Bab 2

Sambil menunggu wali kelasku datang aku melihat-lihat seisi ruangan pak kepsek. Sekolah ini cukup berprestasi juga karena banyak piala yang berjejer di almari.

Aku sebenarnya bukan siswa yang pintar, tetapi aku masuk ranking 10 besar. Aku mendengar suara pintu di ketuk.

"Masuk." Teriak pak Darman. Pintu dibuka dari luar, aku yakin dia adalah wali kelasku.

Kevin Pov End

Author Pov

"Kevin, ini pak Rahmat wali kelasmu dan pak Rahmat ini Kevin siswa baru disini." Ucap pak Darman. Kevin-pun bersalaman sopan dengan pak Rahmat.

"Kevin, silahkan ikut pak Rahmat untuk pembelajaran hari pertamamu." Kata pak Darman.

"Baik pak." Balas Kevin, Kevin-pun berpamitan dengan ayah dan pak Darman.

"Mari nak Kevin." Ajak Pak Rahmat.

"Iya mari pak." Balas Kevin sambil berjalan mengikuti pak Rahmat.

Setelah Kevin dan pak Rahmat keluar hanya tinggal pak Wijaya dan pak Darman.

"Pak Darman, meskipun saya donatur terbesar di sekolah ini. Saya meminta kepada bapak untuk tidak mengistimewakan Kevin. Jika dia salah hukum sebagaimana mestinya." Kata ayah.

"Baik pak, saya tidak akan membeda-bedakan Kevin dengan murid yang lainnya." Balas pak Darman.

"Baik, kalau begitu saya pamit karena masih ada pekerjaan." Pamit ayah sambil menjabat tangan.

"Terimakasih telah datang ke sekolah ini pak." Kata pak Darman.

"Hahaha sama-sama pak." Balas ayah. Ayahpun keluar ruangan, sesampainya di depan ayah langsung masuk ke mobil dan pergi ke perusahaan.

Author Pov end

Kevin Pov

"Kevin, ini adalah kelasmu dan perkenalkan dirimu kepada teman-teman barumu!" Kata pak Rahmat.

"Baik pak, Selamat pagi teman-teman semua. Perkenalkan nama saya Kevin Jaya Kusuma, semoga kita bisa menjadi teman yang baik. Mohon bantuannya." Kataku memperkenalkan diri.

Sepertinya teman-teman disini cukup ramah.

"Kevin, silahkan duduk disamping Reza." Kata pak Rahmat sambil menunjuk meja paling pojok belakang sebelah kiri.

Akupun berjalan ke meja tersebut.

"Hai, salam kenal aku Kevin." Kataku.

"Hai, aku Reza." Balas Reza sambil tersenyum terhadapku.

"Baik anak-anak semua karena ini hampir istirahat, silahkan menunggu dan tolong jangan berisik!" Pak Darman mengingatkan.

"Baik pak." Kata seluruh siswa siswi. Pak Darmanpun keluar ruangan.

"Vin, istirahat ke kantin dengan teman-teman yuk." Ajak Reza kepadaku.

"Teman-teman?" Balasku bingung karena aku baru berkenalan dengannya saja.

"Hahaha oh iya perkenalkan teman-teman yang aku maksud adalah didepanmu itu namanya Mamat, disampingnya adalah Rendi." Kata Reza memperkenalkan.

"Hai, Kevin aku Mamat." Kata Mamat.

"Aku Rendi." Sahut Rendi.

"Hai, aku Kevin. Senang berkenalan dengan kalian." Kataku sambil tersenyum.

"Oh iya Vin, kenapa kamu pindah ke Surabaya?" Tanya Reza kepadaku.

"Karena aku ikut ayah dan bunda. Mereka sedang mengurus bisnis yang berada disini. Mereka tidak mengijinkan ku tinggal di Jakarta sendirian, jadinya aku harus ikut kesini." Balasku.

Kevin Pov End

Author Pov

Disisi lain seorang gadis sedang mengerjam-ngerjapkan matanya, siapa lagi kalau bukan Alivia. Kepalanya masih terasa sedikit pusing. Via menatap ke sekeliling ruangan dan ternyata ada tiga temannya disana, yaitu Rina, Amelia dan Nagita.

"Kamu kenapa bisa nabrak tiang sih? Orang tiang segedhe gaban juga." Sewot Amel.

"Karena liat orang ganteng hehehe." Jawab Via malu malu.

"Liit iring ginting." Balas Amel lagi.

"Sudah-sudah kayak enggak tahu Via aja." Kini Rina yang membalas. Dan Nagita dia ya dia hanya memperhatikan, mungkin dia sudah lapar.

"5 menit lagi istirahat, mau dibeliin makanan atau ke kantin aja?" Tanya Rina.

"Ke kantin aja, aku udah enggak kenapa-kenapa cuma masih sedikit pusing aja." Balas Via.

5 menit kemudian.

Teettt.... Teettt.... Teettt....

"Let's go..." Kata mereka berempat serempak.

Author Pov End

Alivia Pov

"Kalian cari tempat duduk, aku sama Nagita yang pesen makanan. Mau makan apa?" Tanya Amel.

"Seperti biasa aja mie ayam minumnya es teh jumbo hahaha." Jawabku sambil mengedipkan mata.

"Jumbo jumbo hey hey jumbo jumbo hey hey." Balas mereka bertiga sambil tertawa terbahak- bahak.

Seluruh kantin menatap kami karena sangat heboh.

"Dasar grub gila." Ucap seorang siswa.

"Disir grib gili nyenyenye." Balasku sambil menjulurkan lidah.

Setelah mencari tempat duduk aku mengedarkan pandangan ke seluruh kantin.

Aku melihat siswa ganteng itu lagi🙈

"Vi ngapain senyum-senyum sendiri?" tanya Rina kepadaku.

"Gila itu siswa ganteng banget." Jawabku.

"Oh itu, namanya Kevin. Dia satu kelas dengan kita." Kata Rina.

"Omg omg omg dia satu kelas dengan kita? Aku harus jadi pacarnya." Kataku bersemangat.

"Dasar Alivia gila!!!" Teriak ketiga temanku bersamaan. Ternyata Nagita dan Amel sudah menyusul.

"Hahaha jadi mula aku."

"Jadi malu bego.!" Sewot Amel

Kalian tahu? Mereka jika sedang mengobrol denganku menjadi emosian. Sebenarnya apa salahku? Huh.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Lanjut and semangat thor

2023-09-11

0

Alphonse Elric

Alphonse Elric

Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!

2023-08-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!