Niall Adrian Sahasya & Pamella Audrey

Niall Adrian Sahasya, atau dia biasa di panggil Niall {Bacanya Nayel ya guys hehe}

Niall adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dia memiliki adik laki-laki yang masih bersekolah, sedangkan Papa nya seorang wakil direktur dari perusahaan besar di Jakarta. Dan Papa nya adalah adik dari pemilik perusahaan itu. Sehingga dalam hal ini, keluarga nya adalah orang yang di segani, dan punya nama yang baik. Niall memiliki hobi membaca, bermain musik, olah raga dan sangat pintar bermain golf.

Niall dulu juga sempat tinggal dan bersekolah di Swiss ketika Papa nya di kirim untuk bertugas di perusahaan cabang yang ada disana selama beberapa tahun. Dan setelah selesai Niall kembali lagi ke Indonesia.

Meski Niall dari keluarga yang kaya dan berpengaruh tetapi dia tumbuh dan sejak kecil di ajarkan untuk menjadi pribadi yang bersahaja dan tidak sembunyi di balik nama besar orang tua nya. Niall di ajarkan bertanggng jawab untuk semua hal yang terjadi pada dirinya dan tidak memanfaatkan nama dan kekayaan keluarga nya. Sehingga Niall juga akhirnya menjadi pribadi yang apa ada nya, baik dan juga selalu menghargai orang lain.

Niall memiliki wajah tampan, mata biru, memiliki dagu belah dua yang semakin membuat wajahnya terlihat tampan sekali. Rambutnya berwarna cokelat, baru saja dia ubah penampilannya itu, sebelumnya dia mengenakan cat rambut berwarna pirang. Bibir tipis nya yang menggoda dan senyumnya yang manis akan membaut orang yang melihatnya bisa menoleh dua kali.

Ketampanan Niall di warisi oleh Papa nya. Adrian Sahasya atau yang kerap di panggil Adri. Papa Niall adalah wakil direktur perusahaan besar di Jakarta. Papanya mengurus perusahaan itu bersama dengan Kakaknya yaitu Om nya Niall, bernama Aditya Sahasya.

Memiliki keluarga yang terpandang dan dmterkenal di kalangan pebisnis sukses. Sedikit membuat Niall merasa di mudahkan untuk beberapa hal. Akan tetapi Niall tidak mau memanfaatkan previlage yang di miliki keluarga nya. Sejak kecil Niall di ajarkan untuk bisa bertanggung jawab dan menjaga sikapnya agar tidak menjadi anak yang manja dan memanfaatkan kekayaan orang tua nya. Niall tidak bisa melakukan itu. Didikan kedua orang tua nya begitu keras hingga membiatnya bisa menjadi pribadi yang mandiri sampai saat ini.

Niall memiliki riwaat penyakit jantung. Beberapa bulan yang lalu dia baru selesai melakukan operasi pencakokkan jantung. Niall menerima donor jantung dari seseorang, yang akhirnya membuat Niall bisa sehat seperti ini. Niall sangat bersyukur sekali, hidupnya bisa terselamatkan. Jika tidak menerima jantung itu, mungkin Niall sudah meninggaI dunia. Tetapi Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk hidup. Niall dan keluarga nya sangat bersyukur dengan hal itu.

Niall juga memiliki kekasih bernama Pamella. Yang adalah sahabat masa kecilnya dan mereka saling jatuh cinta, menjalin hubungan lalu bertunangan.

Pamella adalah seorang gadis cantik, ceria dan dia sudah mengenal Niall sejak kecil. Dulu orang tua nya tinggal di Swiss dan rekanan bisnis dari Papa Niall. Dulu dia tinggal di Swiss begitu juga dengan Niall. Karena orang tua mereka sering bertemu sehingga dia dan Niall juga bersahabat sejak kecil. Lalu kebersamaan itu membuat  mereka saling jatuh cinta ketika remaja. Niall kembali ke Indonesia bersama orang tua nya dan Pamella juga kembali lagi ke Indonesia. Sehingga mereka melanjutkan hubungannya tanpa masalah apapun dan juga kemudian berpacaran. Orang tua saling setuju  dan mereka bertunangan. Tetapi semua hancur ketika Niall meninggalkannya dengan cara seperti ini. Pamella hancur sekali. Niall sangat jahat padanya. Tega sekali melakukan ini.

Ketika itu di rumah sakit, Niall terbaring lemah dan Pamella dengan setia menjaga Niall setiap hari karena cinta nya begitu besar kepada lelaki itu.

"Mamamu bilang mereka sudah mendapatkan donor jantung untukmu." Pamella memeluk Niall dengan bahagia. "Akhirnya sayang, penantian kita berujung baik." Gumam Pamella.

Niall tersenyum menatap tunangannya. Pamella-nya yang cantik. Gadis itu adalah teman masa kecilnya yang kemudian menjadi tunangannya. Pamella selalu setia menunggunya, meskipun masa depan mereka tak pasti, meskipun Niall bolak balik harus masuk rumah sakit karena kondisinya. Niall bahkan di diagnosa oleh dokter bahwa dia tidak akan bisa hidup lama kalau dia tidak segera mendapatkan donor jantung.

"Syukurlah sayang, aku.. aku benar-benar senang sekali, setidaknya kalau operasi ini berhasil, aku bisa menjadi lelaki yang sempurna untukmu." Ujar Niall dengan suara lemah, wajahnya memucat.

"Operasi ini pasti berhasil." Pamella menatap Niall dengan mantap. "Dan bicara apa kau tentang lelaki sempurna??? Entah kau berjantung sehat atau tidak, kau adalah kekasih sempurna untukku."

"Tetapi aku takut. Aku takut ketika operasi berjalan, ternyata jantung itu tak cocok untukku."

"Jantung itu cocok untukmu, mereka sudah memeriksa nya."

"Bagaimana kalau terjadi komplikasi dan pada akhirnya aku tetap akan mati di meja operasi????" Tanya Niall.

"Niall sayang????." Pamella menyela, mengingatkan. "Hidup dan mati itu Allah yang menentukan, yang penting kau semangat, dan berjuang. Allah pasti melihat betapa inginnya kau hidup. Betapa inginnya aku agar kau hidup." Dengan lembut Pamella mengecup dahi Niall. "Operasi itu pasti akan berhasil, percaya padaku. Dan kah akan sehat lalu kita bisa menjalani hubungan kita lebih bahagia dan merencanakan pernikahan seperti yanv kau inginkan."

Niall tersenyum dan menggenggam jemari Pamella dengan lembut. "Thanks sayang, kau tahu, aku selalu mencintaimu."

"Dan akupun demikian adanya, sayang."

Mereka saling menguatkan satu sama lain. Pamella sangat berharap operasi Niall berjalan dengan baik dan berhasil.

***

Beberapa hari kemudian......

Operasi itu berhasil. Jantung baru itu cocok dengan sempurna di rongga dadanya. Niall bisa merasakan detaknya yang kuat, penuh vitalitas, memompa darahnya ke seluruh tubuhnya, membuatnya merasa kuat.

Siang itu Niall terbangun lagi, karena mimpi itu, mimpi yang selalu mengganggunya sejak dia dioperasi, mimpi tentang seorang gadis, dengan cincin dan gaun pengantin, yang sedang menangis. Menangis sejadi-jadinya.

"Sayang." Pamella menggenggam jemarinya, mencoba menenangkan napas Niall yang memburu, "Kau mimpi buruk lagi????"

Niall mencoba memfokuskan matanya, dan menemukan wajah Pamella yang cantik, sedang menatapnya dengan cemas. Dia lalu mengernyit. Pamella masih tetap sama, masih tetap cantik, masih tetap setia, masih tetap mencintainya sepenuh hati. Tetapi kenapa dia tidak bisa merasakan hal yang sama??? Jantungnya sudah tidak berdebar penuh cinta ketika melihat Pamella, debaran itu tidak terasa lagi, hampir terasa hambar, hampir seperti Niall sudah tidak mencintai Pamella lagi. Tetapi bagaimana bisa???? Niall seharusnya tidak berubah secepat ini, tidak ada yang berubah darinya, kecuali..... Jantungnya.

Ya. Meskipun tidak bisa dijelaskan secara logika. Jantung baru itu tidak berdebar untuk Pamella. Jantung itu hanya berdebar untuk seorang perempuan. Perempuan yang selalu ada di mimpinya.

"Apakah kau memimpikan perempuan itu lagi???" suara Pamella gemetar dan air mata menetes ketika Niall memalingkan muka tidak bisa menjawab. "Apakah aku... apakah aku akan kehilanganmu, Niall???"

Hening.

Bahkan Niall sendiri tidak mampu berkata. Hanya detak jantungnya yang berdegup di keheningan ruang perawatan itu, seakan-akan memanggil kekasihnya.

***

```

★★★NIALL ADRIAN SAHASYA★★★

```

                    ★★★PAMELLA AUDREY★★★

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

wah..jan2 pake jantung Alex lg...

2023-08-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!