Author Pov
Empat orang gadis hanya duduk di kursi pinggir kolam, dan empat laki-laki berenang kesana-kemari. Bi Ijah datang membawa minuman dan 2 orang maid membawakan makanan.
"Terimakasih banyak, bi." Ucap Via, Amel, Nagita dan Rina.
"Sama-sama, non." Balas bi Ijah sambil tersenyum.
"Jangan panggil non, bi. Panggil saja saya Rina, samping saya ini Nagita, depan saya Amel dan disamping Amel itu Via." Kata Rina menjelaskan, bagaimanapun mereka juga mengerti sopan santun.
"Baik nak, selamat menikmati nak Rina dan teman-teman. Bibi permisi dulu." Pamit bi Ijah.
Makanan yang dibawakan bi Ijah adalah buah-buahan, cake, dan makanan ringan.
Author Pov End
Rina Pov
Aku memperhatikan Via, hanya tadi waktu baru sampai dia sangat aktif kenapa sekarang dia terlihat sedikit pucat.
"Vi, kamu sakit?" tanyaku kepadanya.
"Ah enggak kok Rin, hanya sedikit pusing saja." Balas Via sambil tersenyum.
Ah aku tahu, dia pasti lapar biasanya dia kalau pusing karena lapar.
"Nah makan ini, kamu pasti laparkan." Ucapku sambil memberikan cake kepadanya.
"Hahaha kamu tahu aja, sebenarnya aku tadi mau ambil tapi karena kalian belum jadi aku malu untuk mengambilnya." Jawab Via sambil menerima cake dariku. Aku hanya memutar mataku malas.
"Eh betapa enaknya jadi orang kaya." Ucapku tiba-tiba.
"Ya, jika kondisi sedang sedihpun jika ada uang juga akan jadi bahagia." Sahut Amel.
"Sudah kaya anak tunggal lagi hahaha." Balas Via sambil memasukkan cake ke mulutnya. Kalian bertanya kemana Nagita? Jika ada makanan dia hanya akan terfokuskan dengan makanannya. Huh
Rina Pov End
Author Pov
Masuk sebuah mobil Honda Civic ke halaman rumah mewah itu. Ternyata adalah orangtua Kevin sudah pulang.
Ibu Lilian dan Bapak Wijaya turun dari mobil, sambil membawa beberapa paper bag.
"Tuan, nyonya anda sudah kembali." Sambut bi Ijah sambil menerima paper bag yang di bawa ibu Lilian.
"Iya bi, apa Kevin sudah pulang sekolah?" tanya ibu Lilian.
"Sudah, nyonya. Tuan muda Kevin sedang berenang bersama teman-temannya." Jelas bi Ijah.
"Benarkah? Kevin mengajak teman-temannya kemari? Apa mereka sudah makan?" Tanya Ibu Lilian dengan senang, pasalnya Kevin sangat jarang mengajak teman-temannya.
Bi Ijah tersenyum lalu membalas."Belum nyonya, tadi mereka langsung ke kolam renang dan saya hanya disuruh tuan muda untuk menyiapkan cemilan."
"Yasudah bibi jangan bilang pada Kevin kalau kami sudah pulang. Kamu siapkan saja makanan untuk Kevin dan teman-temannya." Pinta pak Wijaya kepada istrinya.
"Oke, aku akan membuatkan makanan kesukaan Kevin. Bibi tolong siapkan bahan-bahannya ya. Saya mau ganti baju dulu." Kata ibu Lilian. Ibu Lilian dan pak Wijaya berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
...****************...
Disisi lain 8 orang sedang duduk membentuk lingkaran. Mereka sedang asik bercerita sambil memakan cemilan.
Tiba-tiba Amel berkata."Eh, Kowe padha ngerti ora? Geng ISTIMEWA wingi bar ngelabrak adek kelas."(Eh, kalian pada tahu tidak? Geng ISTIMEWA kemarin baru ngelabrak adik kelas)
Mereka berhenti sejenak setelah mendengarkan cerita Amel.
"Tenan tah?"(beneran ya) Tanya Reza sambil mendekat. Lalu teman yang lain merapatkan lingkaran.
Kevin terlihat bingung, tetapi dia juga ikut mendekat.
"Tenan, Kowe ngerti adek kelas sing jenenge Mela iku? De e sing dilabrak."(Beneran, kamu tahu adik kelas yang namanya Mela itu? Dia yang dilabrak) lanjut Amel.
"Krungu-krungu kuwi gur mergo pacare Ismi nyedaki Mela. Mulane Ismi ngajak genge nggo ngelabrak."(Dengar-dengar itu hanya karena pacar Ismi ngedeketin Mela. Maka dari itu Isti mengajak gengnya untuk ngelabrak) Sahut Nagita.
Sambil mengunyah apel Reza berkata. "Mela cah kelas 10c iku? Bocahe ya pancen ayu wkwk. Lah tapi napa sing dilabrak de e? Kan sing nyedaki pacare Ismi?" (Mela ana kelas 10c itu? Anaknya emang cantik wkwk. Lalu kenapa yang dilabrak dia? Kan yang ngedeketin pacarnya Ismi?" Bingung Reza.
"Ismi wae sing terlalu bucin. Sing salah pacare tapi sing disalahke wong liya."( Ismi saja yang terlalu bucin. Yang salah pacarnya tetapi yang disalahkan orang lain) Sahut Rendi.
Rendi menatap Kevin yang terlihat bingung."Kenapa kamu diam saja,Vin? Kayak orang bingung lagi."
Kevin tertawa canggung dan menjawab."Aku gak tahu apa yang kalian bicarakan. Aku tidak bisa berbahasa Jawa hehehe."
Teman-temannya langsung menepuk jidat masing-masing, mereka lupa jika Kevin tidak bisa berbahasa Jawa.
Tiba-tiba bi Ijah datang dan memberitahu untuk pergi ke ruang makan.
Teman-teman Kevin kaget karena ternyata orangtua Kevin sudah ada di rumah.
"Selamat sore om, tante." salam mereka sambil bersalaman sopan.
"Iya selamat sore, kalian pasti lapar. Mari makan bersama." Ajak ibu Lilian.
"Apa tidak apa-apa,Tante?" Tanya Via canggung.
"Emangnya kenapa? Ya tidak apa-apa kita makan bareng." Jawab ibu Lilian sambil tersenyum ramah.
Merekapun makan bersama, dan setelah itu teman-teman Kevin pamit pulang.
Author Pov End
Ibu Lilian Pov
"Nak yang duduk dipojok tadi namanya siapa?"Aku bertanya kepada Kevin.
"Itu namanya Alivian, Bun" Jawab Kevin sambil mengelus-elus kucingnya.
Sungguh sebenarnya aku dari tadi memperhatikan mereka berdua, sepertinya Kevin suka dengan gadis itu begitupun sebaliknya. Akukan juga pernah muda asal kalian tahu🙃.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments