Sekarang sudah pukul 17:00, Amel sudah pulang karena dia ada acara. Hah, bosannya. Aku melihat-lihat Instagram, kenapa tidak ada hal yang menarik.
"Huahhhh, ngantuk banget masih jam 5 juga. Pasang alarm ajalah, tidur bentar."gumamku.
Alivia Pov End
Author Pov
Disisi lain, Kevin sedang menyanyi-nyanyi sambil mengelus-elus kucing kesayangannya. "Diobok-obok, airnya diobok-obok.Ada ikannya, kecil-kecil pada mabok.Diputer-puter, kerannya diputer-puter.Airnya banjir, aku jadi mandi lagi. Hihihi"
Ibu Lilian menyenggol suaminya. Mereka keheranan melihat tingkah anaknya yang tidak seperti biasanya.
Sambil terus memperhatikan dari arah dapur ibu Lilian berkata."Yah, anak kita kenapa ya? Seneng banget, tingkahnya sedikit aneh lagi."
Pak Wijaya menopang dagu dengan kedua tangannya."Sepertinya Kevin memang sedang jatuh cinta wkwkwk"
Bu Lilian dan pak Wijaya saling pandang, mereka mengangguk-anggukkan kepala lalu berjalan ke arah Kevin.
"Ehem! Ehem!" Dehem pak Wijaya. Kevin melihat kedua orangtuanya secara bergantian dan berkata.
"Ayah sama bunda kenapa deh?" ucapnya keheranan karena kedua orangtuanya melihatnya dengan senyum-senyum.
"Dari tadi bunda sama ayah perhatiin kamu, sepertinya suasana hatimu sangat sangat baik(sambil menaik-turunkan alisnya)hayo apa yang bikin anak bunda ini seneng?" tanya ibu Lilian dengan nada menggoda.
Brus, muka Kevin tiba-tiba memerah. Sungguh ibu Lilian dan pak Wijaya ingin tertawa terbahak-bahak, tetapi mereka menahannya.
"Em, emang kelihatan banget ya yah, bund?" tanya Kevin malu-malu.
"Banget!"Jawab serepak Bu Lilian dan pak Wijaya.
"Hehehe bun, yah. Nanti malam Kevin ijin mau ke pasar malam ya, mau malam mingguan sama Alivia." Ijin Kevin sambil tersenyum malu-malu.
"Gak boleh! Nanti malam kita ada acara." Jawab pak Wijaya dengan tegas.
"Acara apa yah? Biasanya ayah bilang dulu kalau mau ada acara." Tanya Kevin dengan nada sedih.
"Nanti ada acara makan malam dengan kolega ayah, jadi kamu enggak boleh kemana-mana. Kamu wajib ikut!" tegas ayah kepada Kevin.
"Ttapi Kevin sudah ada janji yah, Kevin yang mengajak Via masak Kevin juga yang batalin?" Jawab Kevin lagi sambil menunduk.
"Hahahaha." Suara tertawa terbahak-bahak Bu Lilian dan pak Wijaya sangat keras. Mereka sudah tidak bisa menahan tawanya melihat ekspresi Kevin yang sangat dramatis.
"Kenapa ayah sama bunda malah tertawa? Kalian ngerjain Kevin?" Tanya Kevin sebal.
"Cie cie Kevin udah berani ajak kencan anak orang." Goda pak Wijaya sambil mencolek-colek bagus Kevin.
"Ayah apa-apaan sih, kita itu gak kencan cuma mau pergi ke pasar malam aja." Jelas Kevin, tetapi wajahnya memerah.
"Lalu hahaha kenapa wajahmu memerah?" tanya Bu Lilian yang sambil tertawa.
Kevin pergi meninggalkan kedua orangtuanya yang terus menggodanya, dia sungguh jengkel.
Dia berjalan ke kamar nya dan melihat jam menunjukkan pukul 6. Dia mengambil baju yang sudah dia siapkan diatas kasur dan berjalan ke kamar mandi.
...****************...
Disisi lain Alivia sedang duduk didepan cermin, dia hanya memakai riasan sederhana karena pada dasarnya Via tidak bisa berdandan.
Meskipun Via adalah gadis yang blak-blakan, tetapi baru kali ini dia akan pergi dengan seorang pria dan hanya berdua. Biasanya Via akan pergi hanya dengan teman-temannya.
Via sangat senang karena dia bisa pergi dengan Kevin, orang yang dikagumi. Entah hanya sebatas kagum atau dia sudah ditahap jatuh cinta. Memang Kevin perhatian kepadanya, tetapi terkadang dia juga berpikir mungkin jika bersama dengan yang lain dia juga adalah sosok yang perhatian.
"Uh, kenapa tiba-tiba kepalaku sedikit pusing." Ucap Via sambil memegang kepalanya sambil sedikit memijatnya.
"Sungguh jika akan sakit jangan sekarang,oke." Gumamnya.
Author Pov End
Kevin Pov
Aku berjalan ke bawah dimana ayah dan bunda berada, aku akan perpamitan terlebih dahulu dan tentunya meminta uang saku hahaha.
"Ayah, bunda Kevin mau berangkat dulu hmm dan minta uang dong buat jajan hihihi." Pintaku malu-malu.
Ayah dan bunda tertawa, kenapa akhir-akhir ini mereka sering menertawakan ku😑 lalu ayah berkata"Kamu udah berani ajak anak orang tetapi uang masih meminta."
Aku mendengus sebal dan menjawab dengan sindiran."Siapa ya yang tidak mengijinkan ku untuk bekerja part time?"
Ayah mengambil dompet dikantong celananya mengeluarkan uang."Nih, cukupkan? Iya ayah yang gak ngebolehin kamu bekerja, karena nanti siapa yang bakal nerusi bisnis ayah dan bunda."
"Iya-iya yah, Kevin mengerti. Cukup kok, makasih yah. Kevin berangkat dulu yah, bun." Pamitku kepada mereka.
Aku berjalan ke garasi untuk mengambil motor. Ayah membelikanku motor seminggu yang lalu.
Sebenarnya aku punya motor di Jakarta, tetapi katanya yang di Jakarta biar disana toh ada yang mengurus. Jadi aku ya senang-senang saja wkwk.
Aku memanaskannya sebentar sebelum berangkat, aku sudah diberitahu dimana alamat kost Via jadi aku tinggal otw saja. Hatiku sangat deg-degan. Aku menjalankan motorku dan membelah jalanan Surabaya.
30 menit kemudian aku sudah sampai didepan gerbang kost Via, aku mengirimkan pesan kepadanya bahwa aku sudah sampai didepan kostnya.
Sekitar 5 menit kemudian aku melihat seseorang membuka gerbang kost, dan ternyata itu Via. Waaah, sungguh malam ini dia sangat cantik meskipun berpakaian simple.
"Sudah lam nunggunya, Vin?" Tanya Via menyadarkanku.
Aku menggelengkan kepala lalu menjawab."Belum kok, yaudah ayo berangkat nanti keburu kemalaman."
Aku memberikan helm kepadanya. Setelah dia menaiki motorku, akupun melajukan motorku menuju tempat pasar malam diadakan.
Sepanjang perjalanan kami hanya diam, aku bingung harus membuka topik apa. Dan sepertinya Via sangat menikmati perjalanan, jadi aku pun memilih untuk diam.
Kurang lebih 20 menit perjalanan kami sudah sampai di pasar malam, ini malam Minggu jadi sangat ramai.
Setelah memarkirkan motor, kami berjalan masuk ke kawasan pasar malam.
Tiba-tiba Via berkata."Vin nonton tong setan yuk."
Sungguh dia memang beda dari gadis yang lain, aku sudah menyiapkan mental jika Via mengajakku menaiki komedi putar atau kora-kora, tetapi dia malah mengajakku untuk melihat tong setan.
Akupun mengiyakan ajakannya, aku menyuruhnya untuk mengantri dan aku membeli tiket. Antrianya lumayan panjang jadi sedikit lama.
Tiba diantrian kami, aku dan Via berjalan menuju ke atas. Aku melihat ternyata ada pemotor wanita. Sebenarnya ini termasuk wahana yang ekstrim menurutku.
Tidak menunggu lama pertunjukan pun dimulai, Via bersorak-sorak dengan penonton yang lainnya. Aku fokus melihat wajah senangnya.
Setelah menonton tong setan, aku mengajaknya untuk membeli makanan ringan. Aku tahu dia pasti belum makan begitupun denganku, ya membeli makanan ringan dulu untuk mengganjal perut.
"Kamu mau apa?" Tanyaku kepadanya.
Via tampak berpikir."Gimana kalau bakso bakar aja?" Jawabnya dan bertanya kepadaku.
"Oke let's go, kita beli bakso bakar." Ucapku sambil menggandeng tangannya dan berjalan menuju penjual bakso bakar.
Oh sungguh kenapa aku sangat berani menggandeng tangannya? Apakah ini termasuk insting?
"Mas, beli bakso bakarnya 20 ribu ya pedas manis aja." Kataku kepenjualnya setelah kami tiba disana.
Setelah beberapa saja pesanankupun jadi, aku membayarnya. Kami duduk disalah satu kursi yang disediakan oleh penjualnya.
Kevin Pov End
Alivia Pov
Aku terkejut saat Kevin tiba-tiba menggenggam tanganku, rasanya aku mau meleleh. Senang? Bahagia? Tidak usah ditanya lagi, tentu aku senang dan bahagia.
"Setelah makan ini mau mencoba wahana apa lagi?" tanya Kevin sambil mengunyah bakso bakarnya.
"Kalau mau ngomong itu ditelan dulu.. Keliling-keliling aja gimana? Maksudnya cuma lihat-lihat." Jawabku sambil membersihkan area mulutku.
"Oke siap." Kata Kevin semangat.
...****************...
Setelah selesai berkeliling kami memutuskan untuk makan malam lalu pulang karena ini sudah pukul 22:00.
Saat diperjalanan mencari makan, tiba-tiba hujan turun.
Aku berteriak kepada Kevin."Hujan Vin, kita cari tempat buat berteduh dulu aja."
"Oh itu didepan ada warung makan, kita berteduh sekalian makan disana gimana? Tetapi hanya warung kaki lima, kamu mau?" balasnya sambil berteriak juga.
"Gakpapa, aku juga biasa makan makanan kaki lima bukan bintang lima." Jawabku sambil sedikit mencubit pinggangnya. Dia tertawa renyah. Aku sangat bahagia melihat dia tertawa sangat lepas.
Sesampainya di warung kami langsung memesan makanan yaitu pecel lele. Aku memang sudah terbiasa makan seadanya, sebenarnya aku sedikit khawatir dengan Kevin. Apa tidak apa-apa dia makan seadanya begini? Maksudku dia orang yang berada pasti makanannyapun berkelas, seperti waktu aku makan di rumahnya waktu itu.
Aku memberanikan diri bertanya kepadanya."Kamu enggak kenapa-kenapa makan sederhana begini?"
Kevin tersenyum kearahku lalu menjawab."Memangnya kenapa? Kamu pasti berpikir bahwa aku kalau makan harus ke restoran mewah begitukan? Jujur aku lebih suka makan makanan kaki lima, rasanya lebih nikmat👍."
Aku tersenyum mendengar jawabannya, berarti meskipun Kevin orang kaya tetapi dia hidup dengan sederhana.
Aku dan Kevin mengobrol sangat banyak menunggu hujan reda.
Alivia Pov End
Author Pov
Keesokkan harinya Rina dan Nagita sedang berada di rumah Amel. Mereka terlihat panik karena ini sudah pukul 11 tetapi Via tidak membalas pesan bahkan tidak bisa dihubungi.
Sesiang-siangnya bangun, Via tidak akan bangun lebih dari jam 10.
"Nak, kenapa kalian tidak pergi ke kostnya saja? Siapa tahu jika memang Via belum bangun." Saran ibu Amel.
Setelah mendengar saran tersebut mereka baru sadar, kenapa tidak daritadi saja mereka langsung ke kost Via🤦
Beberapa saat kemudian mereka bertiga sampai di kost. Amel bertanya terlebih dahulu kepada pemilik kost apakah Via keluar kost atau tidak. Pemilik kost menjawab bahwa dia belum melihat Via pagi ini.
Mereka bertiga tambah panik ketika mengetuk pintu kamar Via, tetapi tidak dibukakan. Rina berinisiatif meminta kunci cadangan ke pemilik kost.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments