Chapt 20. Dia...Saudara Iparmu

Gong Yu sedang memilah-milah foto yang baru selesai dicetak di kamar gelap, sebagai seorang fotografer, dia lebih senang menggunakan kamar gelap (dark room) dengan aneka cairan kimia daripada menggunakan yang lebih praktis seperti printer khusus pencetak foto, lebih awet dan maksimal alasannya, juga seperti membawa ke nuansa masa lalu.

Karakternya memang lebih unik, khas seorang seniman. Dia terhenti di sebuah foto yang berlatar belakang sunset yang indah, di pantai berlari 3 bocah kecil gemuk yang dari jauh nampak sangat imut dan menggemaskan, dari pakaiannya seperti mereka kembar, dengan 1 perempuan dan 2 laki-laki, tidak terlalu jelas jika dilihat sepintas. Dibelakang mereka ada seorang wanita cantik yang menyusul. Tertegun sejenak, Gong Yu memperhatikan profil wanita itu dengan seksama.

Penasaran, dia segera meraih kamera yang biasa dipakainya untuk memeriksa kapan foto itu diambil. Karena tidak menemukan, dia beralih ke PC tempat dimana semua hasil fotonya disimpan.

Sedang asik mengutak-ngatik komputernya, pintu ruang kerjanya dibuka, melangkah masuk, sosok berkaki panjang yang menggunakan celana panjang hitam yang disetrika dengan cermat, juga setelan jas mahal yang membalut tubuhnya dengan pas, rambut hitam pendeknya disisir dengan sangat rapi menambah ketampanan dan wibawa khas ningrat, secara keseluruhan penampilannya bisa dikatakan sempurna.

Melihat tidak ada reaksi dari sahabatnya, Xin Ji berjalan mendekat, dan duduk di salah satu sofa yang ada di ruang kerja Gong Yu. Dia melirik sekilas hamparan foto yang berserakan diatas meja, beraneka ragam foto, mulai dari pemandangan pantai, gunung hingga foto-foto wanita cantik, terpampang di atas meja. Matanya terhenti pada sebuah foto dengan panorama pantai dan sunset yang luar biasa indah. Namun bukan itu yang menjadi titik fokusnya. Matanya hampir keluar melihat sosok yang berada di pantai di foto tersebut.

.Mengangkat wajahnya, Gong Yu memeriksa dengan cermat ekspresi sahabatnya. "Bagaimana? tertarik?"

Gong Yu menyeringai puas melihat file di komputernya, ada beberapa gambar yang tertangkap kamera ketika dia membidik suasana pantai, bahkan suasana pasar tradisional. Itu semua tertangkap dengan tanpa disengaja. Dia ingat ketika itu, dia lagi gabut dan dalam mood yang buruk. Untuk menghilangkan kebosanannya dia melakukan perjalanan beberapa jam ke daerah pesisir. Dan disanalah dia menemukan pemandangan yang indah itu.

Dari jendela kamar hotelnya, dia melihat 3 bayi kecil yang putih dan gemuk berjalan beriringan keluar dari toko bunga dengan bayi perempuan cantik di tengah dan bayi laki-laki di depan dan dibelakang, seolah melindungi bayi perempuan cantik itu dari sesuatu yang tidak baik. Bayi perempuan cantik itu memegang karangan bunga yang sangat indah dan diberikan kepada seorang lelaki dewasa di depan toko dan tersenyum dengan manis, dia tidak tahu apa yag dibicarakan tapi lelaki itu menunduk dengan senyum di wajahnya dan menyambut karangan bunga itu dengan bahagia. Pemandangan itu begitu spektakuler dimatanya sehingga dia mengabadikan dengan kameranya.

Saat dia hendak turun untuk bertemu dengan ke tiga bayi mungil itu, dia ditelp dan disuruh kembali karena kakeknya masuk rumah sakit, karena itu lah dia segera melupakan mereka. Beberapa bulan kemudian Gong Yu kembali, Tapi kali ini, dia pergi kepantai, dan dia kembali menemukan keindahan aneh dari ketiga bayi putih dan gemuk itu, mereka berlarian dipantai dengan bahagia dan ada sosok wanita cantik di belakang mereka.