Saat jaine teleport kita balik ke desa kiat cuma melihat tempat tandus tanpa rumah.
"apa yang terjadi di sini bukanya ada banyak rumah di sini?." kata zeno dengan muka bingung.
"Ya betul mana ini desanya." kata tamika dengan muka bingung.
"desa tersebut cuma ilusi buatan ku yang tidak bisa di analisis seorang atau di deteksi seseorang sekuat apapun kemampuan analisis atau di deteksi seseorang percuma karena aku makhluk tanpa keberadaan." kata jaine dengan senyum nya.
"Wow pantesan kekuatan analisis ku tidak berhasil padahal itu bisa analisis seluruh area tanpa syarat loh." kata zenon dengan muka mulai senyum karena ada yang bisa membuat skill analisis tidak berhasil.
"Well terima kasih zenon aku emang kuat meskipun di kalahkan oleh me karena saat do dekat seperti hukum ilusi dan mimpi ku itu bisa di kalahkan oleh mu tapi terimakasih kau telah tetap membuat ku non existance." kata jaine dengan kagum.
tamika mulai melihat ke arah jaine.
"Apa kau tau tentang seseorang bernama Alicia?." kata tamika yang ingin tau.
jaine mulai memakai muka marah dan kesal nya.
"Para Sage itu sombong banget meskipun tugas mereka cuma menjaga dunia tetap aman seperti pahlawan ya mereka tetap sombong rakus tapi skill sistem mereka sangat kuat dan katanya ada calon Sage baru di ibukota katanya calonnya dari dunia lain." kata jaine dengan muka kesal.
"em calon Sage dari dunia lain itu teman sekelas aku dan zenon." kata tamika yang ingin tau lebih banyak.
"Oh apa benar pantesan baju kalian beda dari dunia ini." kata jaine dengan muka yang baru tau.
"Well ayo lanjut berjalan." kata zeno dengan muka ingin cepat melanjutkan perjalanan.
"Well sebenarnya apa tujuan ke dunia ini." kata jaine yang ingin tau.
"Well tadinya aku sudah berharap jadi Sage ya tapi aku tidak memiliki sistem." kata tamika dengan sedih.
"Well sekarang tujuan kita pulang ke dunia kita tamika." kata zenon dengan senyum.
"Ya padahal aku ingin tinggal di dunia ini tapi kalau begitu aku ikut kamu saja zenon."kata tamika dengan pasrah aja.
Jaine senyum dan membuat mobil yang bertenaga batu Crystal yang paling mudah di cari yaitu warna biru.
"ayo masuk kalian berdua aku yang menyetirnya." kata jaine dan masuk ke pintu tempat duduk mobil.
Zenon dan tamika terkejut dengan mobil ini tapi langsung duduk di belakang berdua.
"ke ibukota ya jaine." kata tamika dengan suara lembut nya.
"ok tapi Kita akan berhenti ke kota terdekat dulu." jaine langsung menjalankan mobil tersebut.
Di perjalanan seperti biasa zenon tidur tapi kali ini di paha tamika.
"ini sangat memalukan." kata tamika di pikiran bicara sendiri.
Berapa menit kemudian zenon Langsung Bagun karena melihat niat membunuh dan garis kematian menuju mobil.
"stop!! Mobil sekarang keluar dari mobil cepat." kata zeno dengan berteriak. Jaine memberhentikan mobil jaine langsung keluar dari mobil zenon tamika langsung keluar dari mobil dan mobil langsung meledak.
"Mobil ku tidak!!." kata jaine dengan sedih.
"ada seseorang ingin membunuh kita." kata zenon dengan siapa siapa melindungi tamika kapan saja.
"Apa yang benar saja musuh baru lagi." kata tamika dengan muka panik.
Tiba-tiba zenon dan tamika di sebuah ruangan terpisah dari jaine zenon mulai melihat di sekitar.
"tamika kau berada di belakang ku segera cepat." kata zenon dengan waspada tanpa basa basi tamika berlindung di belakang zenon.
Sebuah api menyerang ke arah zenon dan tamika tapi berhasil di tangkis oleh api zenon.
tapi serangan itu cuma satu bola api dan mulai bola api berdatangan ke arah zenon dan tamika.
"Zenon apa yang kita harus lakukan?." kata tamika yang panik.
Zenon memegang tangan tamika mulai berjalan tapi serangan bola api tersebut tidak bisa mengenai zenon dan tamika karena absolute Barrier zenon yang mutlak dari serangan apa pun meskipun Serangan itu sangat cepat tapi kecepatan absolute Barrier zenon itu sudah cukup untuk terbuka sendiri nya saat ada bahaya datang.
Tamika terkejut semua serangan itu tidak effect apa apa ke zenon dan tamika masih di dekat nya.
Zenon menghancurkan ilusi dan keluar dari ilusi itu setelah keluar dari dunia itu mereka di sambut oleh banyak golem besi, tengkorak yang bisa memanah mahluk. Itu langsung menyerang zenon dan tamika tapi zenon mulai gunakan kekuatan ice membekukan golem tapi gak semua dengan pedang kekacauan membuat kekacauan di tempat tersebut membunuh banyak tengkorak dengan sayap dan Golem.
"Yaa rasakan ini." zenon mulai gunakan pedang kekacauan membuat area sekitar kacau balau seperti banyak pohon di sekitar hancur tanah jadi kering dan benar benar hancur banyak golem dan tengkorak di sana mati oleh zenon.
"Ah zenon seberapa kuat mu sebenarnya si." kata tamika di dalam pikirannya.
tiba-tiba ada satu Golem dan tengkorak dengan mengerikan keluar, zenon langsung analisis ke dua makhluk itu dan tau mereka bisa menebus Barrier apa pun.
Kedua mahluk itu pun melempar sihir yang bisa menghancurkan Barrier ke arah zenon tapi saat hampir mengenai zenon ke dua sihir itu tidak bisa menembus absolute Barrier
makhluk itu punya otak super cerdas dan dikendalikan dengan magic sangat kuat zenon berpikir.
"Hmm sepertinya orang mengendalikan ke dua makhluk ini berada di dimensi berbeda yang jauh di atas sekarang. Meskipun itu aku masih tetap bisa mengendalikan nya." kata zenon di dalam pikirannya.
Zenon memutus koneksi ke dua makhluk dan mengendalikan keduanya tidak seketika mengendalikan yang lain juga.
"Sekarang di mana tuan kalian dan teman kami."? Kata zenon dengan senyum sombong karena sudah mengendalikan makhluk di sini.
sang Golem memberikan benda untuk teleport.
"Terimakasih big guy." kata zenon dengan senyum.
"Ayo pegang tangan ku tamika." kata zenon dan mengambil tangan tamika memegang nya.
"Malunya aku adalah bangsawan dulu di dunia kita malah aku seperti date dengan orang normal zenon malahan ya tapi pasrah aja deh." kata tamika dalam pikirannya dan blush.
Saat teleport kita langsung dihadang oleh 2 penjaga zenon analisis mereka ber dua.
"Tamika mereka tidak mempunyai jiwa jadi ini akan susah membunuh mereka." kata zenon dengan penuh waspada.
Tamika masih panik.
"apa wow mereka sangat kuat zenon kau harus bisa semangat." kata tamika berikan semangat.
Dan area berubah dari pintu gerbang jadi arena pertandingan penjaga tersebut mengeluarkan tombak mereka tapi zenon mengeluarkan pedang death and chaos pedang yang bisa membantu kekacauan dan kematian meskipun itu tanpa jiwa atau immortal bisa mati oleh pedang ini. Penjaga langsung berlari ke arah zenon dengan kecepatan cahaya yang super super cepat sangat massive kecepatan cahaya tapi zenon langsung menahan ke dua tombak yang ingin memenggal nya.
"Cih segini doang." kata zenon dan ke dua penjaga itu mundur mereka analisis takdir mereka so mereka akan mengetahui takdir yang rendah. Takdir rendah di sini maksudnya adalah seberapa luas kelemahan musuh so saat ada celah penjaga ini akan langsung kesana langsung membunuh secara isntant Sangat cepat tapi saat analisis takdir dari zenon mereka cuma menemukan tidak ada takdir di semua celah apa pun penjaga lakukan tidak bisa menyentuh zenon.
"rasakan ini penjaga bodoh." kecepatan zenon itu sangat cepat melampaui kecepatan di tambah kekuatan solar sistem langsung membuat luka di penjaga yang pertama tapi tidak bisa heal kembali penjaga itu sangat bingung mereka kan tidak mempunyai jiwa pasti nya mereka bisa regen tapi takdir berkata lain karena sistem dan takdir mereka di hapus jadi penjaga biasa tapi masih tidak mempunyai jiwa ya dan juga zenon memutus mereka mati saat itu juga.
kedua penjaga tersebut masih percaya diri karena jiwa mereka tidak ada oleh karena itu membunuhnya mereka cuma percuma tapi zenon membuat pikiran mereka mempunyai toxic kematian dan mulai lebih parah zenon mulai memperkuat pengendali pikirannya ke pada 2 penjaga itu dan menyebabkan teror tanpa batas di pikiran mereka membuat satu persatu tubuh mereka merasakan kesakitan yang luar biasa. Teror zenon di pikiran mereka mulai hebat membuka mereka ber dua mati seketika ke habisan napas.
Zenon cuma senyum dan tamika kagum.
"wow kamu mengalahkan mereka zenon." kata tamika yang kagum dan memeluk zenon.
"ayo kita lanjutkan mencari jaine." kata zenon dengan khawatir.
"Ya ok ayo zenon kita lanjut." kata tamika. Tamika mengingat batu yang di beri oleh batu tersebut dan masih bingung dengan fungsi batu itu.
"zenon apa kau tau tentang batu yang di berikan keluarga itu sebelum ke village apa kau tau fungsi nya." kata tamika melirik ke zenon.
"well seperti nya batu itu bisa di mengeluarkan kekuatan atau sistem mungkin." kata zenon dengan pendapat nya.
"betul juga ya tapi untuk sekarang kita menyimpan nya dulu." kata tamika dengan senyum.
Kita kembali ke gerbang sebelum kita mengalahkan penjaga itu.
"Seperti nya kita kembali ke sini ayo masuk ke pintu itu tamika." kata zenon mulai berjalan ke arah pintu.
"Ok ayo." kata tamika mulai berjalan ke pintu itu.
Saat zenon dan tamika menyentuh pintu. Pintu itu yang sangat besar terbuka dengan sendirinya zenon dan tamika kagum dengan di balik pintu itu hiasan mewah emas di mana.
"Wow ini sangat berharga." kata zenon dan mulai mengambil emas di lantai.
Tamika cuma sight ini bagi tamika masih biasa saja karena keluarga tamika sangat kaya.
Flashback tamika adalah gadis orang kata dan salah satu orang kaya di Indonesia Saking kayanya, imut, dan cantik tamika banyak laki laki ingin mendapatkan hati tamika dan semua laki laki itu orang kaya ya
suatu hari tamika lagi ingin makan di kantin banyak siswa laki-laki menawarkan tempat duduk kecuali zenon yang lagi makan tapi teman temannya menawarkan tempat duduk.
"Hmm yang mana ya tempat duduk yang baik." kata tamika lagi milih milih tempat duduk.
"Ayo ke sini queen be." kata Hajime dengan senyum nya
Hajime adalah siswa pemalas seperti zenon dan mereka berdua adalah teman.
Di saat banyak laki-laki menawarkan tempat duduk tamika melihat zenon yang satu satunya cuma diam dan makan santai sementara teman nya Hajime berdiri untuk membiarkan untuk duduk.
Tamika dengan senyum imut nya berjalan ke arah Hajime dan zenon, Hajime lagi kesenangan saat tamika berjalan ke arah dia dan zenon dan melihat ke arah zenon.
"Bro tamika berjalan ke arah kita apa aku bermimpi." kata Hajime dengan senang.
Zenon melihat ke belakang melihat tamika di depannya.
"So apa mau tamika?." kata zenon dengan muka biasa dan bicara biasa.
Tamika terkejut dalam hatinya baru kali ini seorang laki laki yang cuma anak biasa bicara seperti kita sama.
Tamika dengan muka sombong nya.
"apa kau tidak terpesona dengan muka ku. Aku ini adalah queen be yang kaya bisa mendapatkan segalanya." kata tamika dengan sombong.
"Terus kenapa aku tidak peduli bagaimana kita cuma jadi teman saja." kata zenon dengan bicara biasa.
"Ok kita jadi teman saja." kata tamika dengan ide dengan menjadikan zenon bahan bully dan bawahannya tanpa zenon sadari.
Kita kembali ke masa sekarang.
Zenon Masih mengumpulkan emas dan tamika berjalan ke arah dia.
"hei ayo lanjutkan perjalanan kita tidak punya waktu sekarang." kata tamika dengan senyum imut.
"huh tapi ini sangat berharga kita akan kaya dengan ini." kata zenon cuma ingin mendapatkan emas
"ah sudahlah ayo." kata tamika dengan memegang tangan zenon mulai berjalan.
Kita cuma melihat lorong yang indah dan menemukan pintu besar lagi tanpa basa basi zenon melempar bola magic menghancurkan pintu itu melihat jaine lagi di tahan dan melihat arah tamika dan zenon dengan muka panik.
"kalian cepat lari musuh kalian adalah Sage." kata jaine dengan muka panik.
Dan ada suara tepuk tangan zenon melihat ke arah suara tersebut.
Continue.
Note dari author sorry baru pakai judul pakai bahasa Indonesia😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Aswadi
okelah mantap
2024-01-16
0
Dear_Dream
Jleb!
2023-08-11
1
Valito.C
Karakternya sangat mengesankan dan mudah dicintai!
2023-08-11
1