jaine dan tamika pun senyum.
"ya pemandangan ini sangat indah." kata tamika dengan senyum.
"ya betul sekarang kita bisa istirahat dulu." kata jaine setelah itu sistem dungeon bicara.
(selamat telah menang melawan ratu lebah) kata sistem tamika pun naik level ke 15
tamika membuka layar sistem nya.
"wow aku dapat resistence terhadap racun level 1 dan bisa menyembuhkan seseorang dari racun di dunia ini Level 1. Kata tamika.
"itu sangat luar biasa." kata zenon dengan senyum.
"hmm kau bisa jadi calon healer terkuat ke dua di dunia setelah si nomor satu the great Sage." kata jaine.
Zenon pun melihat ke arah jaine yang ingin tau tentang the great Sage.
"jaine siapa itu the great Sage." kata zenon yang penasaran.
jaine melihat sekitar dan tersenyum.
"ok the great dia adalah penyelamat Dunia ini dulu dunia milik evil God tapi banyak pemberontak ke evil God the great Sage termasuk si pemberontakan bersama partner nya the great hero mereka berdua mengalah the evil God dan mengambil alih inti dari Dunia ini." Kata jaine.
Zenon pun senyum.
"bagus kita bisa meminta antara mereka berdua untuk mengembalikan kita ke dunia kita kembali tapi untuk sekarang kita berpetualang dulu." kata zenon yang senyum melihat ke api yang masih membakar sarang lebah.
"api yang terbakar ini menandakan semangat Dunia tak pernah madam. Kata zenon Dengan kata yang sangat penyemangat.
"meskipun itu tapi Dunia itu tidak adil tapi semua makhluk akan adil saat mati dewa, elf, human, dan lain akan adil kalau mati." kata jaine dengan senyum.
"ya betul sekarang ayo kita nikmati berjalan ke bertiga." kata tamika senyum hangat.
Sistem pun bicara lagi.
(adventure setelah kemenangan kalian pada ratu lebah kalian bisa ke tempat istirahat dulu untuk makan ya) kata sistem.
Dan seketika meja makan pun muncul.
Zenon, dan tamika terkejut tapi jaine tidak karena sudah biasa.
"eh beneran tempat istirahat plush meja makanan gratis ya wow." kata zenon
"wow bisa gitu ya aku terkejut aku kira akan ada pintu atau ruangan berubah ternyata gini doang." kata tamika.
Jaine senyum.
"ya begitulah tapi makanan ini bisa memulihkan semua atribut sistem kita jadi makan lah selamat makan." kata jaine pun memakan sebuah ramen.
"selamat makan." kata tamika pun makan ramen.
"Selamat makan." kata zenon yang makan nasi Padang yaitu ayam goreng dan sayuran nya 2 porsi karena zenon kelaparan.
Berapa menit kemudian.
Tamika, jaine, dan zenon pun sudah selesai makan
"ah kenyang." kata zenon yang kekenyangan.
"ya betul ini enakk~.* kata jaine.
"ya betul makanan ini enak dan kau zenon Sangar lapar ya." kata tamika tertawa sedikit.
"yang penting kenyang sudah ayo kita berangkat ke lantai 3. Kata zenon yang berdiri.
Mereka pun di pintu besar.
"jaine kau maju duluan buka pintu itu." kata zenon.
"ok." kata jaine berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"ok sudah terbuka zenon lindungi kami ya." kata jaine.
"ah baiklah." kata zenon berjalan duluan tamika dan jaine disamping dia."
"jaine apa monster di lantai 3 ini?." kata tamika ke jaine.
"well di lantai 3 akan melawan ork jadi ya hati hati meskipun aku ini mahluk kuat harus rendah diri." kata jaine yang tidak ingin sombong padahal sombong juga dia.
Zenon pun sedang memikirkan sesuatu.
"apa beda ork dan goblin ya?." kata zenon yang masih berpikir.
Jaine pun menjawab.
"goblin itu cepat sedangkan ork itu lambat pergerakan nya tapi ketahanan kuat bahkan boss ork itu pertahanan dan pertahanan Sangat kuat tapi ini dungeon level 2 jadi sedang saja." kata jaine
"oh ok." kata zenon.
tiba-tiba sekumpulan ork datang ke arah mereka dengan mata merah dan mengamuk.
"hati hati!!." kata jaine yang berteriak.
Zenon melihat ke arah 10 ork yang mengamuk.
"supaya ini tidak boring ayo bunuh dengan satu serangan." kata zenon yang menggunakan magic dia ke ork 10 ork tersebut.
"death." kata zenon dan membuat ork tersebut merasakan teror tak terhingga sampai kepala Mereka meledak dan mengeluarkan darah.
Tamika terlihat kesal.
"hei apa maksud supaya ini tidak boring apa kau sangat suka membunuh makhluk hidup." kata tamika.
"mereka kan sudah mengamuk dan mempunyai kiling intent ke aku jadi one shoot mereka." kata zenon dengan senyum.
"yang penting selamat." kata jaine.
"ya sih tapi ah sudahlah." kata tamika dan berpaling ke arah tubuh ork.
Tamika kembali berpaling ke zenon dan jaine.
"so apa aku scan apa yang terjadi?." kata tamika.
"yap scan dungeon ini cepat ada yang tidak beres." kata zenon yang curiga ke dungeon.
"ya betul ini dungeon level 2 tapi kenapa ada mode breseker atau mode ngamuk di sini." kata jaine yang merasa hal aneh.
tamika pun scan dungeon tersebut beserta sistem nya tapi membuat tamika mana habis.
"Yap seperti ada seseorang menambah virus ke sistem dungeon." kata tamika melihat ke arah zenon.
"ok kalau begitu kita harus lanjut jalan." kata zenon yang langsung berjalan.
tamika pun mengikuti zenon juga.
"hei tunggu aku!!." kata jaine yang dari tadi cuma memegang tubuh ork lagi teliti oleh dia dia pun menyusul zenon dan tamika.
"oh ya jaine, zenon mana ku lagi habis jadi kau yang scan area ya zenon." kata tamika melirik ke zenon.
"baiklah." kata zenon yang muka ngantuk.
"ahh." kata zenon lagi menguap.
"hmm sepertinya kamu terlalu banyak makan nasi Padang sampai ngantuk." kata tamika ke zenon lagi ngantuk.
"well aku ada benda membuat kita tahan lama." kata jaine menguluarkan sebuah Pill.
"makan ini zenon cepat." kata jaine Hendak memberi Pill tersebut.
zenon pun mengambil nya.
"apa ini aman?." kata zenon bertanya ke jaine.
"ya itu aman kalau makan itu sekali seminggu Jangan Lebih cukup satu saja." kata jaine
Zenon pun memakannya dan seketika dia tidak ngantuk lagi
Dan juga mereka masih keliling dungeon lantai Tiga ini melihat banyak kepala ork atau manusia di tombak banyak darah yang sudah membusuk juga tapi karena absolute Barrier zenon jadi tidak terasa.
"tempat ini menjijikkan." kata tamika yang jijik.
Zenon pun scan area tersebut dan zenon pun berhenti berjalan.
"stop." kata zenon
Jaine dan tamika pun berhenti berjalan melihat zenon berhenti.
"ada apa?." kata tamika cemas kalau ada bahaya.
"wah apa ada jebakan atau apa aku suka bertarung maklum aku suka bertarung." kata jaine yang senyum.
"aku merasakan sesuatu tu." kata zenon yang melihat ke dinding tersebut.
Zenon pun melempar bola sihir seketika dinding itu hancur dan memperlihatkan sebuah ork yang armor tingkat tinggi pertahanan terkuat, pedang yang sangat besar lagi menginjak seorang pria hingga mati.
Tamika yang melihat pemandangan tersebut pun ketakutan jadi selama ini tamika yang paling serius dalam dungeon tapi zenon dan jaine ya biasa melihat orang tersebut mati banyak darah juga di sekitar ork tersebut dan ork tersebut membunuh 5 orang.
"hei kamu ork jelek." kata jaine yang berteriak.
sang ork pun melihat ke arah jaine, tamika, dan zenon dia pun bersiap menyerang.
zenon pun maju Hendak menghalang ork tersebut.
"jaine biar aku saja yang mengalahkan dia." kata zenon ke jaine.
"ok baiklah jadi aku yang melindungi tamika." kata jaine yang mundur ke samping tamika.
Sang ork pun berlari sangat cepat sampai sudah di depan zenon dan melancarkan serangan membuat shokwafe sangat besar.
Sang ork pun tertawa mengira itu sudah selesai.
"hahaha." kata ork tersebut
tapi saat bekas shokwafe terlihat ternyata serangan ork tersebut gagal oleh absolute Barrier zenon.
"hei apa kau kira membunuh ku semudah itu hah." kata zenon dan langsung memukul ork tersebut di perut membuat shokwafe sangat besar sampai membuat dungeon bergetar.
Ork tersebut terkenal dinding.
"ahhh." kata ork tersebut kesakitan.
Ork tersebut pun berdiri dan mode breseker pun bangkit ork tersebut langsung melesat ke zenon tapi zenon membuat clone dia dan menyerang ork tersebut segala arah tanpa berhenti juga menggunakan pedang biasa di lapisi kekuatan phase 1 zenon.
Sang ork pun kesakitan membuat dia berteriak sangat keras membuat shokwafe yang besar clone zenon ada lima lenyap seketika.
"wow Sangat kuat juga ya tapi aku yang akan menang." kata zenon zenon membuat clone lima clone lagi yang menyerang perut kaki dan tangan juga sementara zenon yang asli lagi mengumpul magic api lagi membuat bola api yang panas.
"rasakan ini ork." kata zenon.
Clone zenon menghilang tapi bola api tersebut mengenai ork itu membuat dia berlumuran darah.
Sang ork tersebut hendak beregenerasi dirinya tapi tidak berhasil karena api tersebut bisa membuat regenerasi tidak berhasil.
sang ork tersebut ketakutan ke zenon.
"so ini akhir mu." kata zenon tapi sang ork menguluarkan sebuah botol di dalam nya ada healing potion yang terbuat dari tanaman langka.
Saat ork itu meminum nya zenon pun tertawa.
"hahaha bodoh." kata zenon yang senyum mengerikan.
Saat selesai minum healing potion tersebut tak sedikit pun tubuh nya kembali sehat kembali masih berlumuran darah.
Sang ork pun bingung.
"kamu bingung kan kenapa tidak berhasil ya karena kau dalam ilusi ku yang semua di ilusi ini mengikuti keinginan ku sendiri jadi." kata zenon dengan senyum dia.
"tapi ini lah hukuman layak untuk mu." kata zenon menguluarkan magic membuat ork tersebut kena death loop permanen.
Sang ork pun merasa kan kematian berkali kali zenon pun menghentikan ilusi dia tapi ork tersebut masih kena death loop.
tamika melihat ork tersebut mati hidup lagi oleh zenon pun merasa ngeri.
"zenon apa kau tidak punya rasa kasihan?." kata tamika dengan ketakutan.
"Dia udah membunuh orang jadi tidak ada kata maaf bagi ork tersebut." kata zenon pun berjalan kembali ke jaine dan tamika.
"kalau begitu ayo kita lanjut jalan." kata jaine dan melihat ke arah tamika dan berjalan ke samping zenon dan berjalan.
Sekarang mereka di gerbang besar.
"so jaine bos ork?." kata zenon ke arah jaine.
"Yap ini tepat nya." jaine pun melihat ke arah pintu tersebut.
tamika pun melihat ke pintu besar.
"sepertinya ini akan lebih susah deh." kata tamika yang berpikir
"sudahlah ayo masuk "kata jaine berjalan ke pintu.
Tamika masih di belakang zenon dia tau kalau dia itu beban tapi ya dia harus sabar.
Zenon pun melihat ke arah wajah tamika.
"berusaha lah tamika kau juga bisa berguna untuk menyembuhkan seseorang." kata zenon senyum hangat ke tamika.
Tamika pun senyum kembali.
"ok baiklah aku akan berusaha." kata tamika yang senyum.
Zenon dan tamika berjalan ke arah pintu.
jaine pun membuka pintu tersebut.
"ok kalian berdua di samping ku." kata zenon
Tamika, dan jaine pun memegang tangan zenon berjalan ke pintu dan melihat tempat gelap seketika cahaya pun bersinar dan zenon, tamika, jaine melihat sang boss ork duduk di kursi singgasana dia tersenyum.
zenon, tamika, jaine melihat ke arah boss ork tersebut.
"jaine biar aku saja yang maju kau di sini lindungi tamika." kata zenon dan berjalan ke boss ork tersebut dengan pedang di lapisi kekuatan phase 1 zenon.
Zenon dan boss ork pun saling bertatapan menguluarkan aura mereka zenon menguluarkan aura phase 1 kalau phase 2 untuk ancaman multiverse bukan di bawah multiverse level.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments