saat ini masih di perpustakaan.
"ayo lapor ke ilgam sekarang jaine kau jaga mayat di perpustakaan itu." kata zenon.
"ok baiklah." kata jaine.
Setelah itu para kesatria pun membawa mayat staff perpustakaan ke tempat pemeriksaan, zenon, jaine, dan tamika lagi bicara sama ilgam menceritakan kejadian tadi.
"jadi dia sangat pintar ilgam dia sudah memprediksi kemungkinan jadi dia orang pintar." kata jaine.
ilgam pun berpikir.
"hmm ok dia bisa memprediksi kemungkinan masa depan jadi dia pasti sangat hati-hati melakukan tindakan nya." kata ilgam.
"ya betul aku pun terkejut dia mengetahui ku di belakang dia." kata zenon.
"so jadi ada solusi." kata tamika.
Ilgam pun berpikir.
"ada si bagaimana malam besok kita menjebak dia." kata ilgam.
"boleh juga tapi kita tidak tau dimana dia membunuh." kata jaine.
Zenon pun senyum.
"Santai jaine, tamika apa kalian tidak sadar kalau kita pergi ke suatu tempat atau di mana pun kita selalu bertemu dengan pembunuh ini." kata zenon.
Jaine pun berpikir sama tamika.
"ya betul si." kata jaine.
"ya tapi apa kau yakin zenon." kata tamika.
Zenon pun senyum penuh yakin.
"ya betul dan aku meminta para kesatria bersembunyi untuk melakukan." kata zenon dan dia pun melihat ke ilgam.
"santai ada magic untuk itu." kata ilgam.
zenon pun menatap langit malam.
"ayo kita lakukan." kata zenon.
keesokan harinya di malam hari zenon, tamika berjalan jalan sesuai tempat si pembunuh Hendak muncul.
Dan suara orang terbunuh terdengar.
"ahh." kata suara itu dengan teriak.
Zenon pun menggunakan kekuatan nya teleport ke tempat itu bersama jaine, tamika dan ilgam dengan kesatria dia Juga berlari kesana diam diam.
Zenon pun berteriak.
"ketemu kau SEMUANYA SERANG!!!." kata zenon yang berteriak.
Para kesatria pun mengepung siap menyerang bersama ilgam. Jaine juga hendak menyerang zenon, dan tamika cuma menunggu.
Kesatria, jaine, ilgam menyerang tapi.
"fire extremely hell." kata death
Death pun membuat kesatria hendak menyerang mereka mati dengan api dia dengan cepat tanpa suara sementara Ilgam, Jaine masih selamat karena Barrier.
"percuma kalian semua main keroyok itu pun tidak berguna tapi." death pun senyum dan tertawa jahat.
"hahahaha." death pun tertawa jahat dan berhenti.
"ok kali ini aku akan bertarung." kata death.
Jaine pun mengeluarkan pedang nya dan Ilgam juga mengeluarkan pedangnya.
"ok mati kita Lawan." kata jaine.
Jaine pun menyerang dengan pedang dia dengan cepat tapi serang jaine tidak berhasil mengenai death.
"apa tidak berhasil." kata jaine yang terkejut.
death pun tertawa.
"kau sebenarnya yang kuat itu pertahanan kamu yang nonexistent physiology saja." kata death.
Ilgam pun menyerang.
"Dragon Noval." ilgam pun menggunakan dragon Noval dan memberikan Serang fisik ke death, death makhluk yang berada di dimensi lebih tinggi tapi cuma sekuat Sage seperti Lesley, dan Erick dia juga bisa membuat ilusi yang membuat orang yang kena atau gelembung yang berisi infinite multiverse dengan lapisan tak terbatas bisa kena ilusi dan ilusi itu bisa menggubah concept dewa yang immortal dan mempunyai regenerasi tinggi bahkan mengubah keberadaan level rendah sampai tingkat dewa itu bisa masih di ubah concept berserta takdir mereka dan bisa menggubah concept dari aturan, Infinite multiverse dengan lapisan tak terbatas dan waktu pun bisa di hentikan dia, dan keberuntungan tak terbatas, menghapus takdir dunia juga bisa.
tapi death Masih tidak terluka dan tubuhnya cuma ke gores dan kembali seperti semula.
"percuma." kata death, death pun menyerang jaine dan ilgam dengan ledakan besar dan membuat zenon, jaine, tamika, ilgam ke suatu dimensi jaine, ilgam terluka.
"sepertinya nonexistent physiology ku zenon itu bisa di berinteraksi dia sama seperti mu." kata jaine yang terluka.
"ini kesempatan mu zenon Lawan dia meskipun i aku juga belum tau kekuatan mu." kata ilgam yang terluka.
Zenon pun mengeluarkan pedang dia yaitu sword of nothingness.
"mari kita bertarung." kata zenon dengan penuh semangat.
Death pun memperlihatkan wujud asli dia yaitu dia adalah kematian manisfate dari ke Matian dia benar benar tidak pernah di lihat atau berbicara normal tanpa izin dengan dia itu susah benar benar wujud abstrak.
"aku akan mengalahkan mu." kata zenon yang penuh semangat.
"baiklah mari kita lihat sesama." kata death dengan senyum yang jahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments