Yan Hao di jemput CEO Song Hyun keesokan harinya. Mereka melaju ke arah luar kota tempat dimana rumah CEO Song berada.
Ketika sampai di eumah CEO Song, Song Yi Mei sedang duduk di depan pintu sambil memeluk boneka beruangnya. Mata anak berusia tiga tahun itu tidak berkedip menatap jalanan, saat melihat mobil CEO Song memasuki halaman dia berdiri dan berlari menyambut sang ayah yang baru melangkah turun dari mobilnya, di belakangnya sang pengasuh berlari mengejarnya.
"Ayah!" sambil merentangkan tangan kecilnya memeluk sang ayah.
CEO Song menunduk menyambut anaknya dalam pelukan. Kemudian matanya berpindah ke belakang, "Lihat siapa yang datang."
"Tanteee!" Yi Mei memanggilnya malu-malu.
"Yi Mei cantik, ngapain aja tadi sayang?" Yan Hao bertanya lembut. Ia tersenyum lembut melihat Yi Mei, hatinya bahagia, ada kelembutan dalam tatapan matanya.
"Mei nunggu ayah, Mei rindu ayah." Jawab Yi Mei malu-malu.
Hari itu, mereka bertiga menghabiskan waktu di arena permainan, mereka seperti keluarga yang beranggotakan tiga orang. Yi Mei tidak pernah jauh dari Yan Hao dan Yan Hao dengan senang hati memeluk bahkan menggendong si kecil Yi Mei, sedangkan CEO Song Hyun dengan setia menemani mereka.
Ketika mereka tiba di rumah Song Hyun, Yi Mei tertidur di pelukan Yan Hao, tangan kecilnya memeluk leher Yan Hao dengan kuat. Yan Hao membawa Yi Mei masuk dan menidurkannya di ranjang bayi miliknya.
Saat Yan Hao turun ke lantai bawah, dia melihat CEO Song berdiri di depan foto di dinding ruang keluarga mereka, bukan hanya satu foto namun ada beberapa foto.
Yang membuat Yan Hao terpana, foto di pigura besar yang menempel di dinding, foto wanita menggunakan gaun pernikahan cantik berwarna gading persis seperti wajahnya.
"Inii. . . . . .?"
"Istri saya, ibunya Yi Mei." CEO Song menjawab sendu.
"Dimana dia? wajahnya..... " Yan Hao tak berkedip memandang potret di dinding.
"Kamu akhirnya paham kan mengapa saya ingin sekali bertemu denganmu." Song Hyun memandang lekat wajah Yan Hao.
"Tapi saya bukan dia."
"Saya tahu."
"Dimana dia?" Yan Hao bertanya lembut.
"Meninggal dua tahun yang lalu, saat Yi Mei berumur setahun."
"Maafkan aku." Yan Hao merasa bersalah menanyakan hal sensitif itu.
"Nggak apa-apa, bukan salahmu."
"Yi Mei... tahu?"
"Sekarang tahu."
"Hao'er.... bisakah.... kamu menunda kepulanganmu? hanya beberapa hari." CEO Song bertanya penuh harap.
"Saya berharap saya bisa, tapi...... saya harus menyelesaikan prahara rumah tanggaku sekarang. Maafkan saya."
"Jika....Ini jika, Hao'er.... Jika dia lebih memilihnya?"
"Maka aku akan pergi." Yan Hao menjawab tegas.
"Bisakah....Bisakah.... kau datang kepadaku, jika itu terjadi?" Song Hyun berharap.
"Aku tidak tahu, tapi aku berharap itu tidak terjadi." Yan Hao menatap Song Hyun, "Aku bukan penggantinya, Hyun Oppa."
"Aku tahu, dan aku tidak menganggapmu penggantinya. Aku hanya ingin kamu datang padaku jika kamu butuh sandaran." Song Hyun menjawab dengan tenang.
Yan Hao memalingkan wajahnya, dia tidak ingin melihat tatapan penuh harap Song Hyun.
Sementara itu, lalu lintas media sosial di Korea sedang meningkat, pencarian panas telah memasuki topik baru.
Kepergian Yan Hao, Song Yi Mei dan Song Hyun di wahana permainan di abadikan oleh paparazy. foto-foto mereka yang sedang menaiki wahana permainan maupun yang sedang berjalan sambil menggandeng tangan kecil Yi Mei, menjadi tranding baik di media sosial Korea maupun di Tiongkok.
Banyak yang mengira bahwa Yan Hao telah menikah dengan CEO Song Hyun bos besar dunia hiburan di Korea dan telah memiliki satu anak.
CEO Song yang telah mengetahui bahwa mereka bertiga telah menjadi topik pencarian terpanas di Korea maupun China tidak melangkah keluar untuk mengklarifikasi rumor yang beredar, sehingga rumor menjadi semakin panas bahkan menjadi gila-gilaan.
Netizen yang sangat pandai mencari informasi, mulai menggali kehidupan Yan Hao dan CEO Song.
Mereka jadi tahu jika Yan Hao adalah Beauty yang selama ini adalah misteri, karena selama ini Beauty selalu tampil menggunakan topeng.
Meskipun itu hanya spekulasi netizen namun mendekati kebenaran. Netizen jadi heboh, spekulasi mulai berkembang dengan liar
(Ya Tuhan, apakah dia Beauty)
(Ternyata Beauty secantik itu)
(Wajahnya secantik namanya)
(CEO Song, tolong wajah idola saya ditampilkan utuh)
(Nenekku selalu bahagia mendengar suara Noona Beauty, Nenek menderita insomnia tapi setelah mendengar suara Noona, nenekku jadi bisa tidur nyenyak)
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Manda
AW...lain pula
2023-08-22
0
Manda
jangan² kembar
2023-08-22
0
Fatma Wati
penasaraaaannnn
2023-08-18
1