Belenggu Cinta Kupu-kupu Malam
Suara tembakan yang menggema di sebuah rumah mewah di kota ini. Bahkan teriakan orang yang ada di dalamnya terdengar sampai ke jalan besar depan rumah mewah itu. Seorang gadis yang sedang bersepeda di jalanan depan rumah itu langsung mendengar suara kekacauan itu. Dia yang di suruh Ibunya untuk membeli obat ke apotek langsung menghentikan sepedanya.
Berlari ke masuk ke halaman rumah, dimana gerbangnya yang sudah terbuka dan terlihat ada dua mobil yang terparkir asal di halaman. Sepedanya dia biarkan jatuh begitu saja di pinggir jalan. Dia langsung masuk ke dalam rumah lewat pintu samping yang terbuka. Sangat terkejut saat melihat pertumpahan darah disana, dia ingin kembali berlari keluar lagi karena takut melihat keadaan di rumah ini, namun sebuah tangan menahannya.
Gadis langsung menoleh dan melihat pria yang berlumuran darah di bagian perutnya. Dia terkejut melihat itu.
"To-long aku" lirihnya pelan.
Gadis itu langsung berjongkok di depannya, dia membantu pria itu untuk berdiri. "Ayo kita keluar sekarang"
Dengan sedikit kesusahan dia membantu membawanya keluar dari rumah itu lewat pintu samping. Sampai di dekat jalan, pria itu memang sudah terlihat banyak kehilangan darah hingga dia tidak bisa mempertahankan kesadarannya. Hingga akhirnya dia jatuh pingsan begitu saa.
"Hey, bertahanlah, jangan dulu mati. Aku takut kalau sampai aku yang disangka membunuhmu"
Samar, masih terdengar teriakan penuh kepanikan dari gadis remaja yang menolongnya itu. Dan ketika dia sadar, dia sudah berada di rumah sakit dan hanya ada Neneknya disana.
"Dimana Daddy dan Mommy?"
Nenek hanya mengusap air matanya yang menetes begitu saja. Malam itu saat dia pergi belanja dengan supir untuk membeli bahan makanan untuk nanti malam.
Namun saat kembali harus melihat keadaan anak dan menantunya yang meninggal dengan pertumbahan darah. Dia langsung mencari keberadaan cucunya, namun tidak ada. Hingga ada seorang gadis remaja yang datang untuk mengambil sepeda yang dia tinggalkan di depa gerbang rumah itu. Dia yang memberi tahu keadaan cucunya yang berada di rumah sakit. Bahkan cucunya itu sempat koma beberapa hari.
"Daddy dan Mommy kamu sudah tiada Nak, kamu harus kuat ya Sayang. Biarkan bersama Nenek saja"
Dan sosok remaja 17 tahun yang penuh keceriaan dan kehangatan itu, langsung berubah sejak saat itu. Mewarisi kekayaan Ayahnya di luar negara membuat dia tumbuh menjadi sosok menyeramkan dan dingin tak tersentuh.
******
Martin Mexim, pria berusia 27 tahun yang sekarang sudah menjadi seorang bos mafia terkenal di negaranya. Mempunyai perusahaan yang sukses dan juga sebuah bisnis hitam di balik perusahaan utamanya. Siapa yang berani membuat masalah dengannya, maka akan dia bantai habis. Sama seperti dengan kematian orang tuanya.
Hidupnya tidak baik-baik saja, di saat dia hampir menikah dan harus menerima kenyataan jika calon istrinya sedang bercinta dengan musuh besarnya. Membuat dia mulai benci dengan sosok perempuan. Sampai hanya ada satu perempuan yang masih dia ingat sampai saat ini, dialah gadis remaja yang menolongnya saat itu. Namun dia berada di negara Neneknya, dan Martin sudah mencarinya, namun anak buahnya tidak menemukan keberadaannya.
Sebuah mobil sport keluaran terbatas berhenti di sebuah club malam. Seorang yang keluar dari mobil dengan pakaian serba hitam, lalu membukakan pintu mobil untuk Tuan Besar. Martin keluar dengan wajah dingin dan sangar. Wajahnya yang nyaris tidak pernah tersenyum karena memang hidupnya yang gelap tanpa sebuah senyuman sama sekali.
Masuk ke dalam club terbesar dan terkenal di kota ini. Seorang Mami yang menjadi pemilik club ini langsung menyambutnya dengan tatapan menggoda. Namun tentu tidak akan pernah berarti apapun untuk seorang Martin Mexim.
"Tuan Martin, apa ingin barang terbaru?" tanya Mami.
Barang yang disebutkan adalah seorang wanita malam yang biasa Martin sewa dari club ini. Hanya untuk senang-senang saja.
"Tuan saya ingin minum saja disini, nanti akan saya hubungi kalau memang membutuhkan teman berbincang" ucap Degar, asisten terbaik Martin yang mempunyai tubuh tinggi besar dengan tato di sebelah wajahnya. Memang terlihat sangat menyeramkan.
"Ah, baiklah, Mami tunggu ya"
Setelah Mami pergi, Martin terus berjalan menuju ruangan VVIP yang biasa dia gunakan. Namun langkahnya terhenti saat seseorang tidak sengaja menabrak tubuhnya. Degar yang berada di belakang Martin langsung maju ke depan untuk menghadang wanita itu. Namun tangan Martin yang terangkat, menandakan jika Degar harus diam. Maka dia tidak jadi melakukannya.
"Maaf Tuan, saya tidak sengaja" ucapnya dengan sedikit gemetar, dia tahu siapa pria yang tidak sengaja dia tabrak ini. Dia adalah pelanggan setia Mami yang terdengar beringas, dan isu yang dia dengar da juga seorang mafia.
"Kau"
Wanita itu langsung merasa bingung saat Martin yang malah terlihat terkejut saat dia mendongakan wajahnya. "Maaf Tuan, saya tidak sengaja. Tolong maafkan saya"
"Flower, apa yang kamu lakukan pada Tuan Martin?" Mami yang langsung datang saat terlihat ada kerusuhan di dalam clubnya ini.
Wanita yang di panggil Flower itu langsung menoleh pada Mami, dia menundukan wajahnya. "Maaf Mami, aku tidak sengaja menabrak Tuan Martin"
"Kau ini, kenapa selalu ceroboh sekali. Sudah pergi sana" ucap Mami dengan menggerakan tangannya.
"Tidak! Aku ingin dia temani aku malam ini"
Deg...
Wanita bernama Flower itu yang baru saja ingin melangkah pergi, langsung terdiam seketika. Sungguh pelanggan yang paling dia hindari adalah Tuan Martin ini. Jika yang lainnya sangat ingin untuk menjadi pelanggannya, tapi tidak dengan Flower, dia takut melihat wajahnya saja.
"Ah, apa anda memang ingin Flower untuk menemani anda malam ini, Tuan" ucap Mami dengan senyum semangat, karena pastinya dia akan mendapatkan bayaran besar.
"Tidak bisa Mami, aku sudah punya pelanggan lain. Maaf Tuan Martin, lain kali saja"
Dengan cepat Flower pergi, padahal hari ini memang dia sudah tidak mempunyai pelanggan lain. Tapi untuk melayani Tuan Martin dia sangat takut.
"Degar, dapatkan wanita itu untukku!"
"Baik Tuan"
Mami hanya terdiam melihat Martin dan Degar yang sudah masuk ke dalam ruangan VVIP. "Ya ampun Flower, kenapa kamu menolak si. Kamu akan mempunyai masalah besar"
Dini hari ini ketika Flower yang berjalan menuju jalan untuk menghentikan taksi dan pulang. Namun tiba-tiba seseorang menutup kepalanya dengan sebuah kain hitam. Sebuah mobil yang langsung berhenti di depannya dan langsung membawa Flower masuk ke dalam mobil itu.
Remang cahaya lampu itu dan cahaya yang masuk dari celah jendela yang pertama kali Flower lihat saat dia membuka matanya. Kepalanya masih terasa sangat pusing.
Tunggu! Apa yang terjadi semalam? Kenapa dia bisa berada di sebuah kamar luas bak istana ini dengan tempat tidur king size yang empuk dan nyaman. Flower langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya, bajunya masih sama, itu artinya tidak ada yang terjadi semalam. Tapi kenapa dia ada disini sekarang.
"Babby, kau sudah bangun"
Deg..
Seorang pria masuk ke dalam kamar itu, tubuh Flower langsung mematung ketika melihat Martin disana. Ya Tuhan kenapa bisa ada dia disini. Flower yang tidak tahu harus melakukan apa selain mencoba kabur dari pria menyeramkan itu.
Dia langsung turun dari tempat tidur dan langsung berlari menuju pintu keluar, namun segera di tangkap oleh Martin dan dengan mudahnya pria itu mengangkat tubuh Flower seperti karung beras, menjatuhkannya dengan kasar di atas tempat tidur. Mengukung tubuh Flower di atas tempat tidur itu.
"Jangan membuat aku marah, karena aku tidak bisa bersikap lembut pada siapapun"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Totoy Suhaya
👆👆
2023-09-07
0
Becky D'lafonte
aku hadir thor
2023-08-24
1