak dari tempat tidurnya, mengambil sebuah figura kecil yang berada di laci nakasnya.
perlahan jemarinya menyentuh foto yang ada dalam figura tersebut. mengecupnya penuh kerinduan. Air matanya deras mengalir.
"Aku hanya mencintaimu Alvian." Bisik hatinya kemudian.
Sedangkan di kamar lain, Greyna melakukan hal yang sama. Merebahkan dirinya diatas ranjang. Ia merasa bersalah telah mengatakan kata-kata kasar pada Ibu nya. Sungguh ia tak bermaksud untuk menyakiti perasaan Ibu nya.
Greyna terus saja memikirkan kata-katanya, hingga ia terlelap memasuki alam mimpinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments