keesokan harinya zenon berjalan ke kantor kesatria untuk bertemu ilgam
sesampainya di sana mereka pun berjalan ke kantor ilgam bersama dengan kesatria muda to tunjukkan.
"wow kantor kesatria kalian juga bagus ya." kata zenon yang kagum.
"ya ini kantor sudah di buat oleh ahli bangunan kuat jadi Bagus dan kokoh." kata kesatria muda tersebut.
"dan siapa kamu." kata tamika.
"oh ya perkenalkan nama ku Erwin Edward panggil aku Erwin saja kok." kata Erwin
Erwin Edward mempunyai rambut hitam dan tubuh dia seperti kesatria biasa berotot dan punya wajah tampan.
"hei Erwin bisa kah kami melihat sistem mu?." katt jaine.
"hmm ku rasa tidak boleh ini privasi." kata Erwin.
"ok aku hargai privasi kamu ya." kata jaine.
Mereka pun sampai ke pintu kantor ilgam.
Oh ya ilgam umur dia 32 dan punya badan kekar rambut warna hitam itu saja.
ilgam pun menyambutnya zenon, tamika, jaine dengan senyum.
"selamat datang zenon, tamika, dan jaine silahkan duduk.
"ok makasih ilgam." kata zenon.
Mereka bertiga pun duduk.
ilgam pun menggunakan muka serius.
"ok boleh kah saya langsung ke intinya?." kata ilgam.
Zenon, jaine, tamika juga menggunakan muka serius dan zenon pun menjawab.
"ya langsung ke intinya." kata zenon.
"ok aku minta ke kalian bertiga untuk membantu menangkap dan mencari bukti tentang pembunuhan ini." kata ilgam dengan serius.
"terus." kata tamika.
"banyak pembunuhan terjadi tapi pelakunya tidak pernah di temukan hanya kalian pertamakali melihat pelaku tersebut yang loncat ke bangunan kan bahkan kita tidak pernah melihat pembunuh itu." kata ilgam.
"oke tapi kami cuma pesan tempat tidur di hotel jadi bisalah memberi kami bertiga tempat tinggal dengan uang." kata jaine dengan senyum jaine Sangat uang.
"ok kami kesatria akan memberi kan kalian bertiga tempat tinggal sementara." kata ilgam.
"ok bagus jadi bisa kami pergi." kata tamika.
Zenon sekarang hampir tidur jadi tamika pun memegang bahu zenon dan menggoyang kan nya.
"hei Bagun." kata tamika.
Zenon pun langsung Bangun.
"ah ya apa." kata zenon yang Bagun.
"zenon kau tadi tidur itu tak sopan loh." kata tamika.
"y maaf aku sangat lelah karena mendengar dengan percakapan ini." kata zenon.
Tamika pun kesal sementara jaine bicara sama ilgam
"ok kalian boleh pergi." kata ilgam.
"ok makasih ilgam." kata jaine.
Mereka bertiga pun keluar dan saatnya malam hari mereka bertiga pun berjalan dan memutuskan ke perpustakaan.
"ok ayo mari baca ini." kata jaine
Mereka pun membaca buku tentang kisah sang pembunuh yang terjadi saat 5 tahun yang lalu bahkan Sage dan Hero pun juga tidak dapat menemukan atau melihat orang itu membunuh karena terlalu cepat bahkan Hero yang mempunyai insting, bisa mencium bau semua orang di kota, dan niat membunuh pun tidak juga bisa menemukan orang ini.
"hmm banyak juga ya korban yang mati karena orang ini." kata zenon yang bersimpati.
"ya betul." kata jaine.
"ya be..." kata tamika tapi zenon memotong pembicaraannya.
"aku merasakan niat membunuh ayo ikuti aku." kata zenon yang langsung berlari ke tempat dimana niat membunuh yang pekat.
Jaine dan tamika Juga mengikuti juga.
Zenon pun menemukan staff dari perpustakaan di tusuk oleh membunuh itu.
zenon pun senyum.
"hei kamu jangan pergi." kata zenon dan zenon pun menembakkan seal untuk menangkap orang itu tapi tidak berhasil.
jaine dan tamika pun datang melihat orang itu juga.
Jaine pun menembakkan chain magic tapi dihindari dengan mudah orang itu.
"siapa kau sebenarnya?." kata zenon.
"aku adalah death itu code name ku bye." kata death yang langsung loncat ke jendela dengan elegan.
zenon pun hendak menggunakan jiwa pelacak tapi tidak berhasil karena ada kekuatan menghalangi.
"sepertinya orang ini akan susah di tangkap." kata zenon.
"ya betul." kata tamika.
"bagaimana kalau kita berpencar aku sama tamika mengejar zenon mengejar dari bawah oke." kata jaine.
"ok aku setuju." kata zenon.
jaine dan tamika pun terbang mereka terbang menggunakan sihir jaine ya.
Sementara zenon lagi mengejar tapi diam diam.
Jaine dan tamika masih mengejar.
"HEI KAMU JANGAN KABUR!!!." kata jaine yang berteriak tapi tamika memukul jaine.
"bodoh entar orang pada bangun." kata tamika.
"hehe maaf ya si pintar hehe." kata jaine
Death lagi loncat ke bangunan ke bangunan lain death pun menggunakan kekuatan membuat angin yang kencang membuat sihir terbang jaine tak terkendali.
"hei curang pakai sihir." kata jaine.
"terus kenapa ini kan sihir aku." kata death dengan sombong.
"rasakan ini!! magic ball." kata jaine yang marah melempar bola sihir yang kuat tapi death memakan bola sihir tersebut dan menembak balik tapi lebih kuat.
"rasakan ini." kata death.
Jaine pun kesusahan menghindari serangan itu tapi tamika juga panik dan menggunakan heal dia ke jaine supaya mana tidak habis atau jaine terluka.
Jaine pun bersiap menyerang.
"mati lah." jaine pun tiba-tiba muncul ke depan death menusuk dia di perut tapi death cuma diam.
"sepertinya kalian bodoh." death pun menghilang dan jaine terkena bola api yaitu bola api zenon. jaine pun terpental jaine juga terjatuh bersama tamika karena jaine langsung tiba-tiba muncul ke depan death tapi jaine lupa tamika tidak bisa terbang kalau tidak di dengan dia oh ya magic terbang jaine itu bisa dimasuki ya magic terbang nya seperti awan yang bisa di naik ki oleh 2 orang penumpang tapi jaine masih bisa terbang tanpa awan.
"sialan kau jaine!!." kata tamika yang terjatuh tapi selamat karena zenon instant teleport ke tamika meletakkan dia ke jalanan dan zenon juga teleport ke jaine meletakkan dia ke jalanan.
"jaine apa kau tidak papa maaf tadi kau terkena bola api ku." kata zenon. Zenon orang nya baik dan selalu tanggung jawab tapi sedikit cuek kalau banyak bicara, dan nasihat juga.
"ya zenon aku tidak papa." kata jaine.
"tamika heal dia." kata zenon.
"ok baiklah." tamika pun memulihkan jaine.
Zenon pun melihat ke langit malam yang indah.
"sepertinya death name code name pembunuh itu jadi ayo lapor ke ilgam sekarang." kata zenon
Continue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Muhammad Rizky Purnama
wah dikit bagus cerita nya
2023-09-16
1