Arumi menatap pemandangan diluar jendela mobil yang dia tumpangi itu. Rasanya masih terlalu kesal karena Martin yang terus memaksanya untuk kembali ke rumahnya. Padahal jelas jika Arumi memang tidak pernah mau kembali padanya. Arumi tidak pernah mau terjebak dengan pria menyeramkan seperti Martin. Karena sekarang entah bagaimana dirinya bisa mendapatkan kebebasan jika terus berada di bawah kekuasaan Martin.
Greppp.. Martin yang memeluk tubuh Arumi dari belakang. Gadis itu yang sejak tadi duduk dengan memunggunginya, membuat Martin tahu jika Arumi memang sedang sangat kesal padanya. Namun sekarang Martin akan mencoba untuk merubah sikap arogan dan kasarnya itu. Martin akan berusaha untuk bersikap lembut pada Arumi.
Arumi hanya diam saat Martin memeluknya dan menciumi bahunya dengan lembut. Yang jelas sekarang dia masih kesal dan bingung, kenapa Martin yang selalu menahan dirinya tanpa alasan yang pasti. Belum ada jawaban yang tepat menurut Arumi tentang Martin yang menahan dirinya ini.
"Sayang, jangan cemberut terus seperti itu. Kau semakin terlihat cantik dengan wajah kesalmu. Aku minta maaf kalau tadi terlalu kasar padamu, tapi aku hanya ingin membuat kamu tetap bersamaku" ucap Martin, dia mengecup kembali bahu Arumi dengan lembut.
Arumi menghela nafas pelan, dia sedikit menoleh pada Martin yang memeluknya itu. Tapi kembali lagi fokus menatap ke arah luar jendela. "Sebenarnya kenapa harus menahanku?"
"Karena aku mencintaimu dan ingin kau menjadi milikku selamanya" ucap Martin apa adanya.
Bahkan pertemuan pertama kali dengan Arumi yang bahkan perempuan itu sendiri tidak mengingatnya. Tapi Martin tidak bisa melupakannya, membuat dia yakin akan perasaan cinta yang sedang dirinya rasakan saat ini. Martin hanya ingin mencoba memulai kisah yang baru dengan Arumi, setelah dia hampir saja tidak percaya lagi akan cinta sejak dikhianati oleh Jolie.
"Tapi kalau aku tidak bisa membalas cintamu, bagaimana?" tanya Arumi, meski dia juga tidak yakin dengan pertanyaannya sendiri. Jelas sekarang saja setiap dia berdekatan dengan Martin seperti ini selalu membuat jantungnya berdebar.
Martin tersenyum tipis, dia mengecup pipi Arumi dengan lembut. "Aku akan berusaha membuat kau jatuh cinta padaku, faham? Jadi jangan lagi berpikir untuk pergi dariku, karena kau tidak akan bisa melakukannya"
Arumi terdiam mendengar itu, jelas dia tidak pernah menyangka akan membuat seorang Martin sampai melakukan hal ini padanya. Martin yang akan berjuang untuk membuat Arumi jatuh cinta.
Bukankah ini terdengarnya aneh? Padahal diluar sana banyak sekali wanita cantik yang mengejar Martin, tapi sekarang malah dirinya yang ingin membuat wanita malam seperti Arumi untuk jatuh cinta padanya. Mungkin hal ini bisa dianggap sebuah keberuntungan bagi Arumi.
"Kalau begitu, bisakah jangan bersikap kasar padaku" lirih Arumi, dia mempunyai pengalaman buruk dengan tindak kekerasan dalam hidupnya.
Martin mengangguk, dia akan berusaha untuk itu. "Aku akan berusaha untuk bersikap lebih lembut lagi padamu. Tapi satu hal yang aku tidak suka, aku tidak pernah suka dibantah. Apalagi jika kamu membangkang, jadi aku tidak akan bisa bersikap lembut jika kau melakukan pembangkangan"
Arumi hanya menghembuskan nafas pelan, memang tidak akan mudah membuat seorang pria seperti Martin bisa benar-benar berubah dengan lembut. Tetap saja jika hidupnya terusik dan seseorang membuatnya kesal, dia tidak akan bisa meredam amarahnya begitu saja.
Marco yang sedang tadi hanya diam dan fokus pada kemudinya. Dia jelas mendengar semua percakapan Martin dan Arumi, hanya saja dia tidak mengerti yang mereka bicarakan karena mereka yang berbicara dengan bahasa Indonesia.
Namun, melihat sikap Martin, membuat Marco berpikir jika Bosnya itu sedang mencoba untuk membujuk Arumi untuk tidak terus berlari darinya. Hal ini yang membuat Marco cukup heran dan aneh dengan sikap Martin pada seorang wanita.
Martin yang dia kenal adalah sosok pria yang tidak bisa mengampuni jenis pembangkangan. Namun pada Arumi ini, dirinya terlihat berbeda sekali. Bahkan malah Martin yang membujuk gadis itu agar tidak terus mencoba pergi darinya.
Untuk pertama kalinya aku melihat Tuan Besar seperti ini pada seorang wanita.
*******
Akhirnya Arumi tetap kembali ke kastil mewah ini. Mungkin memang disini dirinya harus berada dan menikmati hidupnya. Karena sekarang Arumi sadar jika dirinya juga telah dibeli oleh Martin, hingga tidak mungkin rasanya jika Martin akan membiarkannya lepas begitu saja. Dia adalah barang yang dibeli dengan harga yang mahal.
Meski sudah mendengar Martin mengungkapkan cinta. Tapi Arumi masih belum sepenuhnya percaya, karena dia yang menganggap jika pertemuannya dengan Martin terlalu singkat hingga rasanya tidak mungkin untuk langsung jatuh cinta. Apalagi untuk seorang pria seperti Martin. Tidak semudah itu untuk Arumi percaya kalau memang Martin mencintainya.
"Ayo istirahat" ucap Martin yang langsung menggandeng tangan Arumi dan membawanya ke lantai atas.
Kali ini Arumi hanya menurut saja karena memang dirinya juga tidak bisa lagi membantah Martin. Sepertinya memang dia sedang pasrah saja dengan apa yang terjadi. Karena sudah mencoba melarikan diri dari rumah ini pun, Martin tetap menemukannya. Membuat Arumi pasrah saja dengan alur hidupnya yang akan seperti apa saat ini.
"Jangan mencoba untuk pergi lagi, karena aku tidak akan pernah membiarkan kau pergi dariku. Faham?!" ucap Martin dengan penuh penekanan.
Arumi hanya mengangguk dengan helaan nafas panjang, dia duduk di depan meja rias. Bahkan dirinya belum sempat mengeringkan rambutnya yang masih tergulung handuk itu. Martin yang keburu datang dan langsung memaksanya untuk kembali pada rumah mewah ini.
Melihat wanitanya yang sedang mengeringkan rambutnya, membuat Martin tersenyum. Rasanya ada kesenangan tersendiri saat dia melihat Arumi yang sekarang sudah kembali ke rumahnya ini.
"Prcayalah, kau akan bahagia bersamaku" ucap Martin yang menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur dengan tangan menjadi bantalan. Menatap langit-langit kamar dengan senyuman yang entah sejak kapan dia jadi sering tersenyum seperti ini.
Arumi selesai mengeringkan rambut dan menyisirnya dengan rapi, lalu dia berjalan ke arah Martin yang berada di atas tempat tidur. Naik ke atas tempat tidur dan duduk bersila di dekat Martin berbaring.
"Tapi apa kamu yakin? Bukannya ada Jolie ya yang masih ada di hati kamu itu" ucap Arumi.
Wajah penuh senyum itu langsung berubah muram saat mendengar ucapan Arumi barusan. Sungguh Martin masih tidak bisa mendengar Arumi membahas tentang masa lalunya. Hatinya pernah begitu disakiti begitu dalam oleh wanita yang pernah dia cintai.
"Sayang, bisa untuk tidak membahas itu" ucap Martin dengan suara rendah.
Arumi ikut membaringkan tubuhnya di samping Martin, membuat pria itu langsung membawanya ke dalam pelukan dan mengecup beberapa kali keningnya. Arumi menatap Martin dengan lekat, terkadang jelas sekali dia melihat ada luka yang mendalam yang disembunyikan oleh pria sangar di hadapannya ini.
"Memangnya kamu sangat mencintainya ya?" tanya Arumi.
Martin menghembuskan nafas kasar, tahu kalau wanitanya ini memang suka ngeyel. "Dulu iya, tapi sekarang aku begitu mencintaimu"
Arumi hanya tersenyum saja mendengar itu, dia menyandarkan kepalanya di dada Martin dan memejamkan matanya dengan tenang.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Becky D'lafonte
jgn banyak tanya lg rumi,, yg penting km nurut sm martin dia pasti akan memperlakukanmu dengan baik
2023-08-25
0
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Nah gitu dong akur..😁😁
Martin ❤️ Arumi...
2023-08-22
0
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Lanjut terus say...🥰🥰
2023-08-22
0