Selama di perjalanan menuju rumah, Yan Hao tertidur, tidurnya begitu rapi dan anggun tanpa sedikitpun menunjukan tanda-tanda mabuk. Orang yang melihatnya tidak akan mengira bahwa wanita anggun yang tidur di mobil adalah wanita yang sama yang baru saja menangis kejer di depan sang suami menuntut agar 'jika diceraikan tunggu sampai bunga-bunganya mekar' jika saja aroma alkohol yang kuat tidak menguar keluar dari mulutnya yang mungil mungkin Xinji juga akan tertipu.
Tiba-tiba suara panggilan dari telpon genggam Xinji memecah suasana sunyi di dalam mobil.
"Ya."
Suara lembut terdengar dari seberang sana, "Kakak Xinji, apakah kita jadi makan malam bersama?"
Xinji tertegun sejenak, gara-gara mengejar Yan Hao yang mabuk ia sampai lupa janji makan malam dengan He Xingying.
"hhmmmm, aku akan datang."
Beberapa waktu kemudian mobil memasuki halaman Villa yang luas, Jinxi turun dari mobil sembari menggendong Yan Hao yang tertidur pulas dalam pelukannya, naik ke lantai atas, ia meletakkan Yan Hao di ranjang besar di kamar tidur utama, membetulkan selimut, setelahnya berbalik memandang bibi Wang dan Butler Li yang mengikuti di belakang.
"Jangan biarkan dia mendekati alkohol." perintah Jinxi dingin, aura dingin yang terpancar dari tubuhnya serasa membekukan hingga ke tulang, bibi Wang dan butler Li hanya diam dan menunduk.
Mereka bergerak setelah Jinxi pergi dan suara mobilnya hilang dari pendengaran. Bibi Wang tahu dengan pasti tabiat Yan Hao saat mabuk, pernah suatu ketika Yan Hao mengira Xinji akan pulang karena hari itu ulang tahun pernikahan mereka, namun hingga larut malam Xinji tidak datang sama sekali, Yan Hao minum beberapa gelas anggur dan akhirnya mulai mabuk, awalnya semua pelayan tidak tahu jika majikan mereka mabuk karena Yan Hao dengan ceria memanggil semua pelayan, mengambil gitar dan bernyanyi di depan mereka mempertontonkan suaranya yang merdu, para pelayan tidak pernah menyangka bahwa nyonya muda mereka memiliki suara yang indah, sejak itu bertambah lagi satu julukan untuk sang nyonya 'peri bersuara emas'.
Setelah bangun keesokan harinya Yan Hao tidak mengingat kejadian semalam, awalnya bibi Wang mengira nyonyanya malu tapi setelah bibi Wang melihat tampang polos Yan Hao dia akhirnya sadar kalau Yan Hao mabuk semalam dan tidak mengingat kejadian pada saat dia mabuk.
Sementara itu di suatu tempat, seorang gadis cantik melangkah turun dari mobil mewah.Gaun malam indah one shoulder membalut tubuh langsingnya dengan anggun ditutupi dengan mantel bulu berwarna gading, melangkahkan kakinya yang dibalut stileto orange ke dalam gedung pencakar langit. Sampai di lantai tiga puluh tiga ia disambut pelayan yang langsung mengantarnya ke ruang pribadi yang sudah dipesan. A Lin memberikan mantelnya kepada pelayan sebelum melangkah masuk dengan anggun.
Tak lama kemudian Gu Xinji datang, melangkah dengan malas dan keanggunan yang tercetak sampai ke tulang. "Kakak Ji" sapa A Lin
Gu Xinji mengangguk dan duduk di hadapan A Lin, mereka makan sambil berbincang hangat, ada kelembutan dalam tatapan mata Xinji, sesekali terdengar suara tawa renyah A Lin, tak lama kemudian Lin Chao datang membisikkan sesuatu di telinga tuannya. "baik." mengambil hp dari tangan Lin Chao dan berjalan menuju jendela bergaya Prancis.
"Mr. Robert. . . . " pembicaraan Xinji sepenuhnya menggunakan bahasa Prancis , dan berbicara sekitar 10 menit tentang jalinan kerjasama antara dia dan Mr. Robert. Setelah selesai dia berbalik dan menatap A Lin, "aku akan mengantarmu pulang."
"Kakak Ji, apakah kamu akan ke Prancis?"
"Hhhmmm."
"Bisakah kita pergi bersama? Aku juga ada kerjaan di sana, rancangan musim dingin akan segera keluar, jadi pertunjukan busana musim dingin harus dimulai. Dan aku ambil bagian di dalamnya."
"Baiklah, aku akan menjemputmu besok pagi."
......................
Sudah sebulan sejak kejadian malam itu, Yan Hao asyik menyiram bunga di kebun bunga miliknya di bagian belakang villa. Ddrrttttttt..... hp nya berbunyi, pada panggilan ketika Yan Hao menjawab.
"Ya."
"Beauty? terdengar keras dan bersemangat dari seberang sana. "Kenapa kau tidak membuka emailmu, kita memiliki banyak pekerjaan."
Yan Hao tidak langsung menjawab, ia bahkan menjauhkan hp dari telinganya yang berdenging lantaran suara keras dari Xiao Yi, tidak ada yang tahu nama samarannya saat sedang bekerja selain Ni Yi agennya.
Sebagai pengisi suara radio maupun seorang dubber baik kartun, drama ataupun perfilman, dia selalu menggunakan nama Beauty, dirinya sendiri merupakan misteri karena pekerjaannya selalu dikirim via email dan di transmisikan ke radio, kalau pun online baik di weibo ataupun youtube dia selalu menggunakan topeng jadi tak pernah ada yang tau wajah aslinya seperti apa, penggemarnya sendiri sudah mencapai beberapa juta di China belum lagi di luar negeri.
"Aku akan membacanya."
"Sebaiknya kau menerimanya, ini kesempatan bagus. Film "Secret of Love" yang digadang-gadang bakalan meledak di pasar dalam negeri maupun Internasinal mencari seorang dubber untuk mengisi suara pemeran utama wanita, karena suara Lin He pemeran utama wanita tiba-tiba hilang, jadi mereka harus menggunakan pengisi suara. Dan kau yang terpilih!" Xiao Yi menjelaskan dengan antusias.
"Baiklah.. baiklah.. aku akan menerimanya,kirimkan skrip dan rekamannya." jawab Yan Hao lembut.
Hening, tak ada suara dari sebrang, Yan Hao melihat hp nya kalau-kalau tanpa sengaja dimatikan, tapi masih tersambung, ketika ia hendak menanyakan kenapa diam, Xiao Yi tiba-tiba bersuara.
"Saudariku, hhmmm....... sebenarnya..... rekaman suaranya dilakukan di Pulau Jeju, Korea Selatan."
Boommm
Kaget, Yan Hao seketika mencari tempat duduk, "Apa? dimana? coba ulangi perkataanmu tadi!"
Sudah menduga reaksi Yan Hao, Xiao Yi segera menjelaskan. "Hao'er, film ini kolaborasi antara Tiongkok dan Korea Selatan, syutingnya juga kebanyakan diambil di sana, jadi.... karena sutradaranya tidak ingin treiler filmnya bocor ke publik sebelum diumumkan maka rekaman suaranya juga di ambil di studio di pulau Jeju."
"Oh, ayolah, Beauty, anggaplah ini sebagai liburan gratis sekaligus bekerja." Xiao Yi merayu.
"Kasih aku waktu sehari, besok akan kuberikan jawabannya."
"Yess!" Xiao Yi melompat kegirangan sambil berjoget, padahal Beauty tidak melihat.
"Aku menunggu kabar baik besok, Beauty"
"Baiklah."
Sampai telp ditutup Xiao Yi, Yan Hao masih linglung, ia tidak Menyangka bahwa pekerjaannya akan membawanya ke Pulau Jeju, salah satu tempat yang sangat ingin dikunjungi. Tersenyum lebar, ia cepat-cepat membuka email yang dikirimkan Xiao Yi kepadanya.
Skrip "Secret of Love" dan rekaman film yang sudah diambil menghiasi layar komputer yang ada di kamarnya. Namun sebelum melihat lebih lanjut, Yan Hao tertarik dengan rekaman suara yang dikirim secara anonim di Wechatnya.
"Aahhhh.... Kakak Ji, Pelan-pelan, sakiiiiiit."
Suara dari rekaman yang di buka Yan Hao seketika membuat matanya terbelalak. Air mata menetes di pipinya yang putih, tangannya menekan jantungnya yang berdegup hebat, mematikan rekaman suara yang masih berlanjut dengan adegan-adegan yang tak sanggup di dengar, Yan Hao bergetar hebat.
"Gu Xinji, ini terlalu kejam, aku membencimu! Hiks... hijs... hiks.... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rahma Saleh
lanjutkan 💪
2023-08-22
0
Manda
pelakor muncul
2023-08-22
0
Yumie Ayumia Atashi
Keren kak ceritanya menarik, lanjutkan berkaryanya...
2023-08-19
1