KISAH KITA
Mentari telah menunjukkan sinarnya, embun yang sedari tadi bergelayut di dedaunan sudah berjatuhan. Cahaya mentari menerobos ke celah-celah jendela kamar. Zayna mengerjap, lalu menghalangi silau sinar mentari dengan tangannya. Dia lihat jam yang berada di dinding kamarn, waktu menunjukkan pukul delapan pagi.
"Huh harusnya aku tak tidur lagi selepas salat Subuh! Jadi kesiangan kan," gerutunya sembari berlari kecil menuju kamar mandi.
Zayna melakukan ritual mandinya secepat kilat. Sebab pagi ini pukul sembilan tepat, dia ada mata kuliah dari dosen yang super killer. Jika mahasiswa lain yang ada di posisinya mungkin sudah panik dan sangat terburu-buru. Tetapi tidak dengan Zayna, dia masih bisa menghadapinya dengan santai.
Setelah semuanya selesai, dia bergegas menuruni anak tangga menuju dapur. Di sana telah duduk Ibu dan juga adiknya. Mereka sedang mengoleskan selai ke dalam roti yang sudah tersedia. Zayna menengguk segelas susu hangat yang telah ibunya buat.
"Zayna berangkat dulu ya Bu, Assalamu'alaikum," pamitnya seraya mencium punggung tangan ibunya.
"Waalaikumussalam. Kenapa buru-buru sekali, Sayang?" tanya sang ibu. Namun, Zayna telah berada di ambang pintu. Wanita paruh baya itu hanya bisa menghela napas perlahan.
"Pasti Kakak ada kelas sama dosen yang super killer itu," katanya cekikikan. Dia adalah Greyna Viola Ahmad, adik dari Zayna Anindya Ahmad.
"Sudah tertawanya? Lanjutkan sarapannya dan cepat berangkat! Nanti kamu juga kesiangan, lho," katanya mengingatkan. Greyna hanya mengangguk.
******
BRUK!
Tanpa sengaja Zayna menabrak seseorang di depannya. Buku-buku Zayna berserakan di lantai. Dia sibuk memunguti buku-buku itu.
"Hei, kalau jalan lihat-lihat, dong! Jadi basah dan kotor kan bajuku!" teriak lelaki yang ada di hadapan Zayna. Suaranya yang menggelegar berhasil mengalihkan perhatian orang-orang sekitar.
Zayna bangun untuk melihat siapa yang memarahinya. Da lihat baju pria itu, memang basah dan kotor terkena tumpahan minuman yang sedang pria itu bawa.
"Minggir sana! Kau menghalangi jalanku!" hardik Zayna dan berlalu pergi. Pria itu serta temannya membuka mulutnya lebar-lebar.
"Dasar wanita aneh! Kau yang salah, malah kau yang marah! Dasar wanita menyebalkan!" umpatnya dengan nada naik satu oktaf. Ya pria itu adalah Zain Aditama. Sebenarnya dia adalah laki-laki yang ramah, selain tampan dan cerdas dia juga sangat mudah bergaul, tetapi karena kesan pertama saat bertemu dengan Zayna kurang baik, sehingga dia marah-marah.
"Sudahlah Zain, jangan marah-marah begitu! Malu dilihat orang, lebih baik kita ke toilet saja untuk membersihkan bajumu," ajak Jojo seraya merangkul bahu Zain.
Jojo terus saja tersenyum, melihat wajah tampan Zain yang sangat kesal. Bagaimana tidak, wajah yang sudah tampan, pakaian yang sedemikiam rapinya harus kotor terkena tumpahan minuman. Setelah selesai membersihkan bajunya, Jojo dan Zain melanjutkan langkah menuju kelas mereka.
"Jo, kau kenal gadis tadi? Aku jarang melihatnya," tanya Zain masih membersihkan bajunya dengan tisu.
"Ya kenal banget sih engga, cuman sedikit tahu saja. Katanya dia gadis paling cantik di fakultasnya, tapi sayang dia itu ...." Jojo menggantungkan ucapannya.
"Dia kenapa?" tanya Zain penasaran.
"Dia sangat dingin terhadap pria, bahkan yang aku dengar dia juga sangat menjaga jarak dengan wanita. Kecuali dengan sahabatnya, Nadya," lanjutnya tersenyum simpul.
Zain merasa aneh melihat raut wajah Jojo menjadi tersenyum seperti itu.
"Apa Jojo menyukai gadis itu? Nadya atau gadis yang menyeramkan itu?" tanya batin Zain.
"Kau menyukai Nadya? Gak mungkin kan kau menyukai gadis menyeramkan itu? Huh! Saat aku mengingatnya ingin sekali aku memukulnya," ucap Zain kembali geram.
"Ya aku menyukainya," jawab Jojo seraya mempercepat langkahnya. Zain mematung sejenak, mencerna apa yang di ucapkan sahabatnya itu.
"Masa iya Jojo suka sama gadis yang menyebalkan itu." Batin Zain kembali bertanya.
Zain hanya menggelengkan kepalanya, lalu berlari kecil mengejar Jojo yang sudah jauh darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Fanny
wah udah ada audio booknya. bikin iri :') semangat terus ya kak😍
2020-10-07
0