Melihat keadaan Bos nya yang sudah tidak sadarkan diri. Membuat Marco langsung ambil tindakan, dia langsung mengarahkan semua anak buahnya untuk menembak habis anak buah dari Michael. Marco yang langsung membawa Martin ke rumah sakit, menyerahkan tentang penyerangan yang masih terjadi di rumahnya pada Degar dan anak buahnya. Marco juga menghubungi anak buahnya yang lain untuk segera datang ke mansion.
Saat ini Marco hanya panik karena melihat keadaan Martin yang sudah tidak sadarkan diri dan darah yang belum berhenti mengalir dari perutnya yang terkena tembak.
Sampai di rumah sakit, segera Marco membawa Martin ke ruangan pemeriksaan. Dan segera Martin di bawa ke ruang operasi untuk melakukan opperasi. Marco hanya menunggu di kursi tunggu depan ruang operasi. Suara dering ponsel memecah keheningan di tengah malam. Marco segera merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya.
"Hallo, ada apa Gar?"
"Semuanya sudah teratasi, Cammora Of Naples sudah pergi karena mereka kewalahan dengan kita. Namun, aku tidak menemukan Nona Flower dimana pun. Dikamarnya pun tidak ada" ucap Degar.
Seketika tatapan Marco langsung menajam. "Cari dia sampai ketemu, jika Tuan Besar tahu, maka dia akan murka"
"Akan aku usahakan untuk segera menemukannya"
Marco kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celana. Mengusap wajah kasar dengan apa yang dia dengar itu. "Sepertinya Michael sengaja melakukan hal ini, karena memang dia ingin membuat Tuan hancur dengan membawa lagi wanita yang dia cintai. Sial, aku sudah lengah"
Setelah memakan waktu cukup lama, akhirnya operasi Martin berjalan lancar. Namun pria itu masih belum sadarkan diri. Marco hanya menunggunya dengan terus berharap jika Arumi akan ditemukan dengan segera, sebelum Martin sadarkan diri. Karena jika Martin tahu kalau Arumi hilang, pastinya dia akan murka dan marah besar. Dan yang akan terkena marah adalah Marco dan anak buah yang lain.
"Sial, sepertinya memang sudah ada rencana dari Michael untuk menghancurkan Tuan Martin"
Marco rasanya jadi ikut bingung sekarang, dia tahu bagaimana Tuannya yang selalu tulus dalam mencintai. Tapi ketika wanita yang dia cintai, pergi atau berpaling maka hidupnya akan benar-benar hancur.
Dua hari berlalu dan Martin baru sadarkan diri pagi ini. Efek dari kehilangan cukup banyak darah membuat dirinya mengalami koma dua hari ini. Namun, sampai saat ini Marco dan yang lainnya belum bisa menemukan keberadaan Arumi.
"Marco, dimana wanitaku?" tanya Martin yang sudah tidak bisa menunda lagi untuk menanyakan keberadaan Arumi yang belum juga terlihat sampai saat ini.
Marco terdiam, dia jadi bingung harus mengatakan apa saat ini. Apalagi ketika dia tidak bisa berbohong pada Martin. Karena pria itu akan semakin murka jika dirinya berbohong.
"Nona tidak ditemukan setelah penyerangan itu terjadi. Kami sudah mencoba mencarinya, namun maish belum menemukan keberadaan Nona" ucap Marco.
Martin langsung menatap Marco dengan tajam, tangannya memukul pinggiran ranjang dengan keras. "Sial, sepertinya dia memang memanfaatkan waktu itu untuk pergi meninggalkan ku. Selama ini semua yang dia ucapkan hanya kebohongan, karena dia masih saja mencari cara untuk kabur dariku"
Marco hanya diam saja, mendengarkan ucapan Martin dengan segala kekesalannya. Marco sedikit berpikir hal yang sama dengan Martin, karena saat penyerangan itu jelas Arumi tidak keluar dari kamarnya. Namun kenapa tiba-tiba dia menghilang setelah penyerangan malam itu.
"Marco, temukan dia dengan segera dan aku ingin memberinya pelajaran!" tekan Martin.
"Baik Tuan"
Martin yang sangat marah ketika mendengar Arumi yang tidak ada sekarng. Berpikir kalau ternyata Arumi memang sengaja pergi disaat suasana yang genting. Arumi yang memang sudah berencana meninggalkannya. Begitulah pikir Martin saat ini tentang Arumi yang pergi di dalam penyerangan itu.
********
Ruangan gelap dengan cahaya yang remang-remang dari jendela yang sedikit terbuka. Teriakan keras wanita yang meminta untuk dilepaskan dari ruangan gelap menyeramkan ini. Wajah wanita itu sudah lebam karena sebuah pukulan, blum lagi kaki dan tangannya yang di ikat kuat hingga memerah karena terus mencoba untuk bisa melepaskan ikatan di kaki dan tangannya.
"Lepasin aku, sialan!" teriak Arumi saat dia melihat dua orang yang masuk ke ruangan gelap dimana dirinya di sekap.
Tawa keras dari wanita yang masuk bersama dengan seorang pria. "Kau tidak akan bisa lepas lagi dari kita. Karena selamanya kau akan bersama dengan Mike disini, dan aku akan kembali lagi bersama Martin"
Arumi menatap tidak percaya pada Jolie dan Michael yang begitu memaksakan kehendak mereka. "Aku tidak akan pernah mau, karena ku mencintai Martin"
Michael langsung mencengkram dagu Arumi dengan kencang. Menatapnya dengan tajam. "Berani sekali kau menolakku dan membantah. Ingat, sekarang ini kau akan menjadi milikku selamanya. Dan tidak akan pernah lagi bertemu dengan Martin apalagi kembali bersama dengannya"
Arumi menatap Michael dengan matanya yang berkaca-kaca. Sungguh dia tidak pernah menyangka akan seperti ini. "Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah mau sama kamu. Karena yang aku cintai Martin, bukan kamu!"
Plak,, sebuah tamparan keras di pipinya membuat Arumi kembali merasakan nyeri di pipinya itu. Namun dia tidak akan pernah mengalah dan takut hanya dengan sikap kasar dari Michael ini. Karena Arumi yakin dengan hatinya, jika dia hanya akan bersama Martin. Pria yang sudah membuatnya jatuh cinta.
Michael menendang kaki Arumi hingga tubuh gadis itu terjungkal. Pertama kali bertemu dengannya di sebuah pesta malam itu. Dan Michael cukup tertarik dengan kecantikan Arumi yang terlihat alami, apalagi wajah asli negara asalnya malah semakin membuatnya terobsesi untuk bisa mendapatkannya.
Dan Michael meminta Jolie untuk kembali masuk ke dalam kehidupan Martin dan mengetahui bagaimana perkembangan Martin dan Arumi. Hingga keduanya memang sengaja bekerja sama untuk melakukan ini.
"Flower, sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan Martin lagi. Karena dia akan menjadi milikku selamanya" ucap Jolie dengan penuh penekanan.
Arumi hanya diam, dia tidak bisa bangun lagi setelah di tendang oleh Michael hingga jatuh terjungkal. Ari matanya menetes begitu saja, dia selalu berdo'a dalam hati agar Martin akan segera datang menemuinya dan membebaskan dia dari Michael.
"Jadi, kamu hanya perlu hidup bahagia bersama Mike sekarang. Tidak perlu lagi memikirkan tentang Martin, karena dia akan baik-baik saja bersamaku" ucap Jolie dengan penuh penekanan.
"Tidak akan, aku tidak akan pernah melepaskan Martin sampai kapan pun!" teriak Arumi.
Jolie hanya tertawa mendengar itu, mengangap ucapan Arumi hanya sebuah omong kosong yang pastinya tidak akan pernah terjadi.
"Lihat saja, sampai kapan kau akan bisa bertahan. Karena saat ini kau berada di tempat yang jauh dari jangkauan Martin" ucap Jolie sambil terkekeh pelan.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Becky D'lafonte
ternyata ulah si joli sm mike,, kasian arumi di siksa, terus martin jg salah sangka sm arumi
2023-08-29
0
Sarah Harona
Arumi trus yg di siksa ya Thor
2023-08-28
0
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Pemikiran Martin salah paham tentang Arumi..😏
2023-08-28
0