Sementara itu di tempat lain, di rumah yang terbilang cukup mewah, dengan garasi yang cukup luas, berjajar mobil dengan beberapa merek. Hamparan bunga di taman depan pintu utama membuat rumah itu sangat cantik. Apalagi penghuni rumahnya.
Mereka sedang sarapan bersama. Seperti biasa, suasana makan yang hening. Membuat mereka dengan mudah untuk menghabiskan makanan mereka.
"Zayna, Greyna, kaka sepupu kalian sakit. Di dirawat di Rumah Sakit XXX kalian jenguk dia ya? Soalnya ibu hari ini sibuk sekali. Kemungkinan baru besok ibu bisa menjenguknya." Ucapnya seraya mengelap mulutnya dengan tissu.
"Iya bu, mungkin nanti siang Zayna kesana. Setelah pulang dari kampus,"
"Kakak pergi duluan saja ya, aku ada urusan sampai nanti sore," jelasnya dengan wajah sedihnya.
"Iya Dek gak apa apa. Nanti kakak pergi sendiri saja. Yasudah kalau begitu, Zayna berangkat dulu ya Bu, Assalamu'alaikum." Katanya seraya bangkit dan mencium punggung tangan ibunya. Begitupun dengan Greyna ia juga berpamitan kepada ibunya.
******
Suasana kampus sangat ramai seperti biasa. Tak dipungkiri, setelah berada di kampus, Zayna merasa sedikit lebih tenang.
Ia bisa melupakan masa lalunya untuk sejenak. Setelah beberapa jam mengikuti mata kuliah, akhirnya Zayna bisa pulang juga. Nadya telah berdiri di sebelah meja Zayna.
"Zayna ayo kita makan siang. Aku sudah sangat lapar," ajaknya seraya mengelus perutnya.
"Maaf Nadya aku tidak bisa. Aku akan ke Rumah Sakit menjenguk kakak sepupuku. Mungkin aku akan makan siang disana," ucapnya menyesal.
"Kau ajak saja pria itu. Pasti ia akan sangat senang. Bahkan aku rasa ia akan meloncat loncat kegirangan," lanjutnya membuat Nadya mendengus kesal. Lalu Zayna berlalu pergi meninggalkan Nadya.
*******
Saat akan memasuki mobilnya ia menabrak Zain yang sedang ada di parkiran untuk memasuki mobilnya. Karena memang mobil Zayna berada di samping mobil Zain.
"Kau lagi! Cih menyebalkan!" Ketusnya membuat Zain sangat kesal.
"Kau yang menyebalkan, bukan aku!" Teriak Zain tak kalah ketus.
Zayna tak menjawab, ia sedang fokus melihat ke arah depanny, yaitu tepat di belakang Zain berada. Sepasang muda mudi sedang berpelukan mesra. Zain merasa curiga dengan tingkah Zayna. Karena merasa aneh sekaligus penasaran ia membalikan tubuhnya untuk melihat. Mata Zain terbelalak melihat adegan tersebut. Lalu tanpa sadar Zain meraih tubuh Zayna kedalam dekapannya. Pria itu tak ingin gadis yang berada di hadapannya melihat adegan yang tak semestinya itu. Dengan tubuh Zayna yang hanya sampai dada Zain saja membuat Zayna tak bisa melihat adegan selanjutnya.
Sepasang muda mudi yang sedang asyik dengan ciumannya. Tangan si pria yang dengan bebasnya memasuki kemeja yang melekat pads tubuh gadisnya. Pagutan mereka tak berhenti, seakan-akan dunia hanyalah milik mereka.
Zain pria normal, tentu saja hal yang dilihatnya sangat mempengaruhi anggota tubuhnya yang berada di bawah sana. Zain menelan selivanya, menahan sesuatu yang butuh pelepasan. Apalagi gadis yang sedang di dekapnya sangat cantik dan menggoda.
"Duh itu tangannya, kenapa dibiarkan menyentuh hal lainnya sih! Lihat saja, bahkan si gadis sangat menikmatinya." Geram hati Zain.
"Kau sangat menggodaku gadis menyebalkan. Kenapa sih harus melihat adegan mesra itu? Membuatku tersiksa saja!" Gerutu batinnya.
Lalu Zain mengalihkan pandangannya pada gadis yang berada dalam dekapannya.
"Astagfirullah hal'adzim." Batinnya lagi beristighfar.
Zayna mendongakan kepalanya melihat wajah tampan Zain lamat lamat.
Pandangan mereka bertemu. Zain menggelengkan kepalanya berkali-kali. Mencoba menepis pikiran-pikiran kotor di benaknya. Debaran yang sama menyelimuti hati mereka.
"Aaaa kenapa selalu seperti ini sih? Kau membuatku gila!" Jerit batin mereka kemudian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Firchim04
Hai author semangat😊
Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"
2020-09-10
0
Renny Apriliana
agak bingung itu mesra2 anny di tmp umum apa di mobil?
2020-09-04
0