Acara pesta ini yang sangat meriah dengan ramainya orang-orang yang datang. Arumi juga sudah sangat cantik setelah dia dibantu untuk bersiap oleh pelayan dan di makeup juga. Martin terus menggandeng tangan Arumi dengan bangga. Karena sekarang dia sudah mempunyai pendamping saat pergi ke acara pesta seperti ini.
Martin langsung membawa Arumi ke beberapa rekan kerjanya dengan memperkenalkan Arumi. "Oh ya, perkenalkan ini istriku"
Arumi langsung terbelalak mendengar itu, dia menatap Martin dengan terkejut. Sungguh tidak menyangka jika Martin akan memperkenalkan dirinya seperti itu. Padahal jelas mereka tidak mempunyai hubungan apapun. Jelas sekali kalau Arumi ini hanya seorang kupu-kupu malam yang di tahan oleh Martin di kastil mewahnya.
"Wah, lepas dari Jolie ternyata sudah mendapatkan yang baru ya"
Mimik wajah Martin langsung berubah saat nama Jolie di sebut. Sungguh masih bisa merubah suasana buruk dalam dirinya ketika ada seseorang yang menyebutkan nama Jolie di depan dirinya.
"Jangan membahas wanita itu!" tekan Martin yang langsung membuat lawan bicaranya bungkam.
Arumi langsung menatap ke arah Martin dengan bingung. Namun nama wanita itu seolah membuat Arumi yakin jika Martin memang mempunyai hubungan khusus dengan wanita bernama Jolie itu.
Aku harus tahu siapa Jolie, kalau aku bisa bertemu dengannya. Aku akan buat mereka kembali dan aku bisa bebas dari Martin. Lagian aku yakin kalau dia bersama denganku hanya untuk melampiaskan saja.
"Ayo kita pergi" ucap Martin yang langsung membawa Arumi pergi dari sana. Menuju ke tempat lain, membalas sapaan dari beberapa orang yang menyapanya.
Arumi hanya tersenyum dan mengangguk saja saat lagi-lagi Martin memperkenalkannya sebagai istri pada orang-orang disana.
Dia ini tidak memberikan kejelasan tentang semua ini. Tapi sudah mengaku aku sebagai istrinya saja.
Arumi terus mengikuti kemana pun Martin pergi, karena dia juga tidak mau kalau sampai dia tersesat di pesta ini. Kan tidak lucu kalau itu terjadi.
"Hai, Martin"
Martin langsung menghentikan langkahnya, seketika tangannya langsung menggenggam erat tangan Arumi saat seorang wanita cantik dan seksi datang menghampirinya. Arumi menatap tangannya yang di genggam cukup erat oleh Martin, dia ingin melepaskannya, namun tidak bisa. Arumi menatap wanita cantik di depannya itu.
Siapa wanita itu? Apa dia adalah Jolie?
"Ada apa?" tanya Martin dengan suara rendah dan tatapan yang begitu dingin.
"Martin, kau tidak mungkin melupakan aku 'kan. Kita sudah lama tidak bertemu. Jadi sekarang aku datang untuk sekedar menyapa" ucap Jolie.
Martin memalingkan wajahnya, seolah dia memang tidak mau saling tatap bersama dengan Jolie saat ini. "Aku tidak perlu kehadiranmu, lagian sekarang aku sudah mempunyai wanitaku"
Mendengar itu, tangan Jolie langsung mengepal erat. Dia menatap wanita yang berdiri disamping Martin itu. Sungguh membuatnya kesal sekali sekarang karena ternyata Martin sudah bisa berpaling darinya yang selama ini selalu merasa paling dicintai oleh Martin.
"Haha, baiklah. Aku senang kalau memang kau sudah bisa melupakan aku" ucap Jolie dengan tertawa hambar.
Benar, dia adalah wanita masa lalu dari Martin.
Arumi menatap wanita cantik dengan penampilan cukup seksi itu. Tubuhnya yang bagus membuat Arumi saja sebagai seorang wanita memang memujinya jika dia memang cantik.
"Hai Babby, ada apa?"
Cengkraman tangan Martin pada Arumi semakin kencang saat dia melihat seorang pria yang datang menghampir Jolie dan mereka saling memberikan kecupan di bibir. Membuat Martin kesal dan tidak bisa menahan amarah dalam dirinya ini.
Tiga tahun lalu, Martin merasa dunianya yang hampir sempurna karena dia mempunyai seorang kekasih yang baik seperti Jolie. Sampai dia memutuskan untuk segera menikahinya.
Namun, beberapa hari lagi ke acara pernikahan, Martin harus melihat Jolie yang sedang bercinta dengan Michael, musuhnya sejak dulu dalam dunia gengster. Membuat Martin merasa jika dunianya runtuh saat itu juga. Hingga dia merasa trauma akan cinta dan gangguan disfungsi ereksi itu terjadi setelah itu.
Dan selama tiga tahu, Martin menjadi dirinya yang tidak bisa lagi menyentuh wanita. Sampai dia bertemu kembali dengan Arumi yang bisa menyembuhkannya. Tapi luka itu masih ada saat dia bertemu dengan Jolie sekarang.
Apa mungkin cinta terkhianati ya? Atau cinta bertepuk sebelah tangan?
Arumi yang jadi bingung sendiri menilai semua ini. Bagaimana dirinya yang sekarang melihat kemarahan di mata Martin saat melihat Jolie dan pria yang baru saja datang. Entah kenapa Arumi malah merasa tidak tega dengan Martin saat ini. Terlihat jelas Martin yang terluka dengan cintanya pada Jolie.
"Sayang, aku ingin pergi kesana, ayok" ucap Arumi sambil mengelus dada Martin dengan lembut. Jelas kakinya sudah cukup bergetar karena dia berani melakukan itu. Tapi sekarang dia mencoba untuk membantu Martin agar tidak terlihat menjadi pria bodoh di depan Jolie.
Martin tersenyum tipis, seolah dia baru saja mendapatkan cahaya terang setelah semua bayangan masa lalu menghampirinya. Dia menoleh dan tersenyum penuh arti pada Arumi. Hal itu malah membuat Arumi takut sendiri.
"Baiklah, kau mau kemana pun akan aku turuti Sayang" ucap Martin sambil mengecup pipi Arumi. Sengaja ingin membalas Jolie yang juga menunjukan kemesraannya di depan Martin.
Melihat Martin dan Arumi pergi dari hadapannya, tangan Jolie langsung mengepal kuat. Langsung menjauhkan wajahnya saat Michael ingin menciumnya kembali.
"Cukup Michael, aku tidak bisa terus seperti ini" tekan Jolie sambil menatap kesal pada Michael.
Michael tertawa pelan, dia mengusap bibir Jolie dengan jempolnya. "Memangnya kau bisa apa? Kau hanya akan menjadi boneka aku selamanya"
Jolie menepis kasar tangan Micahel, tentu dia sangat kesal dengan pria itu.
*******
Martin membawa Arumi keluar dari gedung pesta itu. Moodnya sudah hancur ketika dia bertemu dengan Jolie barusan. Martin yang masih menahan diri agar tidak melakukan hal diluar batas. Marco sudah membukakan pintu mobil untuk Tuannya.
Arumi malah merasa berada di dalam sebuah penjara keheningan sekarang. Martin yang hanya diam dengan wajah datar dan tatapan dinginya, apalagi Marco yang juga sama seperti itu. Sementara Arumi seperti sedang terjebak sekarang diantara dua pria dingin itu. Membuat dia hanya memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil.
Seandainya ada ponsel, mungkin aku bisa bermain ponsel saat keadaan seperti ini.
Arumi jadi kesal sendiri, karena sampai sekarang keberadaan ponsel dan tasnya yang terakhir kali dia bawa sebelum di culik oleh anak buah Martin ini, entah dimana. Arumi belum mengetahui keberadaan tas dan ponselnya itu.
Apa aku tanyakan saja pada Marco ya? Tapi dia begitu menyeramkan. Ya Tuhan, kenapa aku bisa terjebak dengan pria-pria seperti mereka si.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Lanjut Thorrrr....
2023-08-16
0
🥰🥰 Si Zoy..Zoy..🤩🤩
Sabar ya Arumi...
Maka nya bikin Martin Bucin..biar di belikan ponsel yang baru...😁😁
2023-08-16
0
Sarah Harona
Martin baik loh kalau Arimbinya nurut ..semangat thor
2023-08-16
0