Setelah membersihkan makanan dan minuman yang berceceran di lantai, Naila pun segera pergi ke dapur dan melihat situasi di sana serta mencatat bahan bahan yang kurang dan harus ia beli. Untuk melayani pembeli, Naila meminta salah satu karyawannya untuk menggantikannya karena ia masih trauma dengan kejadian tadi.
Saat jam 3 sore tiba, karyawan yang masuk pagi segera pulang dan di ganti dengan karyawan yang masuk sift sore. Di resto ini di bagi dua sift. Sift pagi dan sore. Sift pagi dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore dan sift sore dari jam 3 sore sampai jam 10 malam.
Sedangkan Naila sendiri kerja di resto itu dari jam setengah 2 siang sampai jam 10 malam. Sebenarnya bundanya Naila menyuruh Naila untuk pulang habis isya' tapi Naila gak mau, ia ingin pulang sampai resto itu tutup karena ia ingin membantu sang bunda mengelola resto itu biar bunda gak wira wiri ke sana kemari. Sejak bundanya Naila buka cabang, Bundannya Naila sampai keteteran mungkin karena ia belum terbiasa mempunyai 2 resto sekaligus. Jadi Naila berinisiatif untuk membantu sang bunda. Jadi yang baru buka akan di pantau oleh bunda sedangkan Naila fokus sama resto yang di pusat maksudnya resto yang pertama kali dirikan bukan resto yang kedua yang kini di jaga oleh sang bunda.
Setelah jam 10 malam, semua karyawan sudah pulang dan Naila pun segera menutup resto lalu pulang ke rumah. Sedangkan Ibunda Naila, ia harus pulang dengan menggunakan gojek karena ia masih belum punya kendaraan kecuali sepeda motor yang di pakai oleh Naila. Mungkin bulan depan Ibunda Naila akan membeli mobil agar bisa mempermudah aktivitasnya dalam bekerja. Toh uang yang di kumpulkan sudah cukup buat beli mobil.
Sesampai di rumah, Naila langsung mandi dan sholat isya' karena ia belum sholat isya'. Ia hanya sholat maghrbi saja di musholla yang ada di samping resto. Selesai sholat, Naila langsung mengerjakan tugas sekolah namun baru satengah jam ia berkutat dengan buku tulisnya. Tiba tiba bel rumah berbunyi. Naila pun segera membuka pintunya karena ia yakin yang pulang itu pasti sang bunda.
"Assalamu'alaikum sayang." Ujar Ibu Ila Hasanah, ibunda dari Naila yang kerap di panggil dengan sebutan Ibu Ila oleh orang orang yang mengenalnya..
"Waalaikumsalam bunda." Ucap Naila sambil mencium tangan sang bunda lalu mengambil tas yang bunda bawa dan menaruhnya di lemari tas. Lemari yang memang khusus buat menaruh tas.
"Gimana sudah mengerjakan Pr nya belum?" tanya Ibu Ila sambil masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu.
"Belum bun, masih tinggal separuh yang belum aku kerjakan." Jawab Naila tersenyum.
"Iya sudah kamu kerjakan dulu, setelah itu langsung tidur. Gak usah main hp. Biar besok bangunnya gak kesiangan." Ujar Ibu Ila lembut.
"Oke bunda, kalau gitu aku ke kamar dulu ya bun."
"Iya. Bunda juga mau mandi lalu sholat terus tidur. Capek banget hari ini." Ucap Ibu Ila sambil duduk di sova untuk melepas rasa lelah.
Sebenarnya Naila gak tega melihat bundannya kecapean gitu tapi apalah daya, ia gak bisa berbuat apa apa kecuali membantu sang bunda mengolah salah satu restorannya.
Naila pun segera pergi ke kamarnya untuk menyelesaikan tugas tugas sekolah. Walau tubuhnya sangatlah letih karena pulang sekolah langsung pergi ke resto dan setelah itu pulang ke rumah namun ia harus di hadapkan dengan banyak tugas sekolah tapi Naila gak boleh ngeluh. Secapek apapun dia, ia harus mengerjakan semua tugas itu karena ia gak mau jika nilainya turun dan mengecewakan sang bunda. Ia harus selalu menjadi rangkiing satu. Untuk itulah ia harus semangat belajar agar kelak jadi orang sukses dan bisa menjadi anak kebanggaan sang bunda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments