Guangzhou
Grup Gu menghadapi badai serangan hacker, banyak data-data penting dan rahasia yang diambil maupun dihancurkan.
Saham Grup Gu mulai menurun dari hari ke hari. Kakek Gu sebagai Ketua Grup Gu sampai harus meninggalkan pulau tempatnya tinggal selama ini, untuk datang langsung ke perusahaan.
"Apa yang terjadi?" Kakek Gu bertanya dengan wajah muram. "Kenapa perusahaan kita menjadi target ONET?" Kakek berdiri di jendela bergaya Prancis di ruangan ketua sambil memegang tongkat yang menopangnya berjalan.
Wajah Gu Xin Ji pun tak kalah muram, aura dingin dan kejam menguar dari tubuhnya. "Aku akan mengatasinya."
"Kakek sebaiknya pulang." Gu Xin Ji berkata sambil memandang asistennya, Lin Chao yang dipandang paham dengan tatapan sang tuan mengangguk. "Silahkan, Tuan Tua."
Kakek Gu memandang wajah cucu kesayangannya sesaat sebelum melangkah pergi, namun kakinya berhenti melangkah ketika mencapai pintu, dan menolehkan kepalanya ke arah Gu Xin Ji. "Selesaikan secepatnya, jangan biarkan berlarut-larut."
"Baik." Jawab Xin Ji malas.
"Oh ya, dan satu lagi Xiao Ji, aku ingin bertemu cucu mantuku."
Bagai disiram air es di seluruh tubuh, Gu Xin Ji ingat bahwa dia belum memberi kabar apa pun pada istrinya. "Apakah dia akan marah?" tanyanya dalam hati.
"Hao'er sedang berlibur, aku akan menyuruhnya pulang menemuimu."
Kakek Gu kemudian melangkah dengan riang. Dia tahu kemampuan cucunya dengan pasti. Cucunya pasti memiliki rencana makanya membiarkan perusahaan di serang dari luar. Selama ini tim IT nya sangat hebat, belum pernah ada yang bisa menerobos hingga mendekati lever terdalam. Dan selama ini tak ada yang tahu kalau spesialisasi sebenarnya dari Gu Xin Ji adalah Hecker dengan nama lain ZOZ (Zero One Zero).
Setelah kakek Gu pergi, Lin Chao yang telah menginstruksikan supir Wu Chen untuk mengantar kakek Gu kembali ke Villa Lan Hua, masuk ke ruangan dengan wajah serius.
"Bagaimana?" tanya Presiden Gu.
"Sudah ketemu pengkhianatnya Tuan." sambil menyerahkan dokumen berisi data-data para pemegang saham yang mencoba menyabotase Grup Gu.
Adalah Jiang Wei salah seorang pemegang saham ke tiga terbanyak, yang sejak lama selalu bermanuver untuk menggulingkan Gu Xin Ji, Jiang Wei adalah teman ibu Gu Fushen dan Gu Xin Ji, dia merasa kematian Shen Yan ibu Gu Xin Ji adalah karena kelalaian Gu Fuchen ayah Gu Xin Ji.
"Lanjutkan rencana, Aktifkan tim Alfa sekarang!" Perintah Gu Xin Ji dingin, kekejaman terlihat nyata di sinar matanya.
Lin Chao menghubungi seseorang di telpon genggamnya dan berkata "Lancarkan serangan balik!"
Dalam sekejap internet meledak, foto-foto mesum dari beberapa pemegang saham grup Wusheng saingan bisnis grup Gu, data penggelapan pajak dari Jiang Wei maupun perbuatan tercela lainnya dari saingan bisnis Grup Gu yang lainnya, terpampang nyata di internet bahkan menjadi tranding nomor lima di Baidu.
Tentu saja ONET yang merupakan Hecker penyerang sudah duluan dilumpuhkan.
Saat ini ONET yang berkedudukan di Hongkong sedang menangis darah karena serangan balik Gu Xin Ji telah menghancurkan perangkat canggihnya dan bahkan melumpuhkan tangan kanannya karena tersengat arus listrik di perangkat yang sedang dimainkan.
Data-data yang terhampar di internet tentu saja didapat dari set komputer canggih milik ONET.
Mereka yang telah di "telanjangi" perbuatannya oleh Presiden Gu Xin Ji merasa menyesal membuat skema melawan Xin Ji, padahal mereka tahu dengan pasti kalau Gu Xin Ji tidak pernah lunak menghadapi musuh-musuhnya. Bahkan bisa dibilang sangat kejam.
Sekarang, mereka harus berhadapan dengan direktorat perpajakan dan terancam bangkrut, sedangkan yang memiliki wanita simpanan harus siap-siap di hadapkan pada proses perceraian yang tentu saja akan menguras harta kekayaan mereka karena harta mereka berasal dari sang istri.
Pembalasan Gu Xin Ji memang kejam, tanpa pandang bulu.
Semua musuhnya dibuat merinding, mereka lalai, dibuat terlena karena merasa telah mematahkan sayap Gu Xin Ji dengan turunnya harga saham dan data-data perusahaan yang hancur.
Xin Ji masih mengamati pergerakan sahamnya ketika Lin Chao masuk, wajahnya yang cemas membuat alis Xin Ji berkerut heran
"Apa yang salah?" tanyanya.
"Presiden..... Nyonya..... Nyonya ada di baidu." Setelah berkata Lin Chao menunduk, ia tidak berani menatap wajah sang tuan.
Rambut Lin Chao serasa berdiri tegak, rasa dingin merayap dari tulang punggungnya, dia menggigil. Kalau bisa memilih, dia lebih memilih lembur bersama bosnya semalaman daripada harus menyampaikan berita tentang nyonya.
Lin Chao tahu persis, kalau tuan mudanya perlahan mulai mencintai nyonya muda. Sejak tuan muda mengejar nyonya hingga ke Korea, perasaan tuan muda perlahan bergeser, apalagi semenjak tahu kalau CEO Song Hyun juga menyukai nyonya.
Sekarang di Baidu, beredar foto-foto nyonya dan Tuan Song Hyun, Lin Chao jadi gugup.
Semakin tenang tuan mudanya, semakin marah dia, dan semakin kejam pembalasannya. dan sekarang..... sekarang.... Lin Chao merasa bom bisa sewaktu-waktu meledak disekitarnya.
Xin Ji dengan tenang melihat berita istrinya bersama Song Hyun dan anaknya. Mereka nampak seperti keluarga yang beranggotakan 3 orang. Semakin dia menggulirkan layar hp semakin muram mukanya.
Apalagi spekulasi netizen mengatakan bahwa Yan Hao adalah istri CEO Song Hyun.
Aura yang dipancarkan Xin Ji semakin kelam. "Song Hyun.... Kau mencari kematian!" Xin Ji mendesis kejam.
"Panggil Charles kemari!" Perintah Xin.
"Baik."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments