Seminggu berlalu, Via juga sudah mulai bersekolah lagi. Sekarang Via diantar jemput oleh Kevin, mereka semakin dekat dari hari ke hari.
Sekarang sudah pulang sekolah, Kevin mengajak Via untuk pergi ke toserba berbelanja kebutuhan makanan buat Via.
Meskipun Via tidak bisa memasak, setidaknya dia harus punya makanan ringan jika tiba-tiba merasa lapar, begitu pikir Kevin. Setelah selesai, mereka mampir ke rumah makan terlebih dahulu.
"Kamu mau makan apa Vi?" Tanya Kevin kepada Alivia.
"Seblak aja gimana? Kayaknya makan yang pedes-pedes enak." Jawab Via tersenyum cerah.
"Oke, tapi jangan yang pedes-pedes banget ya." Kata Kevin mengingatkan, Kevin membawa Via ke kedai seblak.
...****************...
Disisi lain.
"Apa nak Via tidak pernah pulang ke rumah to Bu?" Tanya ibu-ibu komplek kepada Bu Rahma.
"Tidak pernah Bu, Via sedang sibuk-sibuknya kan sebentar lagi sudah kelas 3." Jawab Bu Rahma.
"Lah Bu Rahma apa tidak pernah menjenguk, Via? Saya lihat-lihat Bu Rahma hanya di rumah dan kalau pergi juga bukan ke arah kost Via." Tanya salah satu ibu-ibu lagi.
"Ya mau gimana lagi ya Bu, Via juga kalau saya bilang mau ke sana tidak ngebolehin jadinya ya saya tidak pernah kesana. Yang pentingkan uang jajannya lancar. Benar to?" Jawab Bu Rahma sambil memilih-milih sayur.
"Jangan terlalu membeda-bedakan anak Bu, nanti nyesel loh." Ucap tetangga samping rumah Via pas. Dia tahu jika Via sangat dibeda-bedakan dengan kakaknya.
"Halah yang membeda-bedakan juga siapa to, aku ngasih Vian apa-apa juga karena dia pintar. Jika Via seperti kakaknya pasti juga aku turutin." Jelas Bu Rahma sambil membayar belanjaannya lalu pamit pulang.
"Kasihan jadi Via, tadi dia bilang yang penting uang sakunya lancar. Orang yang selalu kirimin uang saku aja bibinya, ibu tahu Bu Asihkan? Adik Bu Rahma, dia yang peduli sama Via. Coba ibu-ibu bayangkan jaman sekarang ngekost dan 1 Minggu cuma dikasih uang saku 100 ribu itupun sudah harus cukup dengan tugas, apa cukup?" Jelas dan tanya tetangga yang tinggal di samping rumah.
...****************...
Sekarang Kevin sedang mengantarkan Via ke kostnya, dan dia berkata."Jika kamu lapar dan malas keluar, kabari saja aku. Aku akan belikan kamu makanan."
"Hahaha tidak perlu, Vin. Itu pasti sangat merepotkan kamu." Tawa Via sambil menjawab.
"Tidak repot jika untuk kamu Via."Gombal Kevin kepada Via.
"Hahaha"Tawa keduanya.
Kevin pamit kepada Via namun tiba-tiba dia berkata."Malam Minggu mau keluar lagi? Jalan-jalan aja muter-muter."
"Emang enggak apa-apa tiap malam Minggu keluar?" Tanya Via ke Kevin, karena Via takut jika dianggap tidak baik oleh orangtua Kevin.
"Ya gak apa-apa, emangnya kenapa?" Tanya Kevin bingung.
"Besok aku kabarin lagi aja ya, soalnya takut nanti Rina, Nagita, sama Amel kesini." Jelas Via.
Kevin tersenyum mengangguk, lalu menyuruh Via untuk masuk ke dalam. Kevin melajukan motornya dengan kecepatan sedang, dia sambil menyanyi-nyanyi dan tersenyum seperti orang gila.
30 menit kemudian Kevin sudah sampai di rumah. Dia langsung masuk dan pergi ke kamarnya untuk bersih-bersih.
...****************...
Disisi lain Via baru saja masuk ke kamar kostnya. Dia menyandarkan tubuhnya ke tembok, Via merasa sedikit pusing.
"Huft, kenapa lagi aku ini. Kenapa kepalaku sakit lagi?" Gerutu Via sambil memijat kepalanya.
Via berjalan gontai menuju tempat tidurnya, lalu menjatuhkan badannya.
Karena terlalu pusing dan lelah, tidak lama kemudian Via tertidur.
Author Pov End
Alivia Pov
"Uh jam berapa sekarang? Astaga kepalaku masih saja pusing." Ucapku sambil mencari handphone.
Ternyata sudah pukul 17.58 sudah sore. Aku bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
"Hah mimisan lagi? Kenapa aku akhir-akhir ini sangat sering mimisan, apa karena terlalu lelah dengan tugas yang menumpuk." Kataku dengan bingung, akupun langsung membersihkan darah yang keluar dari hidungku.
"Apa aku harus mengabari bibi Asih ya, tetapi aku takut jika membuatnya khawatir. Ah tidak usah sajalah, cuma mimisan biasa palingan." Setelah selesai akupun keluar dari kamar mandi. Aku membuka 1 makanan ringan sambil membuka-buka sosmed.
Kenapa tidak ada yang menarik, batinku. Tiba-tiba.
Bunyi pintu di ketuk dari luar.
Aku berjalan menuju pintu."Siapa malam-malam begini yang datang."
Setelah membuka pintu ternyata Amel dan Rina yang datang, mereka ingin menginap. Kalau Nagita tidak bisa karena bapaknya sedang di luar kota, jadi dia di rumah berdua dengan ibunya jika Nagita ikut kasihan ibunya hanya sendirian.
Alivia Pov End
Author Pov
Setengah tahun kemudian.
Di kantin sekolah.
"Ah tidak terasa besok sudah hari terakhir ujian, dan kita akan naik ke kelas 12." Kata Mamat sambil meregangkan tubuhnya.
"Kalian libur sekolah mau kemana?" Tanya Kevin sambil memakan camilan.
"Kalau kami paling cuma ngumpul-ngumpul aja sih, kalau enggak di kost Via ya di rumah Amel."Jelas Rina.
"Kalau kami palingan cuma main game ke warnet." Ucap Rendy.
Kevin menatap mereka lalu berkata."Bagaimana kalau kita ke Bali, masalah transportasi, vila, dan konsumsi kalian tenang saja. Kalian hanya perlu membawa bawaan yang perlu kalian bawa saja, bagaimana?"
Teman-teman Kevin saling pandang satu sama lain, lalu Reza berkata."Beneran, Vin? Maksudmu kita yang penting bawa badan sajakan?". Kevin mengganggukkan kepala.
"Aku setuju-setuju saja." Jawab Via, lalu diikuti yang lainnya.
Bukan tanpa alasan Kevin mengajak mereka ke Bali, salah satu alasannya adalah Kevin ingin menembak Alivia. Mereka sudah dekat lumayan lama tetapi belum ada kemajuan sama sekali. Dan Kevin ingin meminta bantuan teman-temannya.
...****************...
Sepulang sekolah mereka berkumpul tanpa Via, mereka ingin merencanakan bagaimana nanti ketika Kevin ingin mengungkapkan perasaanya.
"Nanti aku ungkapinnya di pantai atau di Villa saja?" Tanya Kevin kepada teman-temannya.
"Kalau di pantai sepertinya sudah biasa, di villa saja. Nanti bisa bilang sama pengurus villanya."Saran dari Reza.
"Bener juga tuh yang di bilang sama Reza." Kata Mamat, dan disetujui dengan yang lainnya.
...****************...
Disisi lain Via, sedang terkulai lemas di kamar mandi. Kepalanya kembali pusing dan dia mimisan lagi. Sebisa mungkin Via berjalan ke kamarnya meskipun dengan cara merangkak.
Sesampainya di kamar, Via langsung mengambil handphone nya yang berada di atas kasur. Via menghubungi bibinya, dia mengatakan sepertinya ada yang tidak beres dengan tubuhnya karena sering pusing dan mimisan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
ya Alloh via
smg lekas sembuh yaaaa
2023-09-11
0