Gu Xinji merobek kertas-kertas yang diambil di atas nakas di dalam kamar tidur utama, matanya memancarkan aura kejam yang dingin. Tangannya terkepal erat, "Yan Hao, menjadi hantu pun kau tetap adalah istriku," desisnya.
Lin Chao masuk dan melihat kertas yang berhamburan di lantai, diantaranya nampak tulisan "perceraian" dan kalimat dengan huruf kapital besar "SUAMIKU, AYO BERCERAI" bibirnya berkedut, hampir tertawa tapi tak berani. Nyonya mudanya sangat berani, biasanya tuan muda acuh tak acuh terhadapnya dan selalu meninggalkan rumah tanpa beban, namun kali ini, sungguh ironis, nyonya mudanya berani meninggalkan tuan muda yang perkasa.
Menjaga wajahnya tetap datar, Lin Chao mendekat, "Tuan, Nyonya berada di Korea."
"Siapkan pesawat!" Perintah Xinji, berbalik menuju ruang kerja.
Biasanya ada bouqet bunga yang indah di meja kerja, yang mengeluarkan aroma menenangkan, belakangan dia baru tahu kalau Yan Hao sering merangkai bunga yang berasal dari kebun bunga di taman belakang. Bunga yang dirangkai pun berganti-ganti setiap hari, aroma yang keluar juga berbeda, tapi selalu membawa ketenangan.
Sekarang dalam vas di meja kerja hanya ada beberapa bunga yang tidak mengeluarkan aroma bahkan tidak sedap dipandang.
Saat melintasi kamar Yan Hao, terasa kosong, hatinya rasanya seperti tercubit, 'apa yang salah?' tanyanya dalam hati, selama ini dia baik-baik saja, kenapa sekarang pergi. Banyak pertanyaan yamg tidak bisa di jawab.
Di Korea......
Yan Hao tenggelam dalam pekerjaan, dia seperti menyatu dengan karakter yang di isinya, dan bukan hanya satu karakter, namun ada beberapa karakter yang di isi, kemampuannya dalam merubah suara sangat menakjubkan, mereka seperti berhadapan dengan beberapa orang berbeda.
Di luar ruangan, Ceo HM. Entertainment sedang mengamati rekaman suara dari Yan Hao, dari awal dia masuk hingga adegan berakhir matanya tidak pernah lepas dari sosok yang berada di balik kaca besar kadap suara. Terpesona tepatnya.
Gadis itu cuma menggunakan setelan kasual, rambut hitam panjang bergelombang di kuncir longgar di belakang kepalanya, anak-anak rambut melekat di sekita lehernya yang jenjang, kaos putih gading ditutupi blezer hijau pastel menampilkan sosok muda dan cerah, wajah kecil nan cantik dengan hidung mancung yang runcing, dihiasi sepasang alis yang melengkung dengan indah, tahi lalat di ujung mata kanannya menambah pesona misterius. Kepalanya mengenakan Head Phone dan matanya serius menatap setiap adegan dari protagonis wanita di drama Secret of Love.
Saat menoleh ke arah kaca, tatapan mereka bersirobok, Jantung Song Hyun serasa berhenti, wajah itu, mata itu kenapa terlihat persis sama dengan Bao Yu nya. Mata Song Hyun berkaca-kaca, kalau dia tidak menyaksikan sendiri istrinya di kuburkan dia mungkin akan mengira gadis itu Bao Yu, istri yang sangat dirindukannya.
Song Hyun berjalan naik ke ruangannya di lantai atas. Kantor HM. Entertainment cuma terdiri dari lima lantai dan studio rekaman ada di lantai tiga, ruangan Ceo di lantai paling atas yaitu lantai lima, meskipun begitu HM. Entertainment banyak mencetak artis-artis Korea berbakat, bahkan drama maupun filmnya sudah menembus kancah Internasional.
"Lin Da, bawa data-data pengisi suara Secret of Love keruangan saya." Perintah Song Hyun di telp, matanya menerawang jauh, memorinya seperti memutar ulang kenangan-kenangannya dengan Bao Yu.
Tok.. tok.. tok... bunyi ketukan di pintu.
"Masuk!"
"Ini data yang bapak minta." Lin Da menyimpan berkas di atas meja kerja Song Hyun yang dipernis mengilap.
Segera Ceo Song membaca data pengisi suara drama kerja sama Tiongkok-Korea "Secret of Love"
"Beauty, Tiongkok?" Song Hyun membaca dalam hati.
"Kamu mengenal Beauty, Lin Da?" tanya Song Hyun.
"Tidak secara spesifik pak, yang saya tahu, dia pengisi suara dari Tiongkok."
Song Hyun mengetuk-ngetukan jari di meja, seperti berpikir, "buat janji makan malam dengannya." Song Hyun berkata.
"Baik, pak."
Sementara itu, pesawat pribadi milik Gu Xinji landing di Bandara Internasional Jeju. Gu Xinji turun dari pesawat menggunakan kacamata hitam dan stelan hitam buatan tangan yang dikerjakan dengan detail dan rapi. Seluruh tubuhnya mengeluarkan aura kesombongan, dingin, dan tidak bisa di dekati. Raut wajahnya keras, rahangnya persegi dengan bibir seksi yang terkatup rapat, disebelahnya ada Lin Chao sang asisten pribadi.
Kaki panjangnya melangkah turun diikuti Lin Chao. Sang asisten berlari kecil membuka pintu mobil Bentley hitam yang sudah terparkir di bandara. Mereka bertolak menuju Villa tepi laut milik keluarga Gu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rahma Saleh
bagus ❤️❤️
2023-08-23
0