Yan Hao berjalan menuruni tangga satu per satu sambil menyeret koper berisi pakaian dan perlengkapannya.
Bibi Wang yang sedang berada di lantai bawah terpana melihat nyonyanya, "Nyonya, mau kemana?"
"Bibi Wang, saya akan melakukan perjalanan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda. Saya mungkin tidak akan kembali, kalau Xinji bertanya, katakan saja, saya sedang berlibur."
"Terima kasih sudah menjagaku selama ini," Yan Hao memeluk bibi Wang, matanya yang indah memerah. Kemudian melangkah pergi.
Butler Li cepat-cepat menghubungi tuan mudanya, "Halo," suara seorang wanita menyambut kepala pelayan Li,"
Heran, Butler Li kembali menatap telpnya, namun nomor yang terhubung adalah memang milik tuan muda Xinji.
"Nona, ijinkan saya berbicara dengan tuan Xinji."
"Kakak Ji lagi ke kamar mandi, saya akan sampaikan ketika dia kembali." A Lin mematikan telp Xinji, dan tersenyum puas. Rekaman suara anonim yang di terima Yan Hao memang dikirim olehnya.
Malam itu dia berpura-pura mabuk, dia mencoba menjerat Xinji untuk tidur dengannya, namun tanpa di duga, Xinji membawanya ke kamar mandi hotel dan mencelupkan kepalanya ke dalam westafel untul membuatnya sadar, suara-suara yang dihasilkan memang kedengaran ambigu, dan dia berhasil merekamnya tanpa sepengetahuan Jinxi, tujuannya tidak lain ingin membuat Yan Hao berpisah dengan Xinji.
Butler Li marah, dia merasa tuan mudanya terlalu kejam, berduaan dengan seorang wanita sedangkan istrinya ditinggalkan sendiri merana selama bertahun-tahun di rumah. Tapi apa yang bisa ia lakukan, dia bukan ayah Yan Hao, dia hanya seorang kepala pelayan.
Di sisi lain, Yan Hao menuju apartemen Ni Yu dengan taxi yang sebelumnya sudah ia pesan. Pak Chao sempat menawarkan untuk mengantar tapi Yan Hao menolak.
Nomor undian yang ditulis Yan Hao malam itu menggunakan punggung Xinji sebagai alas benar-benar keluar, Pak Chao menangis tak percaya, dengan semangat ia pergi memberitahu nyonyanya, namun Yan Hao hanya tertawa dan berkata kalau itu keberuntungan Pak Chao.
Pak Chao makin sedih, dia merasa berutang sangat banyak dengan nyonya mudanya, Yan Hao seperti tahu jika ia membutuhkan banyak uang, anaknya sakit leukimia dan membutuhkan dana tidak sedikit, dengan uang undian yang didapatnya ia akan bisa merawat anaknya hingga sembuh.
"Hao'er, paspormu adakan?"
"Hhmmmm," Yan Hao
Belakangan ini, Yan Hao sering melamun, dia kadang-kadang linglung, Ni Yu tahu masalah yang dihadapinya tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, masalah rumah tangga mereka hanya bisa diselesaikan oleh mereka sendiri.
Tepat apabila Yan Hao mengambil pekerjaan ini, tinggal jauh dari tempat yang membuatnya trauma bisa menenangkan.
Setelah sampai ke Bandara Internasional Incheon, mereka langsung bertolak menuju Pulau Jeju dengan penerbangan berikut. Senyum Yan Hao merekah melihat keindahan didepan matanya. Mereka langsung menuju studio sulih suara HM. Entertainment.
"Menejer Soo Ji Wu," sapa Ni Yu hangat, menjabat tangan Ji Wu.
"Kita akan mulai bekerja besok, jadi kalian bisa beristirahat hari ini. Aku akan membawa kalian makan siang."
"Apakah kalian suka makanan laut?"
"Tentu saja." Ni Yu menjawab antusias.
Kerja sama itu berjalan lancar, Yan Hao bahkan melupakan kalau dirinya adalah seorang istri yang belum di cerai, dan bahkan berpikir bahwa sebentar lagi dia akan menjadi janda. Tapi tanpa diketahuinya Xinji begitu marah saat mendengar berita Yan Hao pergi dari rumah dan dia baru terima kabar setelah beberapa hari.
"Lin Chao, selidiki, nyonya pergi sama siapa dan kemana, cari! bawa kembali setelah ketemu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Tae Kook
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
2023-08-15
2
#Dian#
Saya tereksitasi banget nih untuk nunggu lanjutan ceritanya, you go thor!
2023-08-15
1